Tanda berat badan naik rupanya tidak hanya terlihat dari bertambahnya angka pada timbangan. Tubuh Anda juga mengalami perubahan lain. Selain kondisi fisik, kenaikan berat badan ternyata memengaruhi kondisi mental.
Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None
Tanda berat badan naik rupanya tidak hanya terlihat dari bertambahnya angka pada timbangan. Tubuh Anda juga mengalami perubahan lain. Selain kondisi fisik, kenaikan berat badan ternyata memengaruhi kondisi mental.
Lantas, apa saja ciri berat badan bertambah yang harus Anda perhatikan?
Pada dasarnya, penyebab berat badan naik adalah mengonsumsi makanan tinggi kalori dalam porsi yang banyak.
Berat badan juga bisa lebih cepat bertambah jika Anda tidak menyeimbangkannya dengan bergerak aktif.
Bila dibiarkan, kenaikan berat badan terus-menerus akan menyebabkan obesitas.
Untuk itu, Anda perlu memperhatikan tanda-tanda bertambahnya berat badan.
Ciri-ciri berat badan naik terdiri ternyata beragam, mulai dari tanda yang paling umum hingga tanda yang paling jarang dialami, misalnya gejala penyakit tertentu.
Berikut sepuluh tanda umum dari berat badan naik yang perlu Anda ketahui.
Saat berat badan naik, ada kemungkinan kadar lemak meningkat. Lemak yang menumpuk pada tubuh akan memicu peradangan.
Proses peradangan ternyata berdampak pada kondisi saraf pusat. Efeknya, Anda mudah lelah secara fisik, termasuk ketika melakukan kegiatan sehari-hari.
Penumpukan lemak perut, ternyata memicu hipertensi. Pasalnya, lemak perut yang menumpuk memang erat kaitannya dengan hipertensi.
Begini, lemak pada perut menyebabkan pembuluh darah berkontraksi. Kondisi ini menyebabkan aliran darah tidak lancar sehingga tekanan darah pun naik.
Selain itu, lemak perut mampu menghambat kerja hormon adiponektin, padahal hormon ini membantu menurunkan tekanan darah.
Tanda berat badan naik yang bisa Anda cermati adalah timbulnya guratan pada kulit (striae) atau stretch marks.
Saat berat badan bertambah, kulit akan meregang lebih lebar mengikuti bentuk tubuh.
Kondisi tersebut membuat struktur kolagen dan elastin pada kulit pecah. Padahal, keduanya berperan menjaga kulit tetap kencang dan elastis.
Saat kulit mulai pulih, timbullah garis-garis mengerut pada kulit atau stretch marks.
Coba Anda cek, bila ukuran celana membesar, ini bisa jadi tanda berat badan naik.
Pasalnya, penumpukan jaringan adiposa atau penyimpan lemak biasanya memang berpusat pada lingkar pinggang dan sekitarnya.
Pada pria, sel adiposit lebih banyak di bagian perut, terutama di sekitar organ dalam. Sementara, perempuan lebih banyak menyimpan lemak di paha dan bokong.
Tanda berat badan naik yang satu ini muncul karena sendi-sendi tubuh menahan beban lebih besar. Beban tubuh ini menekan sendi sehingga timbul nyeri sendi.
Saat berjalan di permukaan datar, tubuh menahan beban setara dengan satu setengah kali berat badan Anda.
Ambil contoh, bila berat badan Anda 90 kg, lutut menahan beban setara dengan 135 kg dalam setiap langkah.
Jika permukaan menanjak, tekanan lutut bisa mencapai 2-3 kali berat badan. Saat jongkok, beban ini bahkan mencapai 4-5 kali dari berat badan Anda.
Selain itu, menurut penelitian terbitan BMC Musculoskeletal Disorders, lemak akan memicu produksi sitokin sehingga menyebabkan peradangan pada tubuh.
Inilah mengapa sendi-sendi tubuh meradang sehingga osteoarthritis muncul.
Tanda berat badan naik yang satu ini muncul akibat timbunan lemak mempersempit saluran pernapasan bagian atas.
Jadi, ada guncangan dan getaran udara di bagian tersebut sehingga muncul bunyi mendengkur saat tidur.
Dalam kasus tertentu, penyempitan saluran pernapasan membuat proses bernapas tidak lancar. Napas pun bisa berhenti mendadak saat tidur (apnea tidur)
Berat badan bertambah ternyata memengaruhi kondisi kesehatan mental Anda.
Melansir jurnal Journal of Health Economics, ada tiga kemungkinan penyebab berat badan bertambah mampu memicu depresi.
Pertama, ada kecenderungan mengartikan kenaikan berat badan akan mengurangi daya tarik fisik di mata orang lain.
Kedua, orang dengan berat badan berlebih cenderung mendapatkan stigma buruk dari orang lain.
Ketiga, indeks massa tubuh (IMT) yang tinggi menimbulkan penumpukan lemak pada tubuh yang berisiko terhadap berbagai gangguan kesehatan.
Ketiga hal tersebut bisa berdampak pada kondisi psikologis sehingga Anda rentan mengalami stres berlebihan, gangguan cemas, hingga depresi.
Saat berat badan bertambah, tubuh akan berkeringat lebih banyak. Ini karena kelenjar keringat lebih aktif pada orang dengan kadar lemak yang lebih banyak.
Selain itu, karena tubuh bertambah besar, jumlah kelenjar keringat pun semakin banyak.
Berat badan yang bertambah juga mengurangi kemampuan aktivitas fisik. Perlu usaha keras untuk menggerakkan tubuh sehingga keringat muncul lebih banyak.
Tanda berat badan naik ini muncul akibat lemak berlebih pada bagian leher, dada, dan perut.
Lemak akan mempersempit jalan napas sehingga menyebabkan sesak napas.
Berat badan berlebih juga membuat otot dada kesulitan menarik napas dalam-dalam. Kondisi ini bisa memperburuk kinerja otak yang mengontrol napas.
Efeknya, tubuh kekurangan oksigen dan darah mengandung terlalu banyak karbon dioksida.
Tanda berat badan naik ini erat kaitannya dengan penyandang obesitas.
Dalam hal ini, menumpuknya lemak membuat peredaran darah tidak lancar dan mengubah kinerja sistem imun.
Hal ini menyebabkan luka mengalami peradangan lebih panjang dan rentan mengalami infeksi. Oleh karena itu, penyembuhan luka relatif lebih lama.
Ciri kenaikan berat badan yang jarang dijumpai ini umumnya disebabkan kelainan genetik.
Hal ini menyebabkan seseorang mengalami mudah lapar dan penggunaan energi yang tidak optimal.
Berikut adalah jenis kelainan yang menimbulkan tanda kenaikan berat badan tertentu.
Pada dasarnya, berat badan bertambah secara berlebihan muncul akibat keluar-masuknya energi (metabolisme) yang tidak seimbang.
Untuk itu, Anda perlu membatasi asupan kalori harian.
Konsultasikan dengan dokter dan ahli gizi untuk mengetahui jumlah kalori harian yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.
Pastikan asupan harian terdiri dari protein, vitamin dan mineral, dan karbohidrat dengan porsi seimbang.
Selain itu, Anda sebaiknya rutin berolahraga. Tidak hanya fokus untuk membakar lemak, tapi latihlah kekuatan otot Anda.
Bertambahnya massa otot membantu meningkatkan metabolisme tubuh.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar