backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

17

Tanya Dokter
Simpan

Kenapa Batuk Menerus Bisa Bikin Mual dan Muntah?

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari · Tanggal diperbarui 8 jam lalu

Kenapa Batuk Menerus Bisa Bikin Mual dan Muntah?

Pernahkah Anda batuk sampai ingin muntah? Kira-kira apakah penyebabnya dan apakah kondisi ini berbahaya? Yuk cari tahu jawabannya melalui ulasan berikut ini. 

Berbagai penyebab batuk sampai muntah 

Batuk sesekali merupakan cara alami tubuh untuk menjaga saluran pernapasan dari berbagai iritan dan partikel kotor yang mungkin mengiritasi. 

Namun, batuk menerus biasanya merupakan tanda dari masalah kesehatan tertentu. Batuk berkepanjangan bisa sangat mengganggu dan menguras energi, apalagi jika frekuensi batuk begitu intens.

Tak jarang seseorang mengalami batuk-batuk yang kencang dan menerus, yang akhirnya berujung menyebabkan rasa ingin muntah.

Berikut ini adalah beberapa penyebab batuk sampai muntah. 

1. Pertusis atau batuk rejan 

sakit perut saat batuk

Pertussis atau batuk rejan, adalah penyakit infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri Bordetella pertussis. 

Penyakit ini sering kali menyebabkan batuk yang parah, terutama pada anak-anak kecil. Gejala awalnya mirip dengan pilek biasa, tetapi melansir Mayo Clinic, batuk ini dapat berkembang menjadi batuk yang parah, terutama pada malam hari, kadang-kadang bisa sampai muntah. 

2. Batuk kronis 

Batuk kronis adalah batuk yang terjadi secara terus-menerus, setidaknya terjadi selama delapan minggu, dan seringkali lebih lama. 

Jenis batuk ini juga bisa menjadi penyebab batuk sampai muntah karena batuk ini dapat merangsang refleks muntah. 

3. Tuberkulosis

Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit infeksi serius yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. TBC paling sering menyerang paru-paru, meskipun bisa juga mempengaruhi bagian tubuh lainnya. 

TBC paru sering menyebabkan batuk kronis yang parah. Batuk yang kuat dan berkepanjangan dapat merangsang refleks muntah, terutama jika batuk tersebut sangat intens dan berulang kali.

4. Bronkitis akut 

cara alami mengobati bronkitis kronis

Bronkitis akut adalah penyakit  infeksi saluran pernapasan yang umum yang melibatkan bronkus dan disebabkan oleh virus atau bakteri.

Kondisi ini menyebabkan batuk berdahak menerus yang terkadang menyebabkan batuk sampai muntah pada kasus yang parah.

5. Asma 

Asma adalah kondisi yang ditandai dengan batuk kronis akibat peradangan di paru-paru. Hal ini terjadi karena saluran napas menyempit dan memicu batuk. 

Asma dapat menimbulkan beberapa gejala seperti mengi, kesulitan bernapas, hingga batuk kering yang dapat menyebabkan muntah. 

6. Refluks asam lambung 

Refluks asam lambung, juga dikenal sebagai gastroesophageal Reflux Disease (GERD), adalah kondisi di mana asam lambung naik kembali ke esofagus, menyebabkan iritasi pada lapisan esofagus.

Naiknya asam lambung ini dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk batuk terus-menerus, hingga memicu muntah.

7. Pneumonia 

komplikasi pneumonia

Pneumonia adalah infeksi paru-paru yang menyebabkan peradangan pada kantung udara di salah satu atau kedua paru-paru, yang bisa terisi dengan cairan atau nanah.

Kondisi ini  sering kali menyebabkan batuk yang kuat dan persisten. Batuk ini bertujuan untuk membersihkan lendir, nanah, dan kotoran dari saluran pernapasan. Namun, batuk yang kuat dan terus-menerus ini lah yang dapat merangsang refleks muntah.

8. Kebiasaan merokok 

Batuk sampai muntah juga dapat terjadi bila Anda memiliki kebiasaan merokok. Pasalnya, merokok merangsang kelenjar lendir di saluran pernapasan untuk memproduksi lebih banyak lendir. 

Penumpukan lendir ini dapat menyebabkan batuk kronis yang kuat, yang pada gilirannya dapat menyebabkan batuk sampai muntah.

Bagaimana cara mengatasi batuk sampai muntah? 

Sebenarnya untuk mengatasi batuk sampai muntah Anda perlu mengetahui kenapa Anda bisa batuk sampai muntah

Pasalnya, untuk mengatasi kondisi tersebut, perlu disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya. 

Namun, untuk membantu meredakan batuk-batuk yang dialami sehingga mencegah terjadinya muntah, berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan. 

  • Minum air: Pastikan untuk minum banyak air agar tenggorokan tetap lembab dan membantu meredakan batuk.
  • Gunakan pelega tenggorokan: Permen atau sirup pelega tenggorokan dapat membantu mengurangi iritasi dan meredakan batuk.
  • Hindari asap rokok dan polusi udara: Lingkungan bersih dari asap rokok dan polusi dapat membantu mencegah iritasi lebih lanjut pada saluran pernapasan.
  • Istirahat cukup: Memastikan tubuh mendapat istirahat yang cukup membantu dalam proses penyembuhan.
  • Hindari pemicu batuk: Jika ada pemicu khusus yang memicu batuk hingga muntah (misalnya debu atau alergen), hindari jika memungkinkan.

Namun, bila Anda terus saja batuk sampai tak bisa dikendalikan dan selalu membuat Anda mual dan ingin muntah, Anda bisa mencoba teknik batuk efektif

Dengan menerapkan teknik tersebut, Anda bisa mengurangi frekuensi batuk-batuk yang intens sehingga mengurangi tekanan pada saluran pencernaan atas yang memicu rasa muntah.

Terakhir, jangan lupa untuk sering cuci tangan dan menghindar kontak langsung dengan orang yang sakit. Hal ini akan membantu Anda terhindar dari banyak kuman yang menyebabkan pilek, flu, dan penyakit lainnya yang memicu batuk kronis.

Jika batuk sampai muntah disertai dengan gejala lain seperti batuk darah, sesak napas kronis, dan dehidrasi sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan pengobatan batuk yang tepat. 

Kesimpulan

Batuk yang parah dan terus-menerus dapat menyebabkan muntah, dan ini bisa menjadi tanda dari berbagai kondisi kesehatan. Beberapa penyebab utama termasuk.
  • Batuk rejan.
  • Batuk kronis.
  • Tuberkulosis (TBC).
  • Bronkitis akut.
  • Asma.
  • Refluks asam lambung (GERD).
  • Pneumonia.
  • Merokok.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari · Tanggal diperbarui 8 jam lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan