backup og meta
Kategori

5

Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi
Konten

Seperti Apa Tahapan Pembukaan Lahiran dari 1 sampai 10?

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Klinik Chika Medika


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 18/09/2023

Seperti Apa Tahapan Pembukaan Lahiran dari 1 sampai 10?

Pembukaan lahiran termasuk salah satu tanda bahwa Anda akan segera melahirkan. Semakin besar jumlah bukaan, semakin dekat pula Anda dengan waktu persalinan.

Oleh karena itu, akan lebih baik jika Anda mengetahui tanda pembukaan sehingga lebih bersiap dalam menghadapi persalinan.

Apa itu pembukaan lahiran?

Pembukaan lahiran adalah proses terbukanya leher rahim atau serviks yang akan menjadi jalan keluar bayi.

Umumnya, orang yang hendak melahirkan akan melalui pembukaan 1 sampai 10. Pemantauan terhadap proses pembukaan biasanya hanya dilakukan pada orang yang akan melahirkan dengan cara normal.

Cara mengukur pembukaan lahiran biasanya dilakukan dengan memasukkan jari ke serviks. Satu jari tangan berarti satu tingkat pembukaan.

Meski tidak ada ukuran secara pasti, bukaan 1 biasanya dinilai dengan 1 cm, dan seterusnya sampai bukaan 10 atau 10 cm.

Lamanya proses bukaan lahiran pada setiap ibu bisa berbeda-beda. Ada yang melaluinya dalam hitungan jam, tetapi ada juga yang sampai berhari-hari.

Tahapan dan ciri-ciri pembukaan persalinan

makan saat persalinan

Proses pembukaan untuk melahirkan terdiri dari tiga fase, yaitu laten, aktif, dan transisi. Berikut adalah ciri-ciri pembukaan 1–10 sesuai dengan fase yang dilalui.

1. Fase laten atau awal

Ketika Anda mengalami pembukaan 1–4, artinya Anda sedang berada dalam fase awal atau laten. Pada fase ini, serviks sudah mulai melunak sehingga mudah melebar dan menipis untuk persiapan kelahiran.

Berikut adalah ciri-ciri pembukaan fase laten.

  • Kontraksi terjadi dalam selang waktu 5–20 menit. Terkadang Anda bisa hanya merasakan kontraksi palsu.
  • Kontraksi masih terasa ringan dan tidak teratur. Frekuensi akan meningkat seiring bukaan yang bertambah.
  • Keluar lendir dan darah dari Miss V.
  • Serviks melebar hingga 4 cm.
  • Pembukaan berlangsung selama kurang lebih 8–12 jam.

Ibu yang baru pertama kali melahirkan mungkin tidak menyadari fase ini karena tanda-tanda melahirkan yang dialaminya belum cukup intens, khususnya saat bukaan masih berada di bawah empat.

2. Fase aktif

Active phase atau fase aktif terjadi selama pembukaan 4–7. Kontraksi pada fase pembukaan lahiran ini sudah semakin intens dan mulai menimbulkan rasa tidak nyaman atau bahkan sakit.

Berikut adalah ciri-ciri pembukaan fase aktif.

  • Kontraksi terjadi setiap 3–5 menit sekali dan terasa cukup menyakitkan.
  • Durasi kontraksi semakin panjang.
  • Pembukaan berlangsung selama kurang-lebih 4–8 jam.
  • Umumnya, pelebaran serviks sebesar 1 cm terjadi setiap jam.

Anda akan dibantu untuk mengatur pernapasan agar persalinan lancar dan rasa sakit bisa berkurang.

Jika dibutuhkan, dokter dapat memberikan Anda bius epidural untuk meredakan rasa sakit saat kontraksi.

3. Fase transisi

Selama fase transisi, serviks akan melebar hingga 10 cm atau bukaan 10. Ini merupakan fase ketika Anda akan segera melahirkan dengan normal.

Berikut adalah ciri-ciri fase pembukaan transisi.

  • Muncul dorongan kuat untuk mengejan.
  • Kontraksi berlangsung selama 60–90 detik dan muncul hampir setiap menit.
  • Pembukaan berlangsung cepat, kurang-lebih 30 menit sampai 2 jam.

Mengutip dari laman Mayo Clinic, selama fase ini, dokter atau petugas persalinan yang berjaga akan meminta Anda mencari posisi paling nyaman.

Anda mungkin perlu mengubah posisi mulai dari duduk, jongkok, hingga berlutut supaya tidak mengejan sebelum waktunya.

Tidak ada patokan pasti mengenai lamanya masing-masing fase bukaan lahiran. Namun, fase persalinan umumnya lebih lama bagi Anda yang baru melahirkan untuk pertama kalinya.

Penting untuk diketahui!

Saat persalinan, Anda harus mengejan sesuai instruksi dokter, bidan, atau petugas persalinan. Jika Anda mengejan sebelum jalan lahir sempurna, robekan pada leher rahim bisa melebar.

Bagaimana jika pembukaan persalinan terhambat?

Normalnya, bayi akan keluar setelah pembukaan lengkap, atau pembukaan 10. Namun, beberapa kondisi berikut bisa membuat bayi tidak juga keluar meski pembukaan sudah lengkap.

  • Ukuran kepala bayi terlalu besar.
  • Kontraksi kurang kuat.
  • Plasenta previa (ari-ari menutupi sebagian atau seluruh jalur lahir).
  • Posisi janin tidak normal.

Pada kondisi tersebut, Anda mungkin memerlukan induksi atau rangsangan supaya persalinan bisa segera dimulai.

Induksi persalinan hanya bisa dilakukan saat usia janin sudah di atas 39 minggu, kecuali ada masalah tertentu yang membuat dokter menyarankan sebaliknya.

Berikut adalah beberapa jenis induksi yang bisa diberikan apabila pembukaan persalinan terhambat.

  • Suppositoria: memasukkan obat berbentuk peluru ke lubang vagina. Obat ini berisi hormon prostaglandin untuk merangsang kontraksi.
  • Pemecahan ketuban: untuk mendorong kontraksi lebih kuat dan teratur sehingga pembukaan bisa bertambah.
  • Infus oksitosin:  hormon yang berfungsi untuk merangsang kontraksi, diberikan langsung melalui infus supaya lebih cepat masuk ke pembuluh darah.

Jika Anda masih juga susah melahirkan dengan normal, dokter bisa menggunakan bantuan forsep atau ekstraksi vakum.

Setelah berhasil mengeluarkan bayi, Anda mungkin masih merasakan kontraksi ringan. Ini merupakan kondisi yang wajar sebagai tanda plasenta keluar.

Dokter akan memastikan bahwa plasenta sudah keluar seluruhnya dari dalam tubuh. Plasenta yang tertinggal usai melahirkan dikhawatirkan dapat menimbulkan infeksi atau perdarahan.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Klinik Chika Medika


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 18/09/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan