Kondisi ini tentu menyebabkan berbagai fungsi tubuh yang dikendalikan oleh otak tidak bekerja. Pada kondisi ini, seperti yang telah disebutkan di atas, atrofi otak hadir sebagai gejala dari stroke.
2. Penyakit Alzheimer
Pada penderita penyakit Alzheimer, neuron pada otak mengalami kerusakan dan mati. Kondisi ini menyebabkan sambungan antar neuron juga ikut rusak, sehingga banyak area pada otak yang mulai menyusut. Pada tingkatan yang sudah parah, penyusutan otak dapat menyebabkan berkurangnya volume otak.
3. Cerebral palsy
Cerebral palsy adalah gangguan pergerakan yang dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk bergerak dan menjaga keseimbangan tubuh.
Biasanya, kondisi ini dialami oleh anak-anak dan terjadi karena adanya perkembangan otak yang tidak normal atau kerusakan pada otak yang sedang melalui proses perkembangan. Oleh sebab itu, cerebral palsy bisa menjadi faktor penyebab terjadinya atrofi otak.
4. Penyakit Huntington
Kondisi ini merupakan salah satu penyakit keturunan yang dapat merusak neuron. Biasanya, kondisi ini terjadi pada paruh baya dan semakin lama penyakit ini dapat menyerang kondisi fisik dan mental penderitanya.
Bahkan, penyakit Huntington bisa menyebabkan depresi dan chorea, yaitu penyakit yang menyebabkan tubuh bergerak seolah sedang menari tanpa bisa dikendalikan.
5. Multiple sclerosis
Multiple sclerosis merupakan kondisi yang terjadi pada usia muda dan lebih rentan dialami oleh para wanita dibandingkan pria. Kondisi ini adalah gangguan autoimun yang menyebabkan sistem imun menyerang selaput pelindung yang menyelilingi sel saraf.
Seiring waktu, sel-sel saraf akan mengalami kerusakan, sehingga menyebabkan masalah pada pergerakan dan koordinasi tubuh. Atrofi otak biasanya menjadi bagian dari perkembangan penyakit ini, dan bahkan, menjadi kondisi yang menyebabkan kerusakan paling parah dari multiple sclerosis.
Apa yang dapat dilakukan untuk mencegah atau mengatasi atrofi otak?
Atrofi otak merupakan kondisi yang permanen karena kerusakan dan penurunan volume serta ukuran otak tidak dapat diperbaiki atau tidak bisa kembali seperti sedia kala. Oleh sebab itu, tindakan yang dapat dilakukan adalah pencegahan dan perlambatan dari penyakit atrofi pada sel otak.
Pencegahan terhadap kondisi ini, secara umum, dapat dilakukan dengan menerapkan gaya hidup sehat. Tujuannya, untuk mencegah penyakit pada pembuluh darah otak. Tak hanya itu, Anda juga disarankan untuk menghindari konsumsi alkohol berlebih.
Penanganan untuk faktor penyebab atau penyakit kerusakan sel otak sangat diperlukan untuk menghambat percepatan proses atrofi. Di samping itu, perubahan gaya hidup dengan aktif beraktivitas fisik dan suplementasi vitamin B (vitamin B12, B6 dan folat) diketahui dapat memperlambat proses kerusakan otak.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar