Pada pagi hari, banyak orang memilih minum susu untuk dijadikan sarapan. Hal ini dilakukan karena susu sangat praktis, cepat untuk disiapkan, dan cukup mengenyangkan. Namun, apakah kebiasaan ini sehat? Berikut penjelasannya.
Kandungan nutrisi dalam susu
Sebelum membahas lebih lanjut minum susu untuk sarapan sebenarnya sehat atau tidak, sebaiknya kenali dulu kandungan nutrisi di dalam susu.
Data Komposisi Pangan Indonesia dari Kementerian Kesehatan merilis, susu mengandung protein dan beragam vitamin dan mineral. Berikut ini adalah kandungan dalam 100 gram susu sapi segar.
- Kalori: 61 kal
- Protein: 3,2 gr
- Lemak: 3,5 gr
- Kabohidrat: 4,3 gr
- Kalsium: 143 mg
- Fosfor: 60 mg
- Vitamin A: 39 mcg
- Beta-Karoten: 12 mcg
- Vitamin B2: 0,18 mg
- Vitamin C: 1 mg
Susu juga mengandung mineral lainnya yang tak kalah penting seperti zat besi, kalium, tembaga, dan zinc.
Sehatkah jika sarapan hanya minum susu?
Susu memang bisa menjadi pilihan sarapan yang sehat, mengingat minuman yang satu ini mengandung banyak gizi dan vitamin yang sangat baik untuk kesehatan tubuh. Kandungan nutrisinya dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian Anda.
Baik susu biasa maupun susu rendah lemak bisa memberikan energi yang akan bantu Anda menjalani aktivitas sehari-hari.
Susu mengandung protein kasein dan whey yang membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna. Sehingga, kadar asam amino dalam darah meningkat dan energi yang Anda dapatkan bisa bertahan lebih lama.
Asam amino sendiri merupakan senyawa organik pembangun protein yang membentuk sekitar 75% dari tubuh manusia.
Asam ini terlibat dalam hampir seluruh fungsi tubuh, tak hanya dalam penyediaan energi tapi juga dalam pertumbuhan dan perkembangan tubuh serta kelancaran pencernaan.
Namun, Anda tidak disarankan hanya minum susu saja untuk menu pagi hari apalagi secara rutin. Sebab, meski awalnya Anda merasa kenyang, gula dalam susu dapat membuat Anda lebih cepat lapar lagi.
Maka dari itu, minumlah susu dengan tambahan makanan lain yang tak kalah sehat guna memenuhi kebutuhan nutrisi pagi hari yang lebih lengkap.
Seperti apa seharusnya sarapan yang sehat?
Serupa seperti menu makan di waktu lainnya, menu sarapan yang sehat idealnya harus terdiri atas jenis zat gizi makro seperti protein, karbohidrat, serat, dan lemak.
Untuk karbohidrat, Anda bisa mendapatkannya dari makanan yang terbuat dari biji-bijian utuh atau sayuran yang tinggi karbo. Beberapa contohnya adalah roti gandum, sereal gandum, atau kentang.
Untuk protein, pilihlah sumber protein yang rendah kandungan lemak, misalnya telur dan kacang-kacangan. Jangan lupa untuk lengkapi menu Anda dengan buah dan sayuran. Cobalah membuat smoothies dari perpaduan keduanya tanpa tambahan gula.
Pilihan lemaknya sendiri, tak melulu harus minum susu, Anda bisa menggantinya dengan yogurt atau keju rendah lemak seperti keju cottage sebagai selingan menu pagi hari.
Kapan waktu terbaik untuk minum susu?
Menentukan waktu terbaik untuk minum susu bergantung pada tujuan. Bila untuk membantu cepat terlelap, susu baik Anda konsumsi pada malam hari menjelang tidur.
Susu mengandung triptofan dan melatonin yang bisa memberikan efek penenang. Susu yang disajikan hangat membuat kedua komponen tersebut akan bekerja lebih aktif.
Adapun bagi seseorang yang sedang menurunkan berat badan atau melakukan penambahan otot, minum susu jangan dilakukan saat sarapan, tetapi setelah berolahraga.
Pasalnya, minuman kaya protein seperti susu dapat meningkatkan proses metabolisme tubuh dan meningkatkan rasa kenyang setelah makan.
Dengan demikian, seseorang tidak akan makan banyak makanan yang otomatis mengurangi masuknya kalori ke dalam tubuh.
Selain itu, minum susu setelah olahraga dapat mendukung pertumbuhan otot dan peningkatan komposisi tubuh. Namun, jangan mengonsumsinya terlalu banyak karena malah akan menyebabkan kenaikan berat badan.
Susu juga diklaim baik untuk sistem pencernaan manusia. Namun, tidak ada ketentuan kapan waktu yang tepat, apakah saat pagi hari atau waktu lainnya, untuk minum susu bagi yang ingin meningkatkan kesehatan sistem pencernaan.
[embed-health-tool-bmi]