Pernahkah Anda merasakan kepala seperti ditekan benda berat atau dililit erat-erat dengan pita karet? Sensasi ini bisa jadi tanda sakit kepala tipe ketegangan, salah satu jenis sakit kepala yang paling umum dialami banyak orang. Meskipun tidak sampai mengganggu aktivitas sehari-hari, rasa tidak nyaman yang muncul tetap bisa mengurangi fokus dan produktivitas. Apa sebenarnya penyebabnya, dan bagaimana cara mengatasinya? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Definisi sakit kepala tipe ketegangan
Sakit kepala tipe ketegangan atau tension headache adalah jenis sakit kepala yang memunculkan sensasi tegang seperti kepala terasa sedang ditekan benda berat atau dililit erat-erat dengan pita karet.
Sakit kepala tegang ini bisa juga disebut sebagai sakit kepala stres. Dikutip dari Medline Plus, sakit kepala tegang akan terasa seperti nyeri, sesak, atau terdapat tekanan di sekitar dahi atau belakang kepala dan leher.
Sebagian orang mengatakan bahwa sensasi sakit kepala tegang terasa seperti tengkorak kepala yang diremas.
Sakit kepala tipe ketegangan biasanya tidak berhubungan dengan gangguan penglihatan, mual, atau muntah.
Meskipun kepala terasa sakit, kondisi ini tidak akan membuat Anda berhenti melakukan kegiatan sehari-hari, dan juga tidak memengaruhi penglihatan, keseimbangan, atau kekuatan tubuh.
Jenis-jenis tension headache

Secara umum, sakit kepala tipe ketegangan terbagi dalam dua jenis yaitu sakit kepala tegang episodik dan kronis. Penjelasan dari masing-masing tension type headache tersebut adalah:
1. Sakit kepala tegang tipe episodik
Sakit kepala tegang jenis episodik per satu kali serangan berlangsung dari 30 menit yang bisa hilang timbul sampai seminggu.
Namun, serangan dapat muncul kurang dari 15 hari dalam satu bulan atau paling tidak tiga bulan.
Rasa sakit yang muncul akan mulai secara bertahap, seringnya di pertengahan hari.
2. Sakit kepala tegang tipe kronis
Tension headache adalah serangan sakit kepala tegang yang dapat berlangsung berjam-jam dan mungkin terus berlanjut.
Jika Anda mengalami sakit kepala selama lebih dari 15 hari atau paling lama 3 bulan, hal tersebut sudah dianggap kronis.
Rasa sakit kepala mungkin muncul lebih kuat atau justru mereda sepanjang hari, tapi hampir selalu ada.
Seberapa umum kondisi ini?
Tension headache adalah jenis sakit kepala yang paling umum terjadi.
Anda bisa mencegah kondisi ini dengan menghindari faktor-faktor risikonya. Diskusikan lebih lanjut dengan dokter.
Tanda & gejala sakit kepala tipe ketegangan
Beberapa gejala umum yang sering terjadi saat mengalami sakit kepala tegang alias tension type headache adalah.
- Nyeri ringan hingga sedang, atau tekanan di depan, atas, atau sisi kepala.
- Sakit kepala yang baru muncul di sore hari.
- Sulit untuk tidur.
- Kelelahan.
- Lebih cepat marah.
- Kesulitan untuk fokus.
- Terasa lebih sakit di area-area tertentu, seperti kulit kepala, pelipis, di leher bagian belakang, dan mungkin terasa hingga di pundak.
- Rasa sakit yang muncul mungkin hanya sekali, terus-menerus, atau berhari-hari. Mulai dari 30 menit saja atau bisa juga bertahan hingga tujuh hari.
- Nyeri otot.
Berbeda dengan sakit kepala migrain, Anda tidak akan memiliki gejala saraf lainnya, seperti kelemahan otot atau penglihatan kabur saat mengalami sakit kepala tipe ketegangan.
Sakit kepala tegang juga tidak meningkatkan sensitivitas terhadap cahaya dan suara, serta tidak pula memicu nyeri perut, mual, maupun muntah seperti migrain.
Kapan harus periksa ke dokter?
Segera hubungi dokter jika Anda mengalami sakit kepala tegang dengan karakteristik berikut:
- Rasa sakit yang amat sangat dan tidak pernah Anda rasakan sebelumnya.
- Sakit yang tiba-tiba menyerang di area kepala.
- Rasa sakit yang diikuti oleh rasa linglung dan kesulitan untuk memahami ucapan orang lain.
- Pingsan atau kehilangan kesadaran.
- Demam tinggi, lebih tinggi dari 39-40 derajat celcius.
- Leher kaku.
- Gangguan penglihatan sehingga kesulitan melihat sesuatu.
- Gangguan berbicara atau berjalan.
- Mual dan muntah, kecuali jika Anda sedang flu atau mabuk.
Jika Anda mengalami gejala di atas atau gejala lain yang menurut Anda mengkhawatirkan, sebaiknya konsultasi pada dokter atau pusat layanan kesehatan terdekat.
Biasanya sakit kepala tidak berbahaya dan dapat pulih sendiri seiring waktu. Namun, beberapa kasus dapat menjadi pertanda dari penyakit yang lebih serius seperti nyeri kepala pertanda tumor otak atau stroke.
Penyebab sakit kepala tipe ketegangan

Tidak ada satu penyebab khusus yang memicu munculnya sakit kepala tipe ketegangan.
Sebagian besar orang mengalami kondisi ini akibat stres atau tekanan emosional dalam keseharian hidup mereka.
Beberapa orang lainnya mengalami sakit kepala tegang karena otot yang menegang di belakang leher dan kulit kepala.
Beberapa penyebab ketegangan otot di sekitar leher dan kepala yang memicu tension type headache adalah.
- Kebiasaan mengonsumsi alkohol.
- Mata bekerja terlalu keras hingga terasa lelah.
- Mata kering.
- Tubuh terlalu lelah.
- Kebiasan merokok.
- Demam atau flu yang sedang Anda alami.
- Infeksi sinus.
- Kafein.
- Kebiasaan mempraktikkan postur tubuh yang buruk.
- Kurangnya asupan air mineral.
- Kurang tidur.
- Kebiasaan melewatkan kewajiban untuk makan.
Di sisi lain, penyebab dari sakit kepala tegang sering kali tidak jelas. Namun, sakit kepala jenis ini tidak diturunkan dalam keluarga.
Jika Anda ingin mencari tahu lebih jauh mengenai penyebab sakit kepala tegang, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Faktor-faktor risiko sakit kepala tipe ketegangan
Pada dasarnya setiap orang berpeluang mengalami sakit kepala tegang. Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalaminya. Faktor-faktor pemicu tension headache itu adalah:
1. Jenis kelamin
Sakit kepala tipe ketegangan adalah jenis sakit kepala primer yang paling umum, dan kasusnya lebih banyak ditemukan pada wanita daripada pria.
2. Pertambahan usia
Sakit kepala tipe ketegangan cukup sering terjadi, terutama pada orang dewasa. Namun, jarang ada kasus baru yang pertama kali muncul setelah usia 50 tahunan.
Prevalensi jumlah kemunculan sakit kepala tipe tegang cenderung menurun seiring bertambahnya usia.
3. Masalah kesehatan lain
Faktor lainnya yang terkait dengan kecenderungan sakit kepala tipe ketegangan, terutama jenis kronis, adalah memiliki sakit kepala di dasar tengkorak, migrain, dan gangguan tidur.
Selain itu, kondisi obesitas, kurang olahraga, dan merokok juga telah dilaporkan sebagai faktor risiko independen.
Bagaimana cara mendiagnosis kondisi ini?

Umumnya, dokter akan dengan mudah mengetahui jenis sakit kepala yang Anda alami hanya dari penjelasan mengenai lokasi sakit yang Anda rasakan.
Namun, gejala penyerta, deskripsi rasa sakit yang dialami, hingga waktu dan durasi terjadinya sakit tersebut juga dapat membantu diagnosis dokter.
Namun, jika sakit kepala tidak dapat langsung didiagnosis, Anda mungkin akan diminta untuk melakukan tes sesuai rekomendasi dokter.
Sebagai contoh tes darah, X-ray, scan otak seperti CT scan atau pemeriksaan MRI.
Bagaimana cara mengobati sakit kepala tipe ketegangan?
Penggunaan obat untuk sakit kepala tegang termasuk penggunaan obat resep, obat bebas penghilang rasa sakit, obat kombinasi yang mengandung aspirin, paracetamol, kafein, teknik pengelolaan stres, dan pengobatan rumah.
1. Obat pereda nyeri
Anda bisa membeli obat-obatan pereda nyeri secara bebas di toko obat atau apotek, seperti aspirin dan ibuprofen.
Namun, jika rasa sakitnya parah, dokter biasanya akan meresepkan obat-obatan pereda rasa sakit seperti naproxen, indomethacin, dan ketorolac.
Anda mungkin juga diresepkan obat kombinasi perpaduan antara aspirin, acetaminophen, dengan kafein atau sedatif di dalam satu dosis obat.
Biasanya, obat-obatan kombinasi cenderung lebih efektif dibanding obat-obatan tunggal untuk meredakan rasa sakit.
Obat kombinasi juga bisa dibeli secara bebas di apotek.
2. Triptan dan narkotik
Pengobatan untuk tension headache yang terjadi bersamaan dengan migrain adalah obat triptan. Namun, opiat atau narkotik termasuk obat yang jarang digunakan karena efek ketergantungan.
Pencegahan untuk sakit kepala tipe ketegangan

Ada berbagai cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah terjadinya sakit kepala tipe ketegangan. Selain melakukan olahraga teratur,
Anda juga bisa melakukan terapi relaksasi untuk mencegah terjadinya stres yang memicu sakit kepala datang.
1. Teknik relaksasi yang dapat membantu mencegah sakit kepala tegang
Beberapa teknik yang bisa dilakukan:
- Pelatihan biofeedback. Teknik yang dapat mengendalikan respons tubuh tertentu untuk mengurangi rasa sakit seperti sakit kepala tegang. Anda akan belajar bagaimana mengurangi ketegangan otot.
- Terapi perilaku kognitif. Terapi bicara yang dapat membantu Anda belajar mengelola stres sehingga mengurangi frekuensi keparahan sakit kepala.
- Teknik relaksasi lainnya seperti pernapasan, yoga, meditasi, serta relaksasi otot.
2. Dukung dengan gaya hidup sehat
Tidak hanya dengan melakukan terapi relaksasi, Anda tentunya bisa melakukan tindakan pencegahan lain dengan menjalani gaya hidup sehat, seperti:
- Penuhi kebutuhan waktu tidur yang cukup.
- Berolahraga secara teratur.
- Hindari atau berhenti apabila Anda merokok.
- Makanlah secara teratur dengan porsi yang tepat juga seimbang.
- Batasi asupan gula, kafein, serta alkohol.
3. Obat-obatan yang membantu mencegah sakit kepala tegang
Anda juga bisa mengonsumsi obat yang dapat mencegah terjadinya sakit kepala tipe ketegangan. Biasanya obat ini digunakan untuk mengurangi frekuensi serta tingkat keparahan dari serangan sakit kepala, khususnya jika sakit kepala sudah tergolong kronis.
Berikut adalah beberapa obat pencegahan yang bisa Anda gunakan.
- Antidepresan. Obat antidepresan trisiklik adalah salah satu jenis obat antidepresan yang bisa Anda gunakan untuk mencegah sakit kepala tegang.
- Obat relaksan otot. Jika obat-obatan untuk mengatasi sakit kepala tegang tidak mempan digunakan, Anda mungkin bisa menggunakan obat-obatan, seperti topiramate, untuk mencegah terjadinya sakit kepala tipe ketegangan.
Anda mungkin membutuhkan waktu selama beberapa minggu untuk merasakan manfaat dari obat-obatan ini.
Oleh sebab itu, jangan mudah putus asa jika Anda belum melihat perubahan yang terlalu besar saat baru memulai menggunakan obat.
Untuk mengetahui cara mengatasi sakit kepala lebih lanjut, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter. Kesimpulan
- Sakit kepala tipe ketegangan (tension headache) adalah jenis sakit kepala yang umum terjadi, ditandai dengan sensasi seperti kepala ditekan atau dililit erat.
- Kondisi ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu episodik dan kronis, dengan penyebab utama terkait stres, ketegangan otot, serta faktor gaya hidup seperti kurang tidur, dehidrasi, atau postur tubuh yang buruk.
- Gejalanya meliputi nyeri ringan hingga sedang, rasa tertekan di kepala, kelelahan, sulit tidur, serta ketegangan otot di leher dan bahu.
- Berbeda dengan migrain, sakit kepala tegang tidak menyebabkan mual, muntah, atau gangguan penglihatan.
- Pengobatan dapat dilakukan dengan obat pereda nyeri seperti aspirin atau ibuprofen, serta terapi relaksasi.
- Pencegahan melibatkan gaya hidup sehat, seperti tidur cukup, olahraga teratur, dan manajemen stres.
[embed-health-tool-bmi]