Anda mungkin sering mendengar polifenol sebagai senyawa yang terkandung dalam sayur dan buah. Senyawa ini memberikan banyak manfaat untuk kesehatan. Ketahui apa saja manfaat dan sumber makanannya.
Apa itu kandungan polifenol?
Polifenol merupakan senyawa fitokimia atau fitonutrien yang secara alami terkandung dalam tanaman.
Senyawa inilah yang memberikan berbagai warna cerah pada sayur, buah, dan biji-bijian, seperti merah, oranye, kuning, ungu, putih, dan hijau.
Tak hanya itu, polifenol juga berfungsi untuk melindungi tanaman dari infeksi parasit dan bakteri.
Senyawa ini juga mampu melindungi sel-sel tubuh manusia dari kerusakan akibat radikal bebas, sehingga termasuk antioksidan.
Polifenol bisa dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu asam fenolik, flavonoid, stilben (resveratrol), dan lignan.
Tahukah Anda?
Apa fungsi dan manfaat dari polifenol?
Konsumsi makanan tinggi senyawa fitokimia ini secara rutin dapat melindungi tubuh dari berbagai penyakit.
Beberapa penyakit tersebut seperti kanker, penyakit jantung, diabetes, osteoporosis, dan penyakit neurodegeneratif (gangguan saraf).
Lebih jelasnya, simak informasi lengkap berikut ini.
1. Mencegah pertumbuhan sel kanker
Antioksidan dalam polifenol mampu melindungi tubuh dari bahaya radikal bebas, yang bisa menjadi penyebab kanker.
Radikal bebas bisa bersumber dari mana saja, seperti dari polusi, asap rokok, makanan, bahkan tubuh Anda sendiri juga memproduksi radikal bebas.
Jenis dari polifenol, seperti katekin, lignan, resveratrol, quercetin, dan kurkumin, berpotensi menjadi agen antikanker.
Senyawa fitokimia ini juga bisa menjadi agen antiradang dan antioksidan yang penting bagi tubuh.
2. Mengurangi risiko penyakit jantung
Penelitian dari jurnal Oxidative Medicine and Cellular Longevity mencatat konsumsi polifenol berpotensi mencegah penyakit jantung koroner.
Hal ini mungkin terjadi karena senyawa fitokimia ini membantu memperbaiki kerusakan pembuluh darah dan membantu memperlambat penggumpalan darah.
Selain itu, senyawa ini bisa menghambat oksidasi lemak jahat, sehingga mencegah pembentukan aterosklerosis, yakni penumpukan lemak di pembuluh darah.
Efek antioksidan, antiplatelet (pengencer darah), dan antiradang yang dimiliki senyawa fitokimia ini juga dapat membantu mencegah penyakit jantung lainnya.