Pada dasarnya, zat besi merupakan mineral yang sangat diperlukan untuk berbagai fungsi tubuh, terutama pembentukan sel darah merah. Namun, zat besi yang berlebih akan menumpuk di organ tubuh dan menghambat fungsinya. Telusuri lebih lanjut tentang penyebab dan tanda-tanda kelebihan zat besi.
Penyebab kelebihan zat besi
Kelebihan zat besi bisa membuat organ penting seperti hati, jantung, dan pankreas akan dijadikan tempat penyimpanan zat besi.
Sebagian besar kondisi kelebihan zat besi disebabkan oleh hemokromatosis (hemochromatosis), yakni kondisi saat tubuh menyerap terlalu banyak kandungan mineral zat besi dari makanan.
Penyebab munculnya hemokromatosis terbagi menjadi tiga yaitu primer, sekunder, dan neonatal.
1. Hemokromatosis primer
Hemokromatosis primer diwariskan dari orang tua kepada anak-anaknya, maka kondisi ini tidak bisa dicegah. Biasanya, jenis primer ini terjadi pada 90% kasus.
2. Hemokromatosis sekunder
Hemokromatosis primer terjadi karena masalah kesehatan yang Anda miliki. Berikut ini berbagai kondisi pemicunya.
- Gangguan darah seperti talasemia.
- Pil dan suntikan yang mengandung zat besi dengan dosis sangat tinggi.
- Tranfusi darah dan beberapa jenis anemia yang membutuhkan transfusi.
- Dialisis ginjal jangka panjang.
- Penyakit turunan langka yang memengaruhi sel darah merah, termasuk di transferrinemia atau aceruloplasminaemia.
- Penyakit hati kronis seperti infeksi hepatitis C kronis.
- Penyakit hati karena alkohol.
3. Hemokromatosis neonatal
Hemokromatosis neonatal yaitu kondisi kelebihan zat besi pada bayi yang baru lahir. Akibatnya, bayi bisa lahir dalam kondisi meninggal atau hidup tetapi tidak dapat bertahan lama setelah lahir.
Pada kondisi ini, zat besi menumpuk di organ hati. Penyebab umumnya adalah sistem kekebalan tubuh ibu yang menghasilkan antibodi merusak hati janin.
Gejala saat tubuh kelebihan zat besi
Gejala dan tanda saat tubuh kelebihan zat besi biasanya muncul di usia paruh baya kecuali untuk kasus neonatal. Berbagai gejala umum yang muncul disebutkan bawah ini.
- Kelelahan.
- Sakit perut.
- Lemah dan lesu.
- Nyeri sendi.
- Hilangnya gairah seksual.
- Kerusakan hati.
- Periode menstruasi yang tiba-tiba berhenti.
- Perubahan warna kulit menjadi abu-abu akibat endapan zat besi berlebih.
- Perbesaran hati.
Sekitar 75% pasien yang sudah mulai menunjukkan gejala biasanya memiliki fungsi hati yang abnormal. Sementara itu, 75% lainnya akan mengalami kelelahan dan kelesuan, dan 44% akan mengalami nyeri pada persendian.
Kemudian, perubahan warna kulit biasanya akan terlihat pada pasien yang sudah mengalami berbagai gejala yang telah disebutkan.
Risiko komplikasi
Jika hemokromatosis tidak segera ditangani, bukan tidak mungkin kondisi Anda akan memburuk. Di bawah ini berbagai komplikasi yang mungkin terjadi jika kelebihan zat besi.
- Sirosis hati atau terbentuknya jaringan parut permanen pada hati sehingga meningkatkan risiko kanker hati.
- Diabetes dan komplikasinya seperti gagal ginjal, kebutaan, dan masalah pada jantung.
- Gagal jantung kongestif (CHF).
- Aritmia atau irama jantung yang tidak teratur.
- Masalah pada endokrin seperti hipotiroidisme dan hipogonadisme.
- Masalah pada sendi dan tulang seperti artrtitis, osteoartritis, dan osteoporosis.
- Masalah pada organ reproduksi seperti impotensi dan hilangnya gairah seksual.
Penting Anda ketahui
Cara mengatasi kelebihan zat besi
Pengobatan untuk hemokromatosis biasanya dilakukan dengan mengeluarkan darah dari tubuh secara teratur yang disebut dengan flebotomi. Tujuannya mengurangi kadar zat besi di dalam tubuh dan mengembalikannya dalam kadar normal.
Biasanya, jumlah darah yang dibuang tergantung pada usia, kondisi kesehatan, dan seberapa banyak kelebihan zat besi di dalam tubuh.
Umumnya, diperlukan waktu hingga satu tahun bahkan lebih untuk mengembalikan zat besi pada kadar yang normal.
Dokter akan menentukan perawatan yang tepat sesuai kondisi. Jika Anda ternyata tidak bisa menjalani prosedur menghilangkan darah karena anemia dan penyakit lain, dokter akan memberikan obat yang bisa mengikat kelebihan zat besi di dalam tubuh.
Nantinya, zat besi yang telah diikat akan dikeluarkan melalui cairan urine atau kotoran dalam proses yang disebut chelation.
Selain itu, mengutip Mayo Clinic, Anda bisa mengurangi risiko komplikasi akibat kondisi ini dengan cara di bawah ini.
- Menghindari suplemen dan multivitamin yang mengandung zat besi.
- Menghindari suplemen vitamin C karena dapat meningkatkan penyerapan zat besi.
- Mengurangi minuman beralkohol.
- Menghindari makan ikan mentah dan kerang karena rentan mengalami infeksi akibat bakteri di dalam kedua makanan tersebut.
Nah, itulah ulasan mengenai hemokromatosis serta cara mengobatinya. Jika Anda merasa mengalami tanda atau gejala di atas, jangan ragu untuk segera konsultasikan diri ke dokter guna mendapatkan penanganan yang tepat.
[embed-health-tool-bmi]