Lemak di paha yang berlebihan tentu membuat ukuran paha tampak lebih besar. Hal ini bisa menjadi masalah bagi beberapa orang. Bahkan, Anda mungkin juga mengeluhkan sulitnya membakar lemak paha. Berikut penyebab dan cara mengatasinya.
Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Lemak di paha yang berlebihan tentu membuat ukuran paha tampak lebih besar. Hal ini bisa menjadi masalah bagi beberapa orang. Bahkan, Anda mungkin juga mengeluhkan sulitnya membakar lemak paha. Berikut penyebab dan cara mengatasinya.
Penumpukan lemak di paha dapat terjadi pada siapa saja. Hanya saja, hal ini cenderung dijumpai pada wanita.
Banyak dari mereka juga yang kesulitan membuat ukuran pahanya terlihat kecil, termasuk para pria. Lemak paha yang sulit hilang ternyata bisa disebabkan oleh sejumlah hal meski sudah berolahraga.
Di bawah ini beberapa penyebab mengapa ukuran paha Anda tidak kunjung mengecil.
Faktor genetik merupakan kemungkinan terbesar mengapa Anda olahraga tidak membuat ukuran paha mengecil. Gen berpengaruh besar terhadap kenaikan berat badan dan hal ini juga berlaku ketika Anda hendak menurunkan berat badan.
Bila Anda menambah lemak di paha terlebih dahulu, membakar lemak pada area tersebut mungkin akan sulit.
Menurut American Council on Exercise, setiap area tubuh tempat bertambahnya berat badan pertama kali sering kali menjadi daerah yang paling sulit untuk diubah.
Meski begitu, seiring berjalannya waktu dan tingkat kesabaran yang berlebih, ukuran paha pada akhirnya akan berkurang.
Tak hanya genetik, faktor usia pun berperan besar dalam proses pembakaran lemak, termasuk di paha. Seiring usia bertambah, tubuh akan kehilangan lebih banyak massa otot. Pasalnya, otot membakar lebih banyak kalori daripada lemak.
Sementara itu, kehilangan otot akan mengurangi kebutuhan kalori harian, sehingga cara yang sama untuk menurunkan berat badan di paha tak akan efektif.
Membakar lemak paha membutuhkan lebih dari satu cara. Anda perlu mengurangi asupan kalori yang diiringi dengan aktivitas fisik sebagai salah satu cara untuk mengecilkan paha.
Tak dapat dipungkiri bila cara membakar lemak di paha yang salah bisa menjadi alasan mengapa hingga saat ini usaha Anda belum membuahkan hasil.
Bila Anda lebih sering berolahraga yang lebih banyak mengandalkan kaki, tubuh mungkin sedang membangun otot, bukan membakar kalori di tempat tersebut.
Alih-alih hanya berkonsentrasi pada latihan tubuh bagian bawah, cobalah meningkatkan aktivitas aerobik yang disertai dengan diet yang sehat.
Latihan tubuh bagian bawah, seperti squat atau lunge, tidak hanya ditujukan untuk menghilangkan lemak pada bagian tertentu. Jenis olahraga tersebut biasanya dilakukan untuk memperkuat dan mengencangkan otot.
Selama proses menurunkan berat badan, hampir semua orang akan mencapai fase plateau.
Fase plateau merupakan masa saat berat badan tidak turun lagi pada kurun waktu tertentu meskipun Anda sudah berolahraga dan menjalani diet. Hal ini juga berlaku ketika Anda hendak mengecilkan ukuran paha.
Masa-masa ini termasuk hal yang normal dan dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti:
Itu sebabnya, Anda perlu bersabar dan tetap menjaga asupan kalori harian, konsisten dengan jadwal olahraga, dan mengendalikan stres. Hal ini bertujuan agar Anda bisa berhasil melewati fase ini dan mendapatkan paha yang lebih ramping.
Kunci keberhasilan dari membakar lemak di paha yakni sabar melalui prosesnya. Beberapa orang mungkin tidak realistis dan berharap akan mendapatkan ukuran paha yang kecil hanya dalam beberapa kali olahraga saja.
Faktanya, membakar lemak berlebihan tidaklah mudah dan dapat terjadi hanya dengan nge-gym 3 – 4 kali. Bahkan, penurunan berat badan yang terjadi usai berolahraga selama satu minggu mungkin tidak membawa perubahan pada ukuran paha.
Anda butuh waktu untuk membakar lemak paha agar mendapatkan hasil yang diinginkan. Jangan lupa untuk memasukkan jenis olahraga yang melibatkan kaki, kekuatan, dan latihan aerobik. Olahraga ini pun perlu diiringi dengan pola makan yang sehat.
Bila memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar lemak di paha, silakan diskusikan dengan dokter atau ahli gizi guna mengetahui solusi yang akurat.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar