Penyumbatan di dalam pembuluh darah umumnya berisiko bahaya, tidak terkecuali kondisi trombosis sinus cavernosus. Kondisi ini termasuk kasus yang sangat langka, tetapi bisa membahayakan jiwa. Oleh karena itu, penderita trombosis sinus cavernosus perlu mendapat penanganan medis sedini mungkin guna mencegah akibat yang fatal.
Apa itu trombosis sinus cavernosus?
Trombosis sinus cavernosus (TSC) atau cavernous sinus thrombosis adalah kondisi ketika ada penggumpalan darah yang menyumbat bagian sinus cavernosus.
Sinus cavernosus adalah salah satu jaringan pembuluh darah dalam otak dan di belakang soket mata. Jaringan ini bertugas membawa darah dari wajah dan kepala kembali ke jantung.
Penyebab TSC umumnya adalah infeksi. Namun, faktor lain juga dapat berkontribusi.
Meski tergolong langka, infeksi ini dapat membahayakan nyawa dan memerlukan penanganan langsung yang meliputi antibiotik dan kadang operasi drainase.
Seberapa umum trombosis sinus cavernosus?
Trombosis sinus cavernosus merupakan salah satu jenis stroke yang jarang terjadi. Melansir dari Johns Hopkins Medicine, kondisi ini dialami oleh sekitar 5 dari 1 juta orang setiap tahunnya.
Kondisi ini dapat terjadi pada pasien dengan usia berapa pun, mulai dari bayi hingga orang dewasa.
Bahkan, janin yang berada di dalam rahim pun berisiko mengalami kondisi ini. Risiko kondisi ini lebih besar pada bayi baru lahir selama bulan pertama setelah kelahiran.
Kondisi ini dapat ditangani dengan mengurangi faktor-faktor risiko. Diskusikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.
Tanda dan gejala trombosis sinus cavernosus
Ada berbagai ciri dan gejala dari trombosis sinus cavernosus. Berikut adalah penyebab yang paling umum.
- Sakit kepala berat dan menusuk, terutama di sekitar mata.
- Mual.
- Pingsan.
- Pembengkakan, kemerahan, atau iritasi di sekitar salah satu atau kedua mata.
- Kelopak mata menurun.
- Tidak dapat menggerakkan mata.
- Demam tinggi.
- Nyeri atau mati rasa di sekitar wajah atau mata.
- Kelelahan.
- Kehilangan penglihatan atau penglihatan ganda.
- Linglung.
- Kejang.
Penyebab trombosis sinus cavernosus
Infeksi dipercaya sebagai penyebab umum dari trombosis sinus cavernosus. Infeksi ini menyebar ke bagian sinus cavernosus dari bagian lain pada tengkorak, seperti wajah, gigi, telinga, hidung, atau kulit.
Pada sebagian besar kasus, TSC terjadi akibat infeksi bakteri staphylococcal (staph) yang menyebabkan kondisi, seperti sinusitis dan bisul.
Meski begitu, sangat jarang penderita sinusitis dan bisul yang akhirnya mengalami TSC.
Saat terjadi infeksi pada sinus cavernosus, sistem imun tubuh menghasilkan gumpalan untuk mencegah bakteri atau patogen lain menyebar ke bagian tubuh lain.
Akan tetapi, gumpalan ini meningkatkan tekanan pada otak yang dapat merusak otak, saraf, dan mata. Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan kematian.
Pada beberapa kasus yang langka, cavernous sinus thrombosis juga dapat disebabkan oleh hantaman keras pada kepala.
Cavernous sinus thrombosis lebih umum pada orang yang menggunakan obat-obatan tertentu atau yang memiliki kondisi kesehatan yang dapat meningkatkan risiko pembekuan darah.
Faktor risiko trombosis sinus cavernosus
Tergantung usia masing-masing penderita, faktor pemicu TSC mungkin berbeda. Anda mungkin berisiko tinggi mengalami TSC apabila memiliki kondisi berikut ini.
Dewasa
Anak-anak
- Gangguan penggumpalan darah.
- Infeksi tertentu.
- Penyakit jantung.
- Kekurangan zat besi.
- Dehidrasi.
- Cedera pada kepala.
- Untuk bayi yang baru lahir, jika ibu memiliki infeksi tertentu atau riwayat kemandulan.
Diagnosis dan perawatan dini dapat menghentikan kondisi ini dari memburuk dan mencegah kondisi medis darurat lainnya.
Jadi, bicaralah pada dokter Anda segera untuk mencegah kondisi serius ini.
Jika Anda memiliki gejala maupun faktor risiko di atas atau pertanyaan lainnya, konsultasikanlah dengan dokter Anda.
Tubuh masing-masing orang berbeda. Selalu konsultasikan ke dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.
Diagnosis trombosis sinus cavernosus
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. Selalu konsultasikan pada dokter Anda.
Jika dokter menduga Anda mengalami TSC, pemeriksaan fisik akan dilakukan dan beberapa tes juga akan diberikan oleh dokter, meliputi:
Pengobatan trombosis sinus cavernosus
Perawatan TSC harus sebaiknya segera dimulai setelah seseorang didiagnosis dengan kondisi ini.
Beberapa pilihan perawatan dapat disarankan oleh dokter yaitu sebagai berikut.
1. Antibiotik
Jika terdapat infeksi, antibiotik merupakan perawatan utama untuk cavernous sinus thrombosis.
Perawatan akan dimulai sedini mungkin, bahkan sebelum tes dikonfirmasi apakah disebabkan oleh infeksi bakteri.
Apabila tes menunjukkan bahwa infeksi bakteri bukanlah penyebabnya, pemberian antibiotik dapat dihentikan.
Kebanyakan orang akan memerlukan beberapa minggu pemberian antibiotik untuk memastikan infeksi telah benar-benar hilang dari tubuh.
Kondisi ini perlu ditangani dengan antibiotik dosis tinggi. Biasanya antibiotik diberikan melalui infus pembuluh darah.
2. Antikoagulan
Obat-obatan antikoagulan atau pengencer darah dapat digunakan untuk menghentikan penggumpalan darah, sehingga mencegah darah kembali terhambat.
Salah satu obat antikoagulan adalah heparin. Beberapa orang perlu menggunakan obat ini selama beberapa bulan setelah pulang dari rumah sakit.
Selain kedua obat di atas, beberapa pengobatan lain juga digunakan untuk mengatasi TSC.
- Obat kortikosteroid untuk meredakan peradangan dan pembengkakan di dalam tubuh.
- Obat antikejang untuk mengendalikan apabila terjadi kejang.
- Mengawasi dan mengendalikan tekanan di dalam kepala.
- Operasi pembuangan nanah penyebab infeksi, bila TSC disebabkan oleh bisul atai sinusitis.
- Pengawasan berlanjut terhadap aktivitas otak.
- Mengukur ketajaman visual dan mengawasi perubahan.
- Rehabilitasi.
Pencegahan trombosis sinus cavernosus
Karena merupakan salah satu jenis penyakit stroke, cara terbaik untuk mencegah trombosis sinus cavernosus adalah dengan menjalani gaya hidup sehat.
Berikut adalah perubahan gaya hidup yang dapat membantu Anda mencegah TSC.
- Makan makanan yang sehat.
- Jaga berat badan yang sehat.
- Tingkatkan aktivitas fisik.
- Batasi asupan alkohol.
- Jangan merokok.
- Atasi stres.
- Berlatih relaksasi atau bernapas dalam-dalam dan perlahan.
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.