backup og meta

6 Manfaat Minyak Kenari yang Menyehatkan

6 Manfaat Minyak Kenari yang Menyehatkan

Selain dimakan langsung, kacang kenari kerap diolah menjadi minyak esensial. Proses ekstraksi kacang kenari menghasilkan minyak yang kaya akan vitamin, mineral, lemak menyehatkan, serta antioksidan yang menawarkan beragam manfaat bagi tubuh.

Kandungan gizi minyak kenari

manfaat minyak kenari atau walnut oil

Kenari digadang-gadang sebagai jenis kacang yang paling menyehatkan di muka bumi. Tak heran, mengingat kandungan gizi dan senyawa antioksidan kacang kenari cenderung lebih tinggi dibandingkan varian kacang-kacangan lainnya.

Sekitar 65% kandungan gizi kenari berasal dari lemak, 15% dari protein, dan sisanya merupakan serat dan karbohidrat. Kacang yang bentuknya mirip otak manusia ini juga kaya akan vitamin B5, vitamin B6, mangan, tembaga, dan fosfor.

Pembuatan minyak kenari diawali dengan menghancurkan kenari yang sudah dikupas menjadi pasta. Setelah itu, minyak disaring dari padatannya. Produk akhirnya yaitu minyak dengan kandungan gizi (per 13,6 gram atau 1 sendok makan) di bawah ini.

  • Energi: 120 kkal
  • Lemak total: 13,6 gram (gr)
  • Protein: 0 gram
  • Karbohidrat: 0 gram
  • Vitamin K: 2 mikrogram (mcg)
  • Asam lemak jenuh: 1,2 gram
  • Asam lemak tak jenuh: 11,7 gram

Manfaat minyak kenari bagi kesehatan

Di bawah ini beberapa khasiat minyak kenari bagi kesehatan.

1. Menurunkan tekanan darah

Berbagai studi menunjukkan bahwa kandungan omega-3, omega-6, dan polifenol pada kenari membantu menurunkan tekanan darah. Mengingat minyak kenari mengandung zat yang sama, ada kemungkinan produk ini juga menghasilkan efek serupa.

Salah satu penelitian dalam The Journal of Nutrition menunjukkan temuan sejenis. Konsumsi minyak kenari terbukti menyehatkan pembuluh darah pada orang yang mengalami obesitas. Sebagai hasilnya, tekanan darah mereka juga menurun.

2. Membantu mengontrol kadar kolesterol

Kendati tinggi lemak, sebagian besar lemak pada minyak kenari merupakan lemak tak jenuh seperti omega-3. Kandungan lemak minyak kenari justru memiliki manfaat untuk menurunkan kadar kolesterol jahat, trigliserida, dan kolesterol total dalam darah.

Pada saat yang sama, lemak tak jenuh menambah jumlah kolesterol baik. Semua faktor ini, ditambah kandungan antioksidan pada minyak kenari, membantu mengurangi risiko munculnya penyakit stroke, aterosklerosis, dan penyakit jantung koroner.

3. Membantu mengontrol gula darah

Sebuah studi pada 2016 mengungkapkan bahwa konsumsi satu sendok makan minyak kenari setiap hari bisa menurunkan gula darah dan hemoglobin A1c pada penderita diabetes. Ini menandakan bahwa gula darah terkendali dalam jangka panjang.

Manfaat ini mungkin berasal dari polifenol dan lemak tak jenuh dalam minyak kenari. Polifenol membantu melawan stres oksidatif pada sel tubuh yang menjadi penyebab gula darah tinggi, sementara lemak tak jenuh mengurangi peradangan dalam tubuh.

4. Mengurangi peradangan

Peradangan kronis dalam tubuh dapat berujung menjadi berbagai penyakit, seperti kanker, aterosklerosis, dan penyakit jantung. Salah satu cara mengurangi risikonya yaitu dengan mengonsumsi makanan kaya antioksidan seperti minyak kenari.

Minyak kenari kaya akan antioksidan berupa ellagitannin. Bakteri usus mengubah ellagitannin menjadi zat lain yang mengurangi peradangan dan mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas. Dengan demikian, risiko penyakit kronis akan turut berkurang.

5. Membuat kulit lebih sehat

Kandungan asam lemak omega-3 pada minyak kenari juga memiliki manfaat untuk kulit Anda. Lemak menyehatkan ini membantu merangsang pembelahan sel kulit, melawan penyakit kulit akibat peradangan, dan mempercepat penyembuhan luka.

Minyak kenari juga kaya akan asam lemak omega-3 dalam bentuk asam linoleat (LA). LA merupakan asam lemak yang banyak menyusun lapisan terluar kulit. Asupan LA yang cukup akan memperkuat lapisan ini sehingga kulit tampak sehat dan kenyal.

Ragam Jenis Vitamin untuk Kulit Sehat, Cerah, dan Awet Muda

6. Berpotensi menurunkan risiko kanker

Konsumsi minyak kenari berpotensi menurunkan risiko kanker, terutama kanker prostat. Saat Anda mengonsumsi minyak kenari, ellagitannin di dalamnya akan diubah menjadi asam elagat. Zat antioksidan ini kemudian berubah kembali menjadi urolithin.

Para ahli menemukan bahwa urolithin bisa memicu kematian sel kanker dan membantu mengatur kadar suatu protein yang disebut prostate-specific antigen (PSA). Tingginya PSA menandakan seseorang mengalami kanker prostat.

Minyak kenari memiliki banyak manfaat bagi kesehatan berkat kandungan omega-3 dan antioksidannya. Untuk mendapatkan khasiat ini, cukup tambahkan satu sendok makan minyak kenari ke dalam salad sayur atau hidangan favorit Anda.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Oil, walnut. (2019). Retrieved 11 May 2021, from https://fdc.nal.usda.gov/fdc-app.html#/food-details/171030/nutrients

Zibaeenezhad, M., Aghasadeghi, K., Hakimi, H., Yarmohammadi, H., & Nikaein, F. (2016). The Effect of Walnut Oil Consumption on Blood Sugar in Patients With Diabetes Mellitus Type 2. International journal of endocrinology and metabolism, 14(3), e34889. https://doi.org/10.5812/ijem.34889

Bamberger, C., Rossmeier, A., Lechner, K., Wu, L., Waldmann, E., Stark, R. G., Altenhofer, J., Henze, K., & Parhofer, K. G. (2017). A Walnut-Enriched Diet Reduces Lipids in Healthy Caucasian Subjects, Independent of Recommended Macronutrient Replacement and Time Point of Consumption: a Prospective, Randomized, Controlled Trial. Nutrients, 9(10), 1097. https://doi.org/10.3390/nu9101097

Berryman, C. E., Grieger, J. A., West, S. G., Chen, C. Y., Blumberg, J. B., Rothblat, G. H., Sankaranarayanan, S., & Kris-Etherton, P. M. (2013). Acute consumption of walnuts and walnut components differentially affect postprandial lipemia, endothelial function, oxidative stress, and cholesterol efflux in humans with mild hypercholesterolemia. The Journal of nutrition, 143(6), 788–794. https://doi.org/10.3945/jn.112.170993

Sánchez-González, C., Ciudad, C. J., Noé, V., & Izquierdo-Pulido, M. (2014). Walnut polyphenol metabolites, urolithins A and B, inhibit the expression of the prostate-specific antigen and the androgen receptor in prostate cancer cells. Food & function, 5(11), 2922–2930. https://doi.org/10.1039/c4fo00542b

Sánchez-González, C., Ciudad, C. J., Noé, V., & Izquierdo-Pulido, M. (2017). Health benefits of walnut polyphenols: An exploration beyond their lipid profile. Critical reviews in food science and nutrition, 57(16), 3373–3383. https://doi.org/10.1080/10408398.2015.1126218

Versi Terbaru

28/07/2021

Ditulis oleh Diah Ayu Lestari

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Abduraafi Andrian


Artikel Terkait

5 Perbedaan Bihun dan Sohun yang Perlu Anda Ketahui

Benarkah Minyak Kutus Kutus Baik untuk Kesehatan? Cek Faktanya di Sini!


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 28/07/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan