Gula alkohol telah menjadi alternatif pengganti gula yang populer. Gula jenis ini memiliki rasa seperti gula biasa, tetapi menawarkan kalori yang lebih sedikit dan lebih aman bagi kesehatan.
Ingin tahu lebih jauh mengenai jenis gula ini? Yuk, simak ulasan lengkap berikut.
Apa itu gula alkohol?
Gula alkohol adalah jenis pemanis yang bisa menjadi alternatif gula pada umumnya.
Sebetulnya, gula alkohol bukanlah gula maupun alkohol, tetapi karbohidrat penyusun struktur kimianya menyerupai molekul gula dan molekul alkohol.
Jadi, terlepas dari namanya, gula alkohol tidak mengandung etanol atau senyawa yang membuat Anda mabuk.
Beberapa gula ini ditemukan secara alami dalam buah-buahan dan sayuran. Namun, sebagian besar diproduksi pabrikan dan diproses dari gula lain seperti glukosa pada pati jagung.
Pemanis ini tampak seperti kristal putih gula pasir putih pada umumnya. Rasanya pun manis karena struktur kimia yang mirip dengan gula.
Jenis pemanis ini memang mengandung kalori, hanya lebih sedikit daripada gula biasa.
Berbagai macam gula alkohol
Ada beragam gula jenis ini yang biasa digunakan sebagai pemanis. Namun, masing-masing memiliki perbedaan dalam hal rasa, kandungan kalori, dan efeknya pada kesehatan.
Berdasarkan situs Cleveland Clinic, berikut adalah beberapa jenis gula alkohol yang perlu Anda ketahui.
1. Xylitol
Xylitol merupakan gula alkohol yang paling umum. Gula ini memiliki rasa mint yang berbeda, dan merupakan bahan umum dalam permen karet, beberapa permen, dan produk perawatan mulut seperti pasta gigi.
Meski rasa manisnya sama seperti gula biasa, jenis ini memiliki lebih sedikit kalori yaitu sekitar 40 persen.
Selain itu, jenis gula ini memiliki toleransi yang cukup baik terhadap gangguan pencernaan meski dikonsumsi dalam jumlah banyak.
2. Erythritol
Erythritol merupakan gula alkohol yang diproses melalui fermentasi glukosa dalam pati jagung.
Gula ini memiliki 70 persen lebih manis dari gula biasa, tapi hanya mengandung 5 persen kalori dari gula biasa.
Erythritol tidak memiliki efek samping pada pencernaan seperti gula alkohol lainnya karena tidak mencapai usus besar dalam jumlah banyak.
Sebaliknya, sebagian besarnya (sekitar 90 persen) terserap hingga usus halus dan dikeluarkan dalam bentuk yang tidak berubah melalui urine.
3. Sorbitol
Sorbitol diklaim memiliki tekstur lembut dan dingin dalam mulut. Kadar rasa manisnya 60 persen yang hampir sama dengan gula biasa.
Sorbitol adalah bahan umum dalam makanan dan minuman dengan label sugar free, termasuk selai dan permen.
Sorbitol memiliki efek yang sangat kecil pada gula darah dan insulin, tetapi dapat menyebabkan gangguan pencernaan yang serius.
4. Maltitol
Maltitol diproses dari gula maltose, dan rasanya sangat mirip seperti gula biasa. Jenis gula ini memiliki rasa manis 90 persen dari gula biasa dengan kandungan kalori yang hampir setengahnya.
Meski begitu, pemanis ini bisa menyebabkan lonjakan kadar gula darah. Oleh sebab itu, Anda perlu berhati-hati saat mengonsumsinya.
Jika Anda memiliki diabetes, sebaiknya hati-hati terhadap produk gula “rendah karbohidrat” yang dimaniskan dengan maltitol. Pastikan untuk memantau gula darah Anda.
Manfaat gula alkohol bagi kesehatan
Berikut adalah berbagai manfaat dari jenis gula ini untuk kesehatan tubuh yang mungkin belum Anda ketahui.
1. Tidak mengakibatkan lonjakan gula darah atau insulin
Indeks glikemik merupakan ukuran seberapa cepat makanan untuk meningkatkan kadar gula darah.
Mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik tinggi sering dikaitkan dengan kondisi obesitas dan gangguan kesehatan metabolik lainnya.
Kebanyakan gula jenis ini memiliki efek yang dapat diabaikan pada kadar gula darah, terkecuali maltitol, yang memiliki indeks glikemik 36.
Akan tetapi, indeks glikemik maltitol masih lebih rendah dibandingkan dengan gula dan karbohidrat olahan.
Bagi orang-orang dengan sindrom metabolik, prediabetes atau diabetes, gula jenis ini (kecuali maltitol) dapat dianggap sebagai alternatif yang sangat baik untuk pengganti gula.
2. Menjaga kesehatan gigi
Kerusakan pada gigi merupakan efek samping konsumsi gula berlebih. Hal ini terjadi karena gula dapat menjadi makanan bagi bakteri di mulut.
Bakteri kemudian berkembang biak di dalam mulut dan menghasilkan asam yang bisa mengikis lapisan pelindung gigi.
Sebaliknya, gula seperti xylitol, erythritol, dan sorbitol dapat melindungi Anda dari kerusakan gigi. Itulah alasannya jenis gula ini populer dalam produk permen karet dan pasta gigi.
Xylitol terkenal karena efeknya yang bermanfaat pada kesehatan gigi. Bakteri “jahat” di mulut memakan xylitol, tetapi mereka tidak dapat mencerna, sehingga akhirnya menyumbat proses metabolik bakteri dan menghambat pertumbuhannya.
3. Manfaat kesehatan lainnya
Selain itu, gula alkohol memiliki sejumlah manfaat yang menguntungkan untuk kesehatan seperti berikut.
- Prebiotik. Gula alkohol dapat menjadi makanan bakteri baik di usus karena memiliki efek prebiotik seperti serat makanan.
- Kesehatan tulang. Banyak penelitian hewan yang menunjukkan bahwa xylitol dapat meningkatkan massa dan mineral tulang yang dapat membantu melindungi tulang dari osteoporosis.
- Kesehatan kulit. Kolagen merupakan protein struktural utama dalam kulit dan jaringan ikat. Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa xylitol dapat meningkatkan produksi kolagen.
Apakah ada efek sampingnya?
Efek samping utama dari gula alkohol adalah dapat menyebabkan masalah pencernaan, terutama ketika dikonsumsi dalam jumlah besar.
Tubuh tidak dapat mencerna sebagian besar bahan ini sehingga gula ini langsung berjalan ke usus besar dan diproses oleh bakteri usus.
Jika mengonsumsi gula ini dengan jumlah yang sangat banyak sekaligus, Anda berisiko mengalami gejala seperti perut bergas, perut kembung, dan diare.
Sebaiknya, Anda pun menghindari pemanis ini bila memiliki sindrom iritasi usus besar (IBS).
Kesimpulan
- Gula alkohol adalah jenis pemanis sehat yang bisa dijadikan pengganti gula biasa. Jenis-jenisnya yaitu xylitol, erythritol, sorbitol, dan maltitol.
- Manfaat gula alkohol untuk kesehatan antara lain tidak memicu lonjakan gula darah, menjaga kesehatan gigi, sumber prebiotik, dan menjaga kesehatan tulang dan kulit.