backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan

10 Makanan dan Minuman Penghilang Mual yang Mudah Dijumpai

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 26/02/2024

    10 Makanan dan Minuman Penghilang Mual yang Mudah Dijumpai

    Selain obat-obatan, kondisi mual atau keinginan untuk muntah akibat mabuk perjalanan atau mencium sesuatu bisa diatasi dengan mengonsumsi makanan tertentu. Apa saja pilihan makanan dan minuman penghilang mual yang bisa digunakan?

    Ragam makanan dan minuman penghilang mual

    Mual merupakan perasaan tidak nyaman ketika tubuh hendak mengeluarkan isi perut, alias muntah. Namun, tidak semua perasaan mual berujung dengan benar-benar muntah. 

    Mual bukanlah penyakit, tapi bisa menjadi suatu gejala dari suatu penyakit tertentu.

    Meski begitu, tidak ada salahnya untuk mencoba beberapa makanan penghilang mual di bawah ini yang bisa meredakan rasa ketidaknyamanan tersebut. 

    1. Jahe

    Mengolah jahe jadi obat alami

    Sejak dahulu, rempah jahe dikenal sebagai makanan penghilang mual yang cukup efektif. Hal ini disebutkan dalam penelitian dari jurnal Critical Reviews in Food Science and Nutrition

    Penelitian tersebut menyebutkan bahwa jahe mengandung senyawa aktif yang dianggap bisa berinteraksi dengan sistem saraf pusat dan perut.

    Hal ini dipercaya bisa memperbaiki gejala mual. Senyawa tersebut meliputi: 

    • gingerol
    • paradol, dan
    • shogaol

    Anda bisa mengonsumsi jahe dalam bentuk teh, biskuit, atau kapsul. Namun, para ahli masih membutuhkan penelitian lebih lanjut guna mengetahui manfaat jahe terhadap sistem pencernaan

    2. Air putih

    Untuk minuman, Anda dapat menghilangkan mual dengan air putih.

    Mual merupakan salah satu pertanda bahwa tubuh tengah mengalami dehidrasi. Air termasuk sumber hidrasi yang paling baik.

    Ketika muntah atau sakit diare, tubuh memerlukan pengganti elektrolit yang hilang. Tak hanya air putih, Anda bisa memenuhi kebutuhan cairan untuk melawan rasa mual dengan minuman lainnya, seperti: 

    3. Kaldu

    Kaldu sebagai obat batuk alami untuk anak

    Cairan, seperti kaldu atau kuah sup, ternyata sering dijadikan sebagai alternatif cara mengatasi mual. Hal ini dikarenakan cairan lebih mudah ditelan ketika Anda ingin muntah. 

    Kaldu atau kuah sup dianggap menjadi langkah awal untuk kembali makan dan memberikan hidrasi, serta sebagai elektrolit.

    Saat merasa baikan, tambahkan ayam atau sayuran ke dalam kaldu untuk memenuhi asupan kalori, protein, dan vitamin agar energi kembali. 

    Makanan penghilang mual ini pun cukup efektif ketika kondisi ini disebabkan oleh hidung tersumbat atau pilek. Kaldu atau sup yang hangat membantu membersihkan hidung hingga membuat Anda lebih baik. 

    4. Pisang 

    Pada saat merasa mual, Anda mungkin merasa sulit untuk makan makanan dalam porsi yang banyak.

    Itu sebabnya, Anda perlu memberikan tubuh makanan bergizi dan memberikan energi agar tubuh tetap kuat. 

    Salah satu makanan penghilang mual yang memenuhi kriteria tersebut yaitu buah pisang. Buah ini padat energi dan mudah dikonsumsi, bahkan ketika Anda sakit. 

    Terlebih lagi, pisang bisa membantu meredakan sakit perut dengan merangsang produksi lendir dari lapisan lambung. 

    Lendir ini akan menghasilkan penghalang antara lapisan lambung dan zat asam lambung yang memicu rasa mual, mulas, dan sakit perut. 

    5. Makanan kering

    Makanan kering seperti keripik, pretzel, atau roti panggang ternyata sering direkomendasikan.

    Menurut penelitian dari Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics, hampir 90% ginekologi (ahli kesehatan tubuh dan organ reproduksi wanita) merekomendasikan keripik untuk wanita yang mengalami morning sickness

    Sayangnya, belum diketahui jelas alasan orang lebih bisa mengonsumsi makanan kering dan tawar saat mual.

    Namun, orang akan merasa lebih mual saat perut kosong dan memicu keinginan untuk muntah terhadap makanan yang berbau menyengat. 

    6. Makanan dingin

    es buah segar untuk berbuka puasa

    Dibandingkan makanan hangat, makanan dingin ternyata lebih disukai sebagai penghilang mual. Ada kemungkinan orang yang mual lebih bisa menoleransinya karena tidak memiliki bau menyengat sebagai pemicu utama rasa mual. 

    Itu sebabnya, makanan di bawah ini mungkin bisa menjadi pilihan yang baik agar Anda tidak muntah, yakni: 

    • es krim, 
    • buah-buahan dingin, 
    • yoghurt, dan
    • puding. 

    Bila Anda kesulitan menelan makanan, mengisap es batu mungkin bisa membantu yang juga dapat mengisi kembali cairan tubuh secara perlahan. 

    7. Teh herbal

    Banyak dokter kandungan yang merekomendasikan teh herbal tertentu pada ibu hamil yang mengalami mual. Meski begitu, belum ada bukti ilmiah yang mendukung klaim tersebut.

    Hal ini dikarenakan sebagian besar studi berkisar pada peppermint dan chamomile berbentuk kapsul dan aromaterapi.

    Sebagai contoh, penelitian dalam Journal of Pediatric Nursing, melaporkan bahwa aromaterapi peppermint dan lemon terbukti mengurangi rasa mual pada anak-anak yang sedang menjalani kemoterapi.

    Walaupun bukti ilmiahnya masih kurang, tidak ada salahnya untuk minum teh herbal sebagai cara memenuhi kebutuhan cairan yang hilang akibat muntah. 

    8. Makanan berprotein tinggi

    Protein membantu tubuh menghasilkan enzim untuk mencerna makanan. Tubuh juga menggunakan protein untuk mengoksidasi darah guna membawa nutrisi ke setiap bagian tubuh. 

    Mengutip studi Gastroenterology Clinics of North America, makan lebih banyak protein ketimbang karbohidrat dapat membantu meredakan mual pada ibu hamil. 

    Meski demikian, ada kemungkinan protein membantu mengembalikan aktivitas lambung dengan meningkatkan sekresi gastrin.

     Anda perlu pilih makanan sumber protein yang baik untuk mencegah muntah, seperti: 

    • selai kacang
    • ikan, 
    • telur rebus, 
    • yoghurt tawar tanpa pemanis, dan 
    • tahu kukus. 

    Apakah saat mual lebih baik makanan dimuntahkan atau tidak?

    Sebagian orang berpendapat bahwa bila perut terasa mual, lebih baik makanan yang sudah dikonsumsi dimuntahkan saja agar lebih baik. Namun, hal ini tidak sepenuhnya benar. Memaksakan diri untuk muntah justru dapat membuat area kerongkongan iritasi akibat keluarnya makanan dan cairan asam secara paksa dari perut.

    9. Makanan dengan rasa hambar

    Rasa makanan yang kuat seringkali membuat sebagian orang merasa mual. Studi dalam jurnal Scientific Reports mengungkapkan bahwa bau ikan yang amis paling sering menyebabkan mual dan muntah.

    Oleh sebab itu, cobalah pilih makanan yang tidak memiliki rasa yang kuat atau cenderung hambar, seperti nasi putih atau kentang rebus.

    Selain tidak memiliki rasa yang kuat, nasi putih dan kentang rebus juga lebih mudah dicerna, sehingga tidak memberikan beban berlebih pada sistem pencernaan yang sensitif akibat mual.

    10. Apel

    Apel, buah dengan rasa manis dan sedikit asam ini juga dapat membantu meredakan mual. Hal ini disebutkan dalam studi terbitan jurnal BMJ Open.

    Penelitian tersebut bertujuan mengetahui jenis makanan apa saja yang dapat ditoleransi oleh ibu hamil yang sering merasakan mual.

    Hasil penelitian mengungkapkan bahwa apel merupakan salah satu makanan yang dapat ditoleransi dengan baik oleh wanita hamil yang mengalami mual di pagi hari.

    Tips makan saat merasa mual

    ingin muntah saat cemas hingga batuk

    Selain memilih makanan penghilang rasa mual, ternyata cara makan dan minum perlu diperhatikan agar Anda tidak muntah.

    Di bawah ini beberapa cara makan untuk meredakan rasa mual.

    • Makan dalam porsi kecil sesering mungkin.
    • Hindari makan di ruangan yang hangat.
    • Tidak minum air di sela-sela makan.
    • Jangan berbaring telentang langsung setelah makan, beri jeda setidaknya 2 jam.
    • Bilas mulut sebelum dan sesudah makan.
    • Jaga agar kepala tetap tegak setidaknya satu jam setelah makan. 

    Bila konsumsi makanan penghilang mual tidak membuat kondisi membaik, sebaiknya konsultasikan dengan dokter guna mendapatkan penanganan yang tepat.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 26/02/2024

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan