backup og meta

Biduran

Biduran

Anda mengalami bentol-bentol serta gatal di kulit? Mungkin itu pertanda Anda mengalami biduran. Ketahui lebih lanjut seputar gejala, penyebab, dan cara mengatasi biduran dalam artikel berikut ini.

Apa itu biduran?

Biduran adalah kondisi ketika kulit mengalami ruam kulit gatal yang menimbulkan benjolan. Kondisi ini memiliki beberapa nama medis yaitu urtikaria atau kaligata.

Terdapat dua jenis biduran, yaitu yang akut dan yang kronis. Terlepas dari jenisnya, biduran bisa muncul pada salah satu bagian tubuh atau menyebar ke area yang lebih besar.

Kondisi ini bukanlah penyakit yang membahayakan, tapi bisa membuat Anda merasa tidak nyaman saat tidur atau saat beraktivitas sepanjang hari karena sensasi gatal yang muncul.

Seberapa umum kondisi ini?

Urtikaria akut sangatlah umum terjadi pada orang dengan usia berapa pun. Namun, kondisi ini lebih sering terdapat pada wanita daripada laki-laki.

Selain itu, urtikaria rentan terjadi pada orang-orang yang memiliki riwayat reaksi alergi atau dermatitis atopik.

Sementara menurut laporan DermNet, urtikaria kronis dengan gejala yang lebih banyak terjadi pada wanita. Ada pula urtikaria kronis yang gejalanya terkait dengan faktor genetik dan autoimun.

Tanda dan gejala biduran

gejala biduran

Umumnya, pasien yang terkena biduran akan mengalami gejala seperti berikut.

  • Munculnya bentol kemerahan pada wajah, badan, lengan atau kaki,
  • Bentol muncul dalam berbagai ukuran dan bentuk.
  • Gatal-gatal pada bentol.

Gejala tersebut bisa terjadi secara tiba-tiba atau berkembang secara perlahan.

Bila akut, gejala akan menghilang hanya dalam hitungan hari. Namun dalam kasus kronis, gejala bisa berlangsung selama berbulan-bulan.

Pada beberapa orang, biduran bersifat kambuhan. Biasanya gejala akan muncul ketika terpapar dengan pemicunya seperti perubahan suhu yang drastis atau stres.

Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala biduran yang tidak disebutkan. 

Kapan harus periksa ke dokter?

Anda harus menghubungi dokter bila mengalami kondisi berikut ini.

  • Gejala lebih parah dan tidak menghilang dalam 48 jam.
  • Telah mengganggu aktivitas sehari-hari.
  • Muncul gejala lain seperti pusing atau sesak napas.
  • Tidak mempan terhadap pengobatan.

Penanganan yang lebih cepat tentu juga akan membantu penyembuhan Anda agar menjadi lebih mudah.

Penyebab biduran

Histamin dan zat kimia lain yang masuk ke dalam aliran darah dapat menyebabkan kaligata.

Kondisi ini biasanya muncul saat ada reaksi alergi terhadap pemicu seperti alergi hewan peliharaan, alergi serbuk sari, atau alergi lateks.

Saat terkena zat alergen, tubuh melepaskan histamin dan bahan kimia ke dalam darah sehingga menyebabkan gatal, bengkak, dan gejala alergi lainnya.

Di bawah ini beberapa kondisi yang membuat mekanisme tersebut terjadi.

1. Alergi makanan

Alergi makanan atau minuman seperti telur, kerang, kacang tanah, atau buah beri dapat menyebabkan biduran.

Bentol merah bisa langsung muncul sesaat setelah konsumsi makanan penyebab alergi, tapi ada juga yang muncul setelah beberapa jam mengonsumsi makanan pemicu.

2. Udara luar

Yang sering tidak Anda sadari, biduran bisa disebabkan oleh paparan sinar matahari, suhu dingin, atau angin kencang.

Meski begitu, bukan berarti Anda serta-merta memiliki alergi suhu yang dingin atau udara luar karena bentol-bentol dan gatal yang Anda alami.

Bentol-bentol dan gatal yang muncul karena udara bisa jadi karena kondisi kulit yang sensitif dengan berbagai cuaca di luar ruangan.

3. Penyakit tertentu

Penyakit lupus, limfoma, penyakit tiroid, hepatitis, maupun HIV sama-sama menimbulkan gejala gatal-gatal mirip biduran. Namun, kondisinya bisa berlangsung kronis.

Menurut American Osteopathic College of Dermatology, 50% kasus urtikaria kronis disebabkan oleh penyakit autoimun, yakni saat sistem kekebalan tubuh yang menyerang jaringan tubuhnya sendiri.

Penyakit tiroid termasuk penyakit autoimun yang paling sering dilaporkan oleh penderita urtikaria kronis, selanjutnya diikuti oleh keluhan rematik dan diabetes tipe 1.

4. Kenaikan suhu tubuh

Bagi beberapa orang, kenaikan suhu tubuh—baik karena olahraga maupun mandi air panas—yang membuat Anda berkeringat dapat memicu gatal-gatal.

Saat berkeringat, tubuh memproduksi asetilkolin, yaitu bahan kimia yang menghambat pemecahan sel. Asetilkolin ini dapat mengganggu perkembangan sel-sel kulit sehingga kulit menjadi iritasi dan memicu ruam.

5. Alergi tungau debu

Alergi terhadap tungau juga bisa menjadi penyebab biduran. Tumpukan debu yang terkumpul pada sudut-sudut rumah menyediakan tempat tinggal yang nyaman bagi kutu mikroskopik ini.

Tungau juga hidup dari sel-sel kulit mati yang Anda lepaskan setiap hari. Itu sebabnya, tungau banyak terdapat di kasur, seprai, atau sofa di rumah.

6. Stres

Stres dapat memicu masalah kulit, apalagi jika berlebihan. Stres dan amarah membuat tubuh melepaskan histamin sehingga timbul reaksi biduran.

Diagnosis biduran

Pada awalnya, Anda harus melakukan pemeriksaan fisik serta menjawab beberapa pertanyaan dari dokter terkait gejala yang dirasakan.

Dokter mungkin juga akan memberi pertanyaan mengenai makanan dan minuman yang dikonsumsi, lokasi munculnya gejala, dan berapa lama luka menghilang.

Jika diperlukan, dokter mungkin meminta Anda menjalani tes darah dan tes alergi untuk menegakkan diagnosis.

Pengobatan biduran

salep 2-4

Pada beberapa kasus, dokter akan memberi obat alergi antihistamin guna mengurangi rasa tidak nyaman.

Pilihan lainnya yakni tablet steroid untuk menangani kasus urtikaria yang parah secara jangka pendek. Di bawah ini berbagai obat biduran yang biasa diresepkan dokter.

1. Antihistamin

Mengonsumsi pil antihistamin merupakan cara efektif mengatasi gatal-gatal. Antihistamin memblokir pelepasan histamin yang menjadi pemicu biduran.

Biasanya dokter akan meresepkan berbagai antihistamin seperti:

Jika keempat jenis antihistamin tersebut tidak cukup membantu, dokter bisa saja meningkatkan dosisnya. 

Beberapa obat lainnya untuk mengatasi gatal-gatal antara lain Chlorphenamine (CTM), hydroxyzine pamoate (Vistaril), dan doxepin (Zonalon).

2. Losion calamine

Losion calamine dapat membantu meredakan gatal dengan cara memberikan efek dingin pada kulit.

Untuk menggunakannya, kocok losion agar racikannya tercampur rata. Kemudian, tuang losion secukupnya dan oleskan pada kulit yang terkena biduran. Biarkan sampai mengering.

3. Obat antiradang

Kortikosteroid oral seperti prednison dapat membantu mengurangi pembengkakan, kemerahan, dan gatal.

Biasanya obat ini diresepkan untuk mengendalikan biduran kronis dan hanya digunakan dalam jangka waktu singkat. Pasalnya, obat ini memiliki efek samping serius jika digunakan jangka panjang.

4. Antidepresan

Antidepresan trisiklik doxepin (Zonalon) biasanya digunakan dalam bentuk krim yang dapat membantu meredakan gatal.

Obat ini dapat menyebabkan pusing dan kantuk sehingga rasa gatal Anda sedikit teralihkan dengan tidur.

5. Omalizumab (Xolair)

Dokter biasanya memberi obat omalizumab dengan cara menyuntikkannya ke kulit. Obat ini akan diresepkan jika Anda mengalami biduran parah yang terjadi selama berbulan-bulan atau dalam hitungan tahun.

Berapa lama penyakit biduran dapat sembuh?

Kebanyakan biduran dapat mereda dalam 24 jam. Namun, pada kasus biduran kronis, kondisi ini dapat bertahan hingga 6 minggu. Melakukan pengobatan dapat membantu mengurangi gejala serta kekambuhan.

Perawatan rumahan biduran

Selain menggunakan obat biduran dari dokter, Anda bisa melakukan berbagai perawatan rumahan.

Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu mengatasi urtikaria.

  • Kompres dingin. Kompres dingin bagian yang biduran dengan es atau air dingin dapat membantu meredakan iritasi dan rasa gatal.
  • Hindari produk yang bisa mengiritasi kulit. Beberapa jenis sabun dapat membuat kulit Anda kering dan menjadi semakin gatal. Jadi, usahakan untuk menggunakan sabun untuk kulit sensitif.
  • Pakai baju yang longgar. Gunakan pakaian yang longgar dan menyerap keringat agar kulit yang mengalami biduran dapat bernapas dan suhu tubuh tetap sejuk.
  • Hindari pemicu. Catat kapan dan di mana kondisi terjadi serta apa yang sedang Anda lakukan. Hal ini dapat membantu Anda dan dokter untuk mengidentifikasi faktor risiko.

Penting bagi Anda untuk mengetahui penyebab biduran. Dengan begitu, Anda bisa menghindari pemicu yang menyebabkan gatal-gatal.

Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Hives. (2021). National Health Service. Retrieved 01 March 2024, from http://www.nhs.uk/conditions/nettle-rash/Pages/Introduction.aspx

Chronic Hives. (2023). Mayo Clinic. Retrieved 01 March 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/chronic-hives/diagnosis-treatment/drc-20352723

Hives (Urtikaria). (2018). American College of Allergy, Asthma, and Immunology. Retrieved 01 March 2024, from https://acaai.org/allergies/types/skin-allergies/hives-urticaria

Urticaria – An Overview. (2021). DermNet NZ. Retrieved 01 Maret 2024, from https://dermnetnz.org/topics/urticaria-an-overview/ 

Hives: Causes, Symptoms, Diagnosis, Treatment & Prevention. (2022). Cleveland Clinic. Retrieved 01 March 2024, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/8630-hives

Versi Terbaru

05/03/2024

Ditulis oleh Novita Joseph

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Gatal Berair, Ini 9 Penyebab Plus Cara Mengatasinya

Kenali Gejala, Penyebab, dan Pengobatan Biduran pada Anak


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 05/03/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan