Banyak orang menganggap minum bir bisa mendatangkan penyakit. Apa benar begitu faktanya? Rupanya ada sejumlah manfaat minum bir untuk kesehatan.
Namun, tentu saja manfaat ini hanya didapat jika konsumsi minuman keras ini tidak berlebihan, alias tidak sampai membuat mabuk. Simak manfaatnya berikut ini.
Kandungan gizi dalam bir
Bir adalah minuman beralkohol yang dibuat dari fermentasi biji-bijian dengan ragi, hop, dan zat lainnya. Sebagian besar jenis bir mengandung alkohol 4 – 6 persen.
Meskipun bir sering dianggap sebagai minuman rendah kalori, bir diketahui mengandung beberapa mineral dan vitamin.
Di bawah ini adalah kandungan zat gizi dalam 1 kaleng bir (355 ml).
- Air: 328 gram (g).
- Kalori: 153 kkal.
- Protein: 1,64 g.
- Kalsium: 14,2 miligram (mg).
- Zat Besi: 0,071 mg .
- Magnesium: 21,4 mg.
- Fosfor: 49,8 mg.
- Kalium: 96,1 mg.
- Sodium: 14,2 mg.
- Seng: 0,036 mg.
- Tembaga: 0,018 mg.
- Mangan: 0,028 mg.
- Thiamin: 0,018 mg.
- Riboflavin: 0,089 mg.
- Niacin: 1,83 mg.
- Asam pantotenat: 0,146 mg.
- Vitamin B-6: 0,164 mg.
Manfaat minum bir bagi kesehatan
Bir mengandung vitamin B dan mineral karena terbuat dari biji-bijian dan ragi. Namun, bir yang terbuat dari makanan utuh seperti buah-buahan dan sayuran mungkin bisa mejadi pilihan yang lebih baik.
Di bawah ini adalah sejumlah manfaat minum beer bagi kesehatan menurut riset ilmiah.
1. Membantu mencegah penyakit Parkinson
Sebuah studi meta-analisis dari jurnal Movement Disorders menemukan efek perlindungan terhadap penyakit Parkinson dari minum alkohol, khususnya bir.
Studi ini menjelaskan bahwa konsumsi 13 gram alkohol per hari dapat menurunkan hingga 5% risiko penyakit Parkinson.
Meskipun begitu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengonfirmasi temuan ini.
Penelitian lebih lanjut juga perlu mencari tahu bagaimana konsumsi bir bisa menurunkan risiko penyakit Parkinson.
2. Berpotensi mencegah penyakit Alzheimer
Sebuah riset dalam jurnal Nutrients mengungkapkan bahwa mengonsusmi bir secara teratur bisa membantu mencegah penyakit Alzheimer dan penyakit neurodegeneratif lainnya.
Hal ini karena bir dapat membantu mengurangi kadar aluminium dalam tubuh, menjaga kesimbangan mineral di otak, serta melawan efek negatif radikal bebas dan peradangan yang memicu penyakit Alzheimer.
Namun, karena bir umumnya mengandung alkohol, tidak semua orang dapat mengonsumsinya.
Oleh karena itu, dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai manfaat minum bir non-alkohol dalam mencegah penyakit Alzheimer.
3. Mengandung antioksidan
Kandungan antioksidan dalam bir berasal dari dua bahan yang digunakan dalam pembuatan bir, yaitu malt (rendaman gandum) dan hop.
Jumlah kandungan antioksidan dalam bir sangat bergantung pada teknik pembuatan bir.
Senyawa antioksidan yang ditemukan dalam bir adalah senyawa fenolik dan melanoidin yang berpotensi sebagai antikanker.
Senyawa ini membantu menghalau enzim penyebab kanker di dalam tubuh. Minum bir secukupnya berpotensi mencegah reaksi kimia tertentu yang dapat menyebabkan kanker prostat pada pria.
4. Membantu mengobati ketombe
Bir bisa digunakan sebagai obat alami untuk mengatasi ketombe di kulit kepala. Pasalnya, bir dikaitkan dengan kadar ragi yang tinggi dan kaya akan vitamin B.
Membilas rambut Anda dengan bir sekitar 2 – 3 kali seminggu, cukup membantu untuk menyingkirkan ketombe.
Meskipun begitu, perlu diingat bahwa alkohol dalam bir bisa mencapai 5% yang mungkin dapat menimbulkan reaksi dermatitis iritan pada sebagian orang.
5. Meningkatkan kesehatan jantung
Sebuah studi dari jurnal Nutrients melakukan studi pada 36 orang dewasa dengan kelebihan berat badan selama 12 minggu terkait asupan minuman alkohol.
Riset ini menemukan bahwa asupan bir dalam ukuran sedang, satu minuman untuk wanita, dua minuman untuk pria per hari, berpotensi meningkatkan kolesterol baik (HDL).
Khasiat lainnya yaitu meningkatkan kemampuan tubuh untuk menghilangkan kolesterol jahat (LDL). Penting untuk dicatat, manfaat ini berkaitan dengan asupan bir dalam jumlah kecil hingga sedang.
Di sisi lain, konsumsi alkohol berlebih dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan stroke.
6. Mengontrol gula darah
Asupan alkohol ringan hingga sedang mungkin bisa mengontrol kadar gula dalam darah.
Beberapa penelitian menemukan bahwa asupan alkohol ringan hingga sedang berpotensi mengurangi resistensi insulin serta menurunkan risiko diabetes tipe 2.
Namun, minum minuman keras dengan dalam jumlah besar dapat menghilangkan manfaat ini dan menimbulkan dampak sebaliknya.
Penting juga untuk dicatat bahwa manfaat ini tidak berlaku untuk bir dan minuman beralkohol lainnya yang mengandung gula dalam jumlah tinggi.
7. Meningkatkan kepadatan tulang
Manfaat bir lainnya untuk kesehatan adalah membantu meningkatkan kepadatan mineral tulang.
Hal ini karena bir mengandung kalsium dan fosfor yang dibutuhkan tubuh untuk menjaga kepadatan mineral tulang.
Selain itu, bir mengandung magnesium yang berperan penting dalam membantu penyerapan kalsium dan vitamin D yang penting untuk mendukung kesehatan tulang dan mencegah osteoporosis.
Perhatikan hal ini saat minum bir
Kalori bir memang rendah, tetapi konsumsi yang berlebihan bisa meningkatkan berat badan dan memicu penumpukan lemak di perut atau beer belly.
Dua kondisi tersebut meningkatkan risiko penyakit berbahaya, seperti penyakit jantung, kolesterol tinggi, dan penyumbatan pembuluh darah.
Minum bir terlalu banyak juga bisa merusak hati Anda, dan memicu berbagai penyakit serius mulai dari perlemakan hati, hingga sirosis.
Tidak hanya itu, minum bir terlalu banyak juga bisa memicu atrofi otak (volume atau kemampuan otak berkurang).
Belum lagi risiko kecanduan dan perilaku berbahaya yang mungkin Anda lakukan dalam keadaan mabuk. Oleh sebab itu, pastikan untuk mengonsumsi bir secukupnya.
Kesimpulan
- Bir adalah minuman beralkohol yang biasanya terbuat dari fermentasi biji-bijian dengan ragi, hop, atau zat lainnya.
- Ada berbagai macam manfaat beer untuk kesehatan, antara lain mencegah penyakit Parkinson dan Alzheimer, mengatasi ketombe, meningkatkan kesehatan jantung, mengontrol gula darah, serta menjaga kepadatan mineral tulang.
- Meski bermanfaat, hindari minum bir terlalu banyak karena dapat meningkatkan risiko kolesterol tinggi, penyumbatan pembuluh darah, hingga gangguan hati.
[embed-health-tool-bmi]