backup og meta

8 Manfaat Cuka Putih untuk Kesehatan yang Jarang Diketahui

8 Manfaat Cuka Putih untuk Kesehatan yang Jarang Diketahui

Sudah sejak lama masyarakat memanfaatkan cuka untuk mengurangi risiko seperti penyakit jantung, diabetes, dan kanker. Kini, produsen makanan telah mengembangkan berbagai jenis cuka dan salah satunya cuka putih. Lantas, apa manfaat cuka putih? 

Apa itu cuka putih?

Cuka putih atau white vinegar adalah cuka yang kandungannya sebagian besar terdiri dari air dan 5 – 10% asam asetat

Selain digunakan sebagai bahan masakan, cuka putih memiliki manfaat dalam membersihkan ruangan dan menghilangkan gulma. 

Jenis cuka yang satu ini dibuat melalui proses fermentasi makanan, seperti gula bit, kentang, atau molase. Namun, ada banyak cara lain untuk membuat cuka ini. 

Saat ini, sebagian besar jenis cuka dibuat dengan proses fermentasi alkohol biji-bijian. Bahan-bahan lain pun dapat ditambahkan selama produksi, termasuk fosfat dan ekstrak ragi. 

Manfaat cuka putih

manfaat cuka putih atau white vinegar

Berkat kandungan di dalamnya, jenis cuka yang satu ini menawarkan khasiat bagi kesehatan tubuh ketika diolah dalam masakan. Di bawah ini beberapa khasiat cuka putih yang sayang Anda lewatkan. 

1. Menurunkan gula darah

Salah satu manfaat white vinegar yang paling populer yaitu membantu menurunkan kadar gula darah. Hal ini disebutkan dalam penelitian dari Ahvaz Jundishapur University of Medical Sciences. 

Para peneliti melaporkan konsumsi cuka dapat meningkatkan kontrol glikemik dengan menurunkan kadar gula darah dan insulin setelah makan. 

Hal ini mungkin dikarenakan asam asetat dalam cuka yang diklaim mampu menjaga gula darah. 

Bagaimana tidak, asam asetat dipercaya dapat mengubah efek beberapa enzim yang terlibat dalam metabolisme untuk mengurangi penyerapan gula dan karbohidrat. 

2. Memelihara kadar kolesterol

Kadar kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan lemak di pembuluh darah arteri.

Hal ini membuat pembuluh darah tersumbat sehingga aliran darah dari jantung ke seluruh tubuh terhambat.

Nah, cuka putih dapat membantu menurunkan kadar kolesterol. Manfaat cuka putih ini disebutkan oleh studi yang dimuat dalam jurnal European Journal of Integrative Medicine.

Penelitian tersebut menunjukkan bahwa konsumsi cuka dapat membantu menurunkan kolesterol total dan kolesterol LDL, yakni kolesterol jahat yang dapat menyebabkan penumpukan lemak di pembuh darah.

3. Bantu menurunkan berat badan

Bagi Anda yang sedang dalam program diet sehat, cuka putih mungkin bisa menjadi bahan tambahan untuk mendukung program tersebut.

Kandungan asam asetatnya berkhasiat dalam menurunkan berat badan dan membantu mengurangi rasa lapar.

Menurut ulasan yang dimuat dalam Scientific Reports, asam asetat dilaporkan efektif dalam mengurangi asupan makanan dan berat badan. 

Hanya saja, studi ini baru dicoba pada tikus yang diberi diet tinggi lemak. Itu sebabnya, masih memerlukan studi lebih lanjut untuk melihat apakah khasiat cuka ini ini sama terhadap manusia. 

4. Menjaga keseimbangan pH

Tahukah Anda bahwa white vinegar sudah sering dipakai sebagai antibakteri dan menghilangkan kotoran sejak dulu?

Berkat pH asam dan sifat antimikroba di dalamnya, cuka putih memiliki manfaat berupa menjaga keseimbangan pH pada kulit

Hal ini ternyata berpengaruh besar terhadap kesehatan kulit. Tidak heran bila asam asetat sering dimanfaatkan dalam produk toner untuk mengatasi jerawat dan melawan infeksi kulit. 

Meski begitu, kadar asamnya yang cukup tinggi mengharuskan Anda untuk mengencerkan cuka dengan air guna mencegah iritasi kulit.  

5. Membunuh bakteri

Kandungan asam asetat pada cuka, termasuk cuka putih, yang menjadi pahlawan di balik sederet manfaat yang diberikannya. 

Asam asetat telah digunakan selama lebih dari 6.000 tahun sebagai senyawa antiseptik untuk membersihkan luka.

Senyawa asam ini pun membantu mengobati dan mencegah penyakit. Tak hanya itu, cuka juga diketahui mampu mengobati berbagai masalah yang disebabkan jamur atau bakteri, seperti: 

  • jamur kuku, 
  • kutu kepala, 
  • kutil, dan 
  • infeksi telinga. 

Untuk lebih amannya, selalu konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi sebelum menggunakan cuka sebagai bahan masakan. 

6. Menangkal radikal bebas

Manfaat white vinegar lainnya untuk kesehatan adalah membantu menangkal radikal bebas, yakni molekul yang bisa memicu kerusakan pada sel tubuh. 

Kerusakan pada sel tubuh ini dapat meningkatkan berbagai risiko penyakit, seperti penyakit jantung, diabetes, hingga kanker.  

Mengutip Harvard Health, cuka mengandung polifenol yang dapat bertindak sebagai antioksidan untuk membantu menangkal radikal bebas. 

7. Menurunkan tekanan darah

Tekanan darah tinggi atau hipertensi dapat terjadi karena faktor keturunan atau gaya hidup yang sehat. Jika tidak segera diatasi, kondisi ini bisa meningkatkan risiko penyakit jantung. 

Studi dalam jurnal Complementary Therapies in Medicine menyebutkan bahwa cuka dapat membantu menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik. Manfaat ini diduga berasal dari kandungan senyawa asam asetat dalam cuka. 

Asam astetat dapat membantu meningkatkan penyerapan kalsium. Peningkatan kalsium di sel otot polos pembuluh darah dapat memengaruhi kontraksi pembuluh darah.

Selain itu, asam asetat dapat memengaruhi sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAAS), yakni sistem tubuh yang berperan dalam mengatur tekanan darah. 

8. Merawat luka

Kandungan senyawa asam asetat di dalam cuka dapat membantu merawat luka dan mencegah infeksi. 

Studi dalam Indian Journal of Plastic Surgery melakukan penelitian pada 100 pasien dengan luka terinfeksi yang diberikan cairan 1% asam asetat.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa asam asetat efektif untuk melawan berbagai jenis bakteri dan jamur yang dapat menginfeksi luka sehingga luka lebih cepat sembuh.

Namun, larutkan dahulu asam asetat dengan air. Tuang 1 sendok makan cuka putih ke dalam 1 gelas air. Kemudian, basahi satu buah kapas di dalam larutan cuka dan apliaksikan pada luka secara perlahan. 

Efek samping mengonsumsi cuka putih

menetralkan asam lambung

Meski cuka putih menawarkan beragam khasiat kesehatan, ada beberapa efek samping yang bisa ditimbulkan dari konsumsinya, seperti: 

  • asam lambung naik,
  • gejala GERD
  • menyebabkan iritasi pada tenggorokan, 
  • mengikis email gigi, dan 
  • interaksi dengan obat-obatan tertentu. 

Tips memasak dengan cuka

Setelah mengetahui manfaat dan risiko dari cuka putih, kenali cara mengolah bahan ini dalam sebuah masakan.

Umumnya, cuka dapat dicampur dengan bumbu, rempah-rempah, dan minyak pada salad guna memberikan rasa yang tajam. 

Cuka juga terkadang ditambahkan ke saus atau bumbu mengingat ia mampu melunakkan daging dan sayuran.

Tak hanya itu, rasa asam pada cuka ini bisa digunakan untuk memperpanjang umur simpan makanan dalam jangka waktu yang lama. 

Pada dasarnya, kandungan pada cuka putih menawarkan manfaat bagi kesehatan tubuh. Namun, Anda perlu berhati-hati karena kandungan asamnya bisa memicu masalah kesehatan jika dimanfaatkan dengan cara yang tidak tepat. 

Kesimpulan

  • Cuka putih merupakan jenis cuka yang sebagian besar terdiri dari kandungan air dan asam asetat. 
  • Ada berbagai manfaat cuka putih untuk kesehatan, seperti menurunkan kadar gula darah dan kolesterol, menurunkan berat badan, membunuh bakteri, menjaga keseimbangan pH kulit, dan merawat luka.
  • Penggunaan white vinegar bisa menimbulkan efek samping seperti meningkatkan risiko asma lambung naik, iritasi pada tenggorokan, pengikisan lapisan email gigi, serta interaksi dengan obat-obatan tertentu.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Shishehbor, F., Mansoori, A., & Shirani, F. (2017). Vinegar consumption can attenuate postprandial glucose and insulin responses; a systematic review and meta-analysis of clinical trials. Diabetes Research and Clinical Practice, 127, 1–9. 

Sohouli, M. H., Kutbi, E., Al Masri, M. K., Dadhkhah, H., Fatahi, S., Santos, H. O., … & Abu-Zaid, A. (2022). Effects of vinegar consumption on cardiometabolic risk factors: a systematic review and meta-analysis of randomized controlled trials. European Journal of Integrative Medicine55, 102176.

Beh, B. K., Mohamad, N. E., Yeap, S. K., Ky, H., Boo, S. Y., Chua, J., Tan, S. W., Ho, W. Y., Sharifuddin, S. A., Long, K., & Alitheen, N. B. (2017). Anti-obesity and anti-inflammatory effects of synthetic acetic acid vinegar and Nipa vinegar on high-fat-diet-induced obese mice. Scientific Reports, 7(1), 6664. 

Budak, N. H., Aykin, E., Seydim, A. C., Greene, A. K., & Guzel-Seydim, Z. B. (2014). Functional properties of vinegar. Journal of Food Science, 79(5), R757–R764.

Vinegar. (2019). Harvard Health. Retrieved 21 January 2025, from https://nutritionsource.hsph.harvard.edu/food-features/vinegar/ 

Shahinfar, H., Amini, M. R., Payandeh, N., Torabynasab, K., Pourreza, S., & Jazayeri, S. (2022). Dose-dependent effect of vinegar on blood pressure: A GRADE-assessed systematic review and meta-analysis of randomized controlled trials. Complementary Therapies in Medicine, 71, 102887.

Agrawal, K. S., Sarda, A. V., Shrotriya, R., Bachhav, M., Puri, V., & Nataraj, G. (2017). Acetic acid dressings: Finding the Holy Grail for infected wound management. Indian Journal of Plastic Surgery, 50(03), 273-280.

How to Care for Your Wound With Vinegar Soaks After Your Skin Procedure. (n.d). Retrieved  21 January 2025, from https://www.mskcc.org/cancer-care/patient-education/how-to-care-for-your-wound-with-vinegar-soaks-after-your-skin-procedure 

Renin-Angiotensin-Aldosterone System (RAAS): What It Is. (2022). Retrieved  21 January 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/articles/24175-renin-angiotensin-aldosterone-system-raas 

 

Versi Terbaru

31/01/2025

Ditulis oleh Nabila Azmi

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Cuka Apel: Manfaat, Efek Samping, dan Cara Pakai

Ketahui Kalori Salad Buah, Benarkah Sehat untuk Diet?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 2 minggu lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan