Biduran bisa terjadi pada siapa saja termasuk bayi dan anak. Bila tiba-tiba anak Anda mengalami timbul ruam merah di kulit dan terasa gatal, kemungkinan kondisi itu adalah biduran.
Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Biduran bisa terjadi pada siapa saja termasuk bayi dan anak. Bila tiba-tiba anak Anda mengalami timbul ruam merah di kulit dan terasa gatal, kemungkinan kondisi itu adalah biduran.
Jika sudah seperti ini, Anda mungkin bingung harus berbuat apa sedangkan si kecil terus rewel dan mengeluhkan gatal-gatal di kulitnya. Lantas, bagaimana cara mengobati dan apa saja obat biduran yang aman untuk bayi dan anak?
Biduran atau biasa dikenal dengan istilah urtikaria dalam dunia medis adalah kondisi yang terjadi akibat reaksi alergen (zat penyebab alergi) tertentu pada tubuh.
Biduran umumnya ditandai dengan pembengkakan pada kulit seperti bentolan merah.
Bentolan merah tersebut dapat muncul di bagian tubuh mana pun dengan penampakan seperti bintik-bintik kecil, bercak, maupun benjolan besar.
Biduran biasanya menimbulkan sensasi gatal parah sehingga membuat bayi dan anak menjadi tidak nyaman.
Akibatnya, bayi mungkin rewel dan terus menangis, sedangkan anak bisa rewel dan gelisah sembari terus mengeluhkan gatal di tubuhnya.
Itu sebabnya, mengatasi biduran pada bayi dan anak perlu dilakukan segera untuk meringankan gejala hingga menyembuhkannya.
Penting untuk mengetahui cara mengobati dan obat biduran yang aman untuk bayi dan anak.
Biduran pada bayi dan anak dapat menimbulkan gejala sebagai berikut:
Biduran yang terjadi pada bayi dan anak ini biasanya akan hilang dalam sehari, beberapa hari, maupun bertahan selama berminggu-minggu.
Awalnya mungkin terlihat seperti gigitan serangga, tetapi biduran nantinya bisa menyebar ke seluruh tubuh bayi.
Biasanya biduran bisa muncul pada wajah, kaki, tangan, hingga area genital anak. Pada beberapa lokasi, biduran dapat memudar dengan cepat.
Tidak mengatasi biduran dengan segera bisa berakibat pada kondisi ini atau biduran kronik.
Pada biduran kronik, gejala biasanya disertai dengan mual, muntah, hingga sakit pada perut bagian atas.
Saat kondisi berkembang menjadi lebih serius bisa terjadi anafilaksis.
Ya, anafilaksis adalah gejala yang muncul akibat adanya reaksi alergi pada anak yang lebih serius.
Melansir dari The Royal Children’s Hospital Melbourne, gejala anafilaksis yakni:
Biduran yang bertahan selama sekitar enam minggu disebut biduran akut, sedangkan yang berlangsung lebih dari enam minggu yakni biduran kronis.
Biduran merupakan kondisi timbulnya ruam pada kulit yang memerah, gatal, dan bengkak secara tiba-tiba.
Ruam ini bisa muncul di seluruh tubuh atau hanya di bagian kulit tertentu.
Penyebab biduran pada bayi dan anak sama saja dengan yang terjadi pada orang dewasa.
Berdasarkan laman Kids Health, biduran bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti:
Beberapa makanan dan obat-obatan yang mungkin menjadi penyebab biduran, seperti kacang, telur, kerang, penicillin, sulfa, obat antikonvulsan, phenobarbital, dan aspirin.
Penyebab lain dari biduran juga bisa meliputi penyakit infeksi, penyakit lain, tekanan fisik, olahraga, dan luka atau goresan.
Biduran karena sebab fisik, seperti tekanan, cuaca dingin, atau paparan sinar matahari, disebut biduran fisik.
Pada dasarnya biduran tidak menular, kondisi kulit ini justru bisa menghilang secara cepat sebagaimana kemunculannya.
Biduran pada siapa saja, termasuk bayi dan anak, bisa menghilang dalam kurun waktu 24 jam.
Dalam banyak kasus, biduran yang ringan biasanya tidak memerlukan pengobatan karena dapat hilang dengan sendirinya.
Jika Anda sudah tahu apa penyebab biduran pada bayi maupun anak, menghindari pemicu bisa menjadi dari pencegahan sekaligus pengobatan agar gejala cepat pulih.
Namun, terkadang biduran bisa menjadi parah bila disertai dengan gejala yang tidak biasa.
Bila anak Anda biduran segera periksa apakah ada hal-hal yang mengkhawatirkan bersamaan dengan kemunculan ruam merah tersebut.
Jika gejala lain ikut muncul, seperti sulit bernapas, pusing, pingsan, mual, muntah, sakit perut, diare, detak jantung cepat, maupun tenggorokan sesak, segera bawa si kecil ke rumah sakit.
Bila tidak segera ditangani, kadang reaksi alergi tersebut dapat menjadi berlebihan dan tidak terkontrol sehingga menyebabkan kondisi yang disebut syok anafilaksis.
Seperti gejala anafilaksis yang telah disebutkan sebelumnya, kondisi ini berisiko menyebabkan kematian bila tidak segera ditangani.
Selain penanganan darurat di atas, memberikan obat juga bisa menjadi cara untuk mengobati biduran pada anak dan bayi untuk meredakan gejala yang dialaminya.
Obat yang dapat diberikan oleh dokter anak untuk mengatasi biduran yakni:
Ketika anak Anda biduran karena reaksi alergi, tubuhnya melepaskan zat kimia bernama histamin yang menyebabkan munculnya gatal-gatal.
Cara mengobati biduran pada bayi dan anak bisa dengan memberikan obat antihistamin untuk menghentikan produksi histamin tersebut.
Adapun dosis pemberiannya biasanya akan disesuaikan dokter dengan usia dan kondisi alergi bayi serta anak Anda.
Beberapa contoh obat antihistamin, yaitu:
Untuk mengatasi sakit, gatal, dan rasa tidak nyaman akibat ruam pada kulit, dokter biasanya juga akan memberikan losion calamine.
Losion ini dipakai dengan mengusapkannya pada kulit yang kemerahan.
Selain losion tersebut, dokter juga biasanya akan meresepkan obat krim topical 1% hydrocortisone untuk mengatasi biduran pada anak Anda.
Krim ini berfungsi untuk mengurangi bengkak, gatal, dan kemerahan akibat biduran tadi.
Usapkan krim ini pada ruam Anda sesuai petunjuk dari dokter.
Penting untuk diperhatikan bahwa tidak semua orang cocok dengan obat yang sama.
Jadi, kenali obat biduran yang sesuai dengan kondisi bayi atau anak guna meredakan kondisi yang ia alami.
Tidak selamanya biduran pada anak harus ditangani ke rumah sakit. Bila tidak menunjukkan gejala yang parah, biduran pada anak bisa ditangani di rumah.
Pada dasarnya, biduran yang tidak parah bisa hilang dengan sendirinya.
Penanganan biduran di rumah dilakukan dengan mengurangi efek dari ruam yang terjadi, seperti rasa gatal yang sangat menyiksa.
Beberapa hal bisa dilakukan di rumah untuk mengurangi rasa gatal tersebut.
Sebaiknya periksakan ke dokter bila biduran pada bayi dan anak sudah berlangsung selama lebih dari enam minggu.
Dokter nantinya akan mencari tahu penyebab biduran beserta cara mengobati yang tepat pada bayi dan anak.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar