Ditulis oleh Priscila Stevanni · Tanggal diperbarui 06/04/2023
Jika Anda penggemar makanan manis, Anda tentu kenal dengan kismis. Biasanya, kismis digunakan sebagai topping pada kue atau dicampur ke dalam oatmeal dan yoghurt. Terlepas dari ukurannya yang kecil, kismis memiliki beragam nutrisi yang bisa melengkapi kebutuhan nutrisi dan menawarkan manfaat untuk kesehatan, lho! Simak ulasannya berikut ini, yuk!
Kandungan nutrisi kismis
Banyak yang belum tahu bahwa kismis berasal dari buah anggur yang dikeringkan dan diambil bijinya. Itulah mengapa sebagian besar kandungan kismis tersusun dari gula alami, serat, vitamin, dan mineral.
Menurut informasi nutrisi yang terdapat pada U.S. Department of Agriculture, dalam 100 gram (g) kismis memiliki komposisi gizi sebagai berikut:
Di samping berisi karbohidrat, protein, serat, dan lemak, kismis juga mengandung berbagai mikronutrien seperti magnesium serta antioksidan berupa fenol dan folifenol.
Sementara itu, terdapat juga komponen antimikroba pada kismis yaitu asam oleanolik dan asam linoleik yang membantu menjaga kesehatan mulut dan gigi Anda.
Manfaat kismis untuk kesehatan
Sumber: Leaf
Kismis mengandung vitamin, serat, dan mineral, serta bebas dari lemak dan kolesterol jahat. Kandungan nutrisi kismis ini bisa memberikan berbagai khasiat kesehatan untuk tubuh.
Makan kismis dalam porsi tepat dapat membantu Anda memperoleh beberapa manfaat berikut ini:
1. Pilihan cemilan yang meningkatkan energi
Kismis merupakan sumber karbohidrat yang praktis dan efektif. Satu setengah cangkir kimis mengandung sekitar 216 kalori dan 42 gram karbohidrat sehingga kismis termasuk sumber kalori yang sangat baik.
Kandungan gula pada kismis juga cukup untuk memberikan energi tambahan dalam waktu singkat.
Bentuknya yang kecil dan mudah dikonsumsi membuat kismis tepat dijadikan camilan sehat dan praktis yang bisa memberikan energi tambahan.
Meski begitu, penting bagi Anda tidak berlebihan dalam mengonsumsi kismis karena kandungan gulanya yang cukup tinggi.
2. Melancarkan pencernaan
Manfaat kismis yang satu ini datang dari kandungan seratnya. Satu setengah gelas kimis mengandung 2,7 gram serat atau sekitar 6-12% dari kebutuhan harian secara umum.
Serat membantu melancarkan pencernaan dan mengatasi sembelit dengan cara melembutkan dan menambah berat serta ukuran feses.
Alhasil, Anda bisa buang air besar dengan lebih lancar. Di samping itu, kismis juga mengandung prebiotik yang baik untuk meningkatkan jumlah bakteri baik yang membantu proses pencernaan di dalam usus.
Dengan demikian, konsumsi kismis dapat membantu meningkatkan kesehatan pencernaan.
3. Mencegah anemia
Konsumsi kismis bermanfaat mencegah anemia defisiensi besi. Kismis merupakan sumber besi yang sangat baik. Satu setengah gelas kimis mengandung 1,4 miligram besi.
Jumlah ini dapat memenuhi sekitar 7% kebutuhan besi harian bagi wanita dewasa dan 17% bagi pria dewasa.
Besi merupakan zat yang penting untuk pembentukan sel darah merah dan membantu sel-sel tersebut membawa oksigen ke seluruh tubuh.
4. Mencegah osteoporosis dan menyehatkan tulang dan sendi
Satu setengah gelas kimis mengandung kira-kira 36 miligram kalsium yang mampu memenuhi 5% kebutuhan kalsium per hari.
Kalsium sangat penting untuk kesehatan gigi dan tulang.
Jika Anda seorang wanita yang telah melewati masa menopause, kismis dapat menjadi makanan ringan yang baik karena kandungan kalsiumnya mencegah osteoporosis.
Selain itu, kismis mengandung cukup banyak boron. Boron beker jasama dengan vitamin D dan kalsium untuk menjaga tulang dan sendi Anda agar tetap sehat.
Zat ini juga memegang peranan untuk mengatasi osteoporosis.
5. Mencegah kerusakan sel dan DNA
Menariknya, ternyata kismis kaya kandungan antioksidan alami seperti phenol dan polyphenol.
Antioksidan membantu menghalau radikal bebas dari tubuh dan mencegah kerusakan sel dan DNA Anda.
Sebuah penelitian dari Journal of Food Science menemukan bahwa kismis mengandung phytochemical yang dapat mempertahankan kesehatan gigi dan gusi.
Zat-zat phytochemical ini antara lain adalah asam linoleat, asam linolenat, dan asam oleanolic. Ketiga jenis kandungan tersebut dapat melawan bakteri penyebab kebusukan gigi dan bau mulut.
7. Membantu mengurangi berat badan
Serat yang terkandung dalam kismis juga membantu Anda agar merasa kenyang lebih lama karena memperlambat proses pengosongan lambung.
Jika Anda sedang mencoba menurunkan berat badan, mengonsumsi makanan berserat mungkin dapat membantu.
Potensi manfaat kismis dalam mengontrol berat badan ini dituntukkan pada penelitian dari jurnal Food & Nutrition Research.
Konsumsi kismis sebagai cemilan membantu menurunkan risiko obesitas sebanyak 39 persen dan kelebihan berat badan 54 persen.
8. Menyehatkan jantung
Kismis juga memiliki khasiat untuk mengurangi risiko tekanan tinggi dan penyakit yang menyerang jantung.
Serat pada kismis dapat menurunkan kandungan kolesterol jahat (LDL) di dalam darah sehingga mencegah risiko terhambatnya aliran darah.
Pada kismis juga terdapat kandungan kalium yang membantu mengontrol kadar kolesterol di dalam darah.
Selain itu, kadar natrium dalam kismis cukup rendah sehingga tidak mudah menyebabkan kenaikan tekanan darah.
9. Menjaga fungsi penglihatan
Manfaat kismis lain yang tak boleh terlewatkan adalah melindungi kesehatan mata.
Senyawa polifenol pada kismis merupakan antioksidan yang memperkuat fungsi sel dalam retina mata.
Hal ini dapat menjaga kemampuan penglihatan mata yang berisiko menurun akibat pertambahan usia sekaligus mengurangi risiko penyakit mata seperti degenerasi makula dan karatak.
Hati-hati dengan kandungan gula di dalam kismis!
Meskipun kismis dapat memberikan beragam khasiat untuk kesehatan, mengonsumsi kismis yang terlalu banyak dapat mengganggu kesehatan karena termasuk makanan dengan kandungan gula tinggi.
Jumlah kalori dan gula yang tinggi merupakan salah satu ciri buah yang dikeringkan. Kismis biasanya dijual dalam kemasan kecil yang kurang lebih mengandung 100 kalori.
Nah, ada baiknya untuk Anda mengonsumsi kismis sebagai cemilan dalam kemasan kecil ini.
Cara ini dapat membantu Anda untuk memperoleh manfaat kismis, tetapi dengan tetap membatasi jumlah kismis yang dikonsumsi.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Fulgoni, V. L., 3rd, Painter, J., & Carughi, A. (2017). Association of raisin consumption with nutrient intake, diet quality, and health risk factors in US adults: National Health and Nutrition Examination Survey 2001-2012. Food & nutrition research, 61(1), 1378567. https://doi.org/10.1080/16546628.2017.1378567
Anderson, J., Weiter, K., Christian, A., Ritchey, M., & Bays, H. (2014). Raisins Compared with Other Snack Effects on Glycemia and Blood Pressure: A Randomized, Controlled Trial. Postgraduate Medicine, 126(1), 37-43. https://doi.org/10.3810/pgm.2014.01.2723
Schuster, M., Wang, X., Hawkins, T., & Painter, J. (2017). A Comprehensive review of raisins and raisin components and their relationship to human health. Journal Of Nutrition And Health, 50(3), 203. https://doi.org/10.4163/jnh.2017.50.3.203
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar