backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Aterosklerosis

Ditinjau secara medis oleh dr. Charley Simanjuntak, Sp.B., Sub BVE, B.Med.Sc. · Bedah Vaskular · Tzu Chi Hospital


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 18/10/2021

    Aterosklerosis

    Penyakit jantung, seperti serangan jantung menjadi salah satu penyakit yang menyebabkan kematian cukup tinggi di Indonesia. Pada kebanyakan kasus, penyakit ini berawal dari aterosklerosis yang tidak terdeteki atau tidak mendapatkan perawatan yang tepat. Lantas, tahukah Anda mengenai penyakit ini? Yuk, pelajari lebih dalam mengenai gejala hingga pengobatannya berikut ini!

    Definisi aterosklerosis

    Aterosklerosis adalah penyakit yang muncul saat plak (timbunan lemak) menyumbat arteri Anda. Plak terbentuk dari lemak, kolesterol, kalsium, dan zat-zat lainnya yang terdapat dalam darah.

    Arteri adalah pembuluh darah yang membawa darah kaya oksigen dari jantung menuju ke bagian tubuh lainnya. Sementara, arteri koroner adalah arteri yang membawa darah ke seluruh bagian jantung (sumber oksigen dan nutrisi jantung).

    Saat plak berkembang, salah satu jenis arteri akan kena imbasnya. Seiring waktu, plak dapat menyumbat sebagian atau keseluruhan aliran darah melalui arteri berukuran besar dan sedang pada jantung, otot, panggul, kaki, lengan, atau ginjal.

    Jika sudah begini, kondisi tersebut dapat memicu berbagai kondisi lain, yaitu:

  • Penyakit jantung koroner (plak di arteri koroner atau mengarah ke seluruh bagian jantung).
  • Angina (nyeri dada akibat berkurangnya aliran darah ke otot jantung).
  • Penyakit arteri karotis (plak di arteri leher yang memasok darah ke otak).
  • Penyakit arteri perifer atau peripheral artery disease (plak di arteri ekstremitas, terutama kaki).
  • Penyakit ginjal kronis.
  • Seberapa umumkah kondisi ini?

    Aterosklerosis adalah masalah yang cukup umum dan berkaitan dengan penuaan. Seiring bertambahnya usia, risiko Anda untuk terkena aterosklerosis meningkat. 

    Faktor genetik atau gaya hidup menyebabkan plak  menumpuk dalam pembuluh darah seiring Anda beranjak tua. Pada saat Anda telah setengah baya atau lebih, cukup plak telah menumpuk untuk menyebabkan tanda-tanda atau gejala. 

    Pada pria, risikonya meningkat setelah usia 45 tahun. Sementara itu, pada wanita, risikonya meningkat setelah usia 55 tahun. Namun, hal ini dapat diatasi dengan mengurangi faktor risiko. Anda bisa berdiskusi dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.

    Tanda-tanda dan gejala aterosklerosis

    jenis jantung lemah

    Aterosklerosis tidak terjadi dengan cepat, melainkan secara bertahap. Namun, aterosklerosis ringan biasanya tidak menimbulkan gejala. Umumnya, Anda tidak akan menunjukkan gejala aterosklerosis sebelum arteri mulai menyempit atau tersumbat. 

    Terkadang, gumpalan darah sepenuhnya menyumbat aliran darah di pembuluh darah, atau bahkan memecahkan pembuluh darah hingga memicu serangan jantung atau stroke.

    Berikut adalah gejala aterosklerosis berdasarkan lokasi arteri yang terdampak, yaitu:

    • Dada terasa sakit atau muncul tekanan pada dada (angina) jika terjadi pada arteri jantung.
    • Mati rasa pada lengan atau kaki, kesulitan berbicara, hilangnya pandangan mata pada salah satu mata, atau otot wajah mengendur jika terjadi pada arteri menuju ke otak.
    • Kaki terasa sakit saat berjalan dan tekanan darah menurun pada kaki tersebut jika terjadi pada arteri pada lengan atau kaki.
    • Tekanan darah tinggi atau gagal ginjal jika terjadi pada arteri menuju ginjal.

    Kapan harus periksa ke dokter?

    Diagnosis dan pengobatan dini dapat mencegah aterosklerosis bertambah semakin parah dan mencegah serangan jantung, stroke, atau kondisi darurat medis lainnya. Oleh sebab itu, tak ada salahnya untuk segera memeriksakan kondisi ini ke dokter untuk mencegah kondisi serius ini. 

    Jika Anda mengalami satu atau lebih tanda atau gejala dari aterosklerosis tersebut, atau memiliki pertanyaan apa saja mengenai kondisi ini, konsultasikanlah pada dokter. Tubuh setiap orang bereaksi dengan cara berbeda. Selalu lebih baik untuk mendiskusikan apa yang terbaik untuk keadaan Anda dengan dokter.

    Penyebab aterokslerosis

    Sel darah

    Aterosklerosis adalah penyakit yang berkembang secara bertahap. Penyakit ini biasanya mulai muncul pada masa anak-anak. Meski masih belum dapat diketahui secara pasti penyebab utama dari kondisi ini, menurut American Heart Association,  banyak ilmuwan percaya bahwa kondisi ini muncul ketika lapisan paling dalam arteri (disebut endotelium) rusak.

    Selain itu, berikut adalah beberapa hal yang mungkin menjadi penyebab aterosklerosis, yaitu: 

    • Kolesterol tinggi.
    • Lemak.
    • Penuaan.
    • Merokok dan sumber tembakau lainnya.
    • Resistensi insulin, obesitas atau diabetes.
    • Peradangan karena penyakit, seperti radang sendi, lupus atau infeksi, atau peradangan tanpa sebab.

    Faktor-faktor risiko aterosklerosis

    penyebab obesitas

    Ada banyak faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda terhadap aterosklerosis. Beberapa risiko dapat Anda cegah, sementara yang lainnya tidak. Berikut faktor risiko terjadinya aterosklerosis:

    Faktor risiko tidak menandakan bahwa Anda pasti mengalami kondisi ini. Akan tetapi, jika memiliki salah satu atau lebih dari faktor risiko tersebut, Anda harus lebih memerhatikan kondisi kesehatan.

    Diagnosis dan pengobatan aterosklerosis

    pantangan setelah operasi batu empedu

    Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda untuk informasi lebih lanjut. 

    Untuk memastikan bahwa Anda mengalami kondisi ini, penting untuk memeriksakan terlebih dahulu kondisi kesehatan ke dokter.

    Selama pemeriksaan fisik, dokter dapat menemukan tanda-tanda penyempitan, pembesaran atau pengerasan arteri, termasuk:

    • Denyut nadi yang tidak terasa atau lemah pada daerah yang terdapat penyempitan arteri.
    • Penurunan tekanan darah pada tungkai yang terdampak.
    • Bunyi desingan (bruit) pada arteri yang terdengar dengan menggunakan stetoskop.

    Tergantung pada hasil pemeriksaan fisik, dokter dapat menyarankan satu tes diagnosis atau lebih seperti di bawah ini.

    1. Tes darah

    Tes laboratorium dapat mendeteksi kadar kolesterol dan gula darah yang dapat meningkatkan risiko aterosklerosis. Biasanya, dokter akan meminta Anda untuk puasa dan hanya minum air putih selama 9 sampai 12 jam sebelum melakukan tes darah.

    2. USG Doppler

    Dokter dapat menggunakan perangkat USG (USG Doppler) untuk mengukur tekanan darah pada berbagai titik sepanjang lengan atau kaki Anda. Pengukuran menggunakan alat ini dapat membantu dokter mengukur setiap penyumbatan serta laju aliran darah pada arteri.

    3. Ankle-brachial index

    Tes ini dapat menunjukkan jika Anda terkena aterosklerosis pada arteri tungkai dan telapak kaki. Dokter dapat membandingkan tekanan darah pada pergelangan kaki dengan tekanan darah pada lengan Anda. 

    Pemeriksaan ini bernama ankle-brachial index. Perbedaan abnormal dapat mengindikasikan penyakit pembuluh darah perifer yang biasanya terjadi karena aterosklerosis.

    4. Elektrokardiogram (EKG)

    EKG sering kali dapat menunjukkan bukti pernah terjadinya serangan jantung. Jika tanda-tanda dan gejala yang Anda rasakan paling sering terjadi selama Anda berolahraga, dokter dapat meminta Anda untuk berjalan di atas treadmill atau bersepeda selama EKG.

    5. Tes stres treadmill

    Tes stres, juga disebut tes stres treadmill, bermanfaat untuk mengumpulkan informasi mengenai seberapa baik jantung Anda bekerja selama aktivitas fisik. Mengingat olahraga dapat membuat jantung memompa lebih keras dan cepat, tes stress treadmill dapat menunjukkan masalah pada jantung yang bisa saja tidak terdeteksi dengan cara lain. 

    Tes stress biasanya terdiri dari berjalan di atas treadmill atau bersepeda statis sementara irama jantung, tekanan darah dan pernapasan dimonitor.

    6. Katerisasi jantung dan angiogram

    Tes ini dapat menunjukkan apakah arteri koroner Anda menyempit atau menyumbat. Sebelum melakukan tes ini, biasanya pewarna cair diinjeksikan ke dalam arteri jantung melalui selang panjang dan tipis (kateter). 

    Nantinya, kateter akan dimasukkan lewat satu arteri, biasanya di kaki, ke arteri di jantung. Seiring pewarna tersebut memenuhi arteri, dokter atau tim medis akan lebih mudah melihatnya karena menjadi tampak dalam X-ray. 

    Dengan begitu, dokter atau tim medis akan lebih mudah menemukan daerah penyumbatan pada pembuluh darah Anda.

    7. Tes pencitraan lainnya

    Dokter dapat menggunakan ultrasound, computerized tomography (CT scan) atau magnetic resonance angiography (MRI) untuk mempelajari arteri Anda. Tes-tes ini sering kali dapat menunjukkan pengerasan dan penyempitan arteri besar, serta aneurisma dan deposit kalsium pada dinding arteri.

    Apa saja pilihan pengobatan untuk aterosklerosis?

    Operasi untuk pengobatan aterosklerosis

    Pengobatan untuk mengatasi aterosklerosis mencakup perubahan gaya hidup saat ini ke gaya hidup yang membatasi jumlah lemak dan kolesterol yang Anda konsumsi. Tujuan dalam pengobatan ini adalah:

    • Menurunkan risiko pembentukan gumpalan darah.
    • Mencegah penyakit terkait aterosklerosis.
    • Mengurangi faktor risiko dalam upaya memperlambat atau menghentikan penumpukan plak.
    • Menghilangkan gejala.

    Anda perlu lebih banyak berolahraga untuk meningkatkan kesehatan jantung dan pembuluh darah. Di bawah ini merupakan perawatan medis untuk mengatasi aterosklerosis.

    1. Penggunaan obat-obatan

    Obat-obatan dapat membantu mencegah memburuknya aterosklerosis. Obat-obatan ini termasuk:

    • Obat penurun kolesterol, termasuk statin.
    • Obat anti-trombosis dan antikoagulan, seperti aspirin, untuk mencegah penggumpalan dan penyumbatan darah dalam arteri.
    • Beta-blocker atau calcium channel blocker untuk menurunkan tekanan darah.
    • Diuretik untuk membantu menurunkan tekanan darah.
    • Inhibitor angiotensin converting enzyme (ACE), yang membantu mencegah penyempitan arteri.

    2. Operasi

    Terkadang, dokter perlu melakukan operasi, khususnya jika gejala aterosklerosis yang muncul sangat berat. Prosedur medis ini juga mungkin menjadi pilihan saat otot atau jaringan kulit terancam. Berikut adalah kemungkinan operasi untuk mengobati aterosklerosis:

    • Operasi bypass, yang meliputi penggunaan pembuluh darah dari bagian tubuh lainnya atau selang sintetis untuk mengalirkan darah melewati arteri yang tersumbat atau menyempit. 
    • Terapi trombolitik, yang meliputi pelarutan gumpalan darah dengan menginjeksikan obat ke dalam arteri yang terdampak. 
    • Angioplasti, yang meliputi penggunaan kateter dan balon untuk memperbesar diameter arteri.
    • Endarterektomi, yang meliputi operasi pengangkatan deposit lemak dari arteri.
    • Aterektomi, yang meliputi pengangkatan plak dari arteri menggunakan kateter dengan ujung pisau tajam.

    3. Pemasangan stent atau ring

    Dalam prosedur ini, dokter akan memasang stent atau ring, yaitu silinder kecil dari kawat dalam proses angioplasti.

    Selama angioplasti, pertama-tama dokter akan memasukkan kateter ke dalam arteri pada kaki atau lengan. Dokter atau tim medis kemudian akan memindahkan kateter ke area yang menjadi perhatian, biasanya arteri koroner.

    Dengan menyuntikkan pewarna yang terlihat pada layar sinar-X langsung, dokter dapat memantau penyumbatan. Dokter kemudian membuka sumbatan menggunakan alat kecil pada ujung kateter.

    Selama proses tersebut, sebuah balon di ujung kateter dikembangkan di dalam penyumbatan untuk membukanya. Ring dapat ditempatkan dalam proses ini dan sengaja ditinggalkan dalam pembuluh darah.

    Pengobatan aterosklerosis di rumah

    Menurut Mayo Clinic, berikut adalah perubahan gaya hidup berikut dapat membantu Anda mengurangi risiko aterosklerosis: 

    • Makan diet sehat yang rendah lemak jenuh dan kolesterol
    • Menghindari makanan berlemak
    • Menambahkan ikan ke dalam menu makanan dua kali per minggu
    • Berolahraga selama 30 sampai 60 menit per hari, enam hari per minggu
    • Berhenti merokok jika Anda seorang perokok
    • Menurunkan berat badan jika Anda kelebihan berat badan atau obesitas
    • Mengatasi stress
    • Mengobati kondisi yang berkaitan dengan aterosklerosis, seperti hipertensi, kolesterol tinggi, dan diabetes

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Charley Simanjuntak, Sp.B., Sub BVE, B.Med.Sc.

    Bedah Vaskular · Tzu Chi Hospital


    Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 18/10/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan