Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None
Mabuk adalah suatu keadaan fisik dan mental yang tidak nyaman dan biasanya muncul setelah konsumsi alkohol baik dalam jumlah besar maupun sedikit. Tanda-tanda dari mabuk antara lain:
Gejala-gejala ini dapat berbeda untuk setiap orang dan dimulai beberapa jam setelah seseorang mengonsumsi alkohol, terutama saat kadar BAC (Blood Alcohol Concentration)-nya rendah. Ketika BAC bernilai nol, biasanya gejala-gejala mabuk mulai muncul dan akan bertahan sampai 24 jam kemudian.
Tapi apa yang menyebabkan seseorang mengalami gejala-gejala mabuk saat minum alkohol? Simak penjelasannya berikut ini.
Alkohol meningkatkan produksi urin dengan cara menghambat kerja hormon antidiuretic atau vasopresin. Semakin banyak alkohol yang Anda minum, akan semakin banyak pula urin yang dihasilkan. Ditambah dengan berkeringat, mual, hingga diare yang sering muncul pada mereka yang mabuk, akibatnya akan muncul tanda-tanda dehidrasi saat sedang mabuk, seperti haus, merasa lemah, mulut kering, hingga pusing.
Alkohol secara langsung mengiritasi pencernaan, sehingga menyebabkan peradangan pada lapisan perut. Alkohol juga dapat memicu terbentuknya lemak hati dan meningkatkan produksi asam lambung. Inilah yang menyebabkan orang yang mabuk sering mengalami sakit pada perut bagian atas, mual, dan muntah.
Pembentukan lemak hati dapat menghambat produksi glukosa dalam tubuh. Mengonsumsi alkohol dalam waktu lama dan dibarengi dengan asupan gizi sehari-hari yang kurang dapat menyebabkan penurunan produksi glukosa dalam tubuh. Tidak hanya itu, kemampuan hati yang biasanya mengubah glukosa dari bentuk glikogen juga akan berkurang sehingga berakibat pada hipoglikemia. Karena glukosa merupakan makanan utama bagi otak, hipoglikemia dapat menyebabkan kelelahan, sulit konsentrasi, dan perubahan mood.
Efek lelah yang berasal dari alkohol dapat mengganggu tidur dan dapat berujung pada insomnia. Selain itu alkohol dapat menghambat kerja hormon pertumbuhan di malam hari dan malah memicu kerja hormon kortisol yang seharusnya rendah di malam hari. Terganggunya jam biologis tubuh dapat membuat seseorang merasa pusing keesokan harinya.
Selain efek langsung alkohol pada tubuh, beberapa faktor lain di luar alkohol yang berpengaruh pada kejadian mabuk yaitu:
Semakin bertambahnya umur, akan semakin berkurang juga kemampuan tubuh kita untuk mengatasi efek alkohol. Berdasarkan sebuah penelitian diketahui bahwa gejala mabuk dan alcohol withdrawal lebih jarang terjadi pada remaja dan dewasa muda. Penelitian terhadap tikus juga menunjukkan bahwa tikus muda tidak terlalu mengalami perubahan perilaku terkait mabuk jika dibandingkan dengan tikus yang usianya lebih tua.
Penelitian menyatakan bahwa minuman beralkohol yang warnanya lebih gelap akan lebih mudah menyebabkan mabuk jika dibandingkan dengan minuman beralkohol yang warnanya lebih muda atau bening. Hal ini berhubungan dengan zat hasil proses fermentasi yang disebut congeners. Minuman yang berwarna gelap (seperti red wine, bourbon, whiskey) memiliki kadar congeners yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan gin dan vodka. Semakin banyak kadar congeners, maka mabuk akan semakin parah. Begitu juga jika kita mengonsumsi beberapa jenis minuman beralkohol sekaligus.
Gejala mabuk berkaitan dengan seberapa efisien tubuh Anda memecah alkohol. Gen berperan penting dalam enzim yang bekerja untuk memproses asetaldehid (produk sampingan alkohol yang bersifat racun bagi tubuh).
Mencampur alkohol dengan minuman bersoda dapat memperparah gejala mabuk. Minuman alkohol yang bersoda akan lebih cepat mencapai usus halus, dengan begitu akan semakin cepat pula masuk ke dalam peredaran darah. Hal ini menyebabkan gejala mabuk yang Anda alami keesokan harinya menjadi lebih parah.
Wanita lebih berisiko mengalami mabuk daripada pria. Hal ini dikarenakan perbedaan jumlah persentase air di dalam tubuh wanita dan pria. Wanita memiliki kadar lemak yang lebih tinggi, maka otomatis kadar airnya lebih rendah karena sel lemak lebih sedikit menyimpan air. Sementara tubuh pria didominasi otot yang sebagian besar terdiri dari air. Kurangnya air akan membuat alkohol dalam darah lebih sulit untuk diencerkan.
BACA JUGA:
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar