Kategori
Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

Kenali Tanda-Tanda Pembukaan Lahiran Menjelang Persalinan

Ditinjau secara medis oleh dr. Amanda Rumondang Sp.OG · Kebidanan dan Kandungan · Brawijaya Hospital Duren Tiga


Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 26/11/2021

    Kenali Tanda-Tanda Pembukaan Lahiran Menjelang Persalinan

    Pembukaan lahiran termasuk satu dari beragam tanda-tanda menjelang persalinan. Jadi, tepat setelah ibu memasuki ruang bersalin, dokter beserta tim medis lainnya akan terus memantau pembukaan serviks sebagai bagian dari proses persalinan.

    Jika bukaan sudah semakin besar artinya tanda-tanda melahirkan sudah semakin jelas terlihat menunjukkan bahwa ibu siap melahirkan.

    Nah, supaya tidak keliru, berikut tanda-tanda pembukaan sebelum lahiran yang perlu diperhatikan setiap ibu hamil.

    Pembukaan serviks sebagai tahap awal lahiran

    tanda tanda mau melahirkan tanda-tanda persalinan

    Pembukaan adalah proses membukanya leher rahim atau serviks per sentimeter (cm) sebagai jalur lahir bayi saat persalinan atau melahirkan.

    Pembukaan umumnya dialami oleh ibu yang hendak melahirkan dengan jenis persalinan berupa melahirkan normal.

    Proses pembukaan atau yang juga dikenal dengan nama dilatasi menjadi salah satu cara bagi dokter kandungan atau bidan untuk melacak waktu saat ibu melahirkan.

    Proses pembukaan persalinan biasa dihitung dengan angka 1-10.

    Namun, jangka waktu dari terbukanya serviks hingga tiba waktunya melahirkan dapat berbeda pada setiap ibu hamil.

    Ada ibu hamil yang serviksnya masih tertutup, tetapi secara cepat pembukaan berkembang dari 1 hingg 10 dan siap melahirkan dalam hitungan jam.

    Ada juga ibu hamil yang mengalami pembukaan kehamilan 1 sampai 10 selama berhari-hari.

    Sejatinya, ada tiga bagian penting dalam tahapan proses melahirkan. Tahapan persalinan yang pertama, yakni dilatasi atau pembukaan leher rahim (serviks).

    Kedua yaitu melahirkan bayi dan ketiga alias terakhir yakni proses pengeluaran plasenta.

    Nah, proses persalinan awal atau pembukaan leher rahim bisa dikatakan sebagai bagian yang paling panjang, melansir dari American Pregnancy Association.

    Ada beberapa fase penting yang terbagi selama proses persalinan dengan pembukaan leher rahim, meliputi fase laten (awal) dan fase aktif.

    Masing-masing fase tersebut memiliki tingkat pembukaan kelahiran serviks yang berbeda-beda.

    Mengetahui sejauh mana pembukaan lahiran ibu akan membantu menunjukkan sudah sampai mana tahapan persalinan Anda.

    Cara ini dapat membantu Anda menerapkan teknik pernapasan saat melahirkan dan cara mengejan saat melahirkan yang tepat sesuai dengan tahapannya.

    Akan tetapi, jauh-jauh hari sebelum hari perkiraan lahir (HPL) tiba setelah menghitung usia kehamilan, sebaiknya sediakan berbagai persiapan persalinan dan perlengkapan melahirkan.

    Tanda pembukaan lahiran dalam proses persalinan normal ini berlaku baik saat ibu hamil melahirkan di rumah sakit maupun melahirkan di rumah.

    Berbagai tanda pembukaan lahiran

    Berikut tanda pembukaan lahiran sebagai tahap awal dari proses melahirkan.

    Fase awal (laten)

    pembukaan persalinan merupakan tahap awal dari proses melahirkan bayi

    Fase awal atau laten merupakan tahap paling pertama dari persalinan.

    Melansir dari Mayo Clinic, selain kontraksi yang belum terasa cukup kuat, leher rahim atau serviks masih dalam tahap pembukaan yang sedikit.

    Sampai tiba di masa akhir kehamilan, pembukaan serviks menunjukkan bahwa Anda sedang mengalami tanda siap melahirkan.

    Bagi ibu yang baru akan melahirkan anak pertama, mungkin sedikit mengalami kesulitan untuk mengira-ngira apakah pembukaan persalinan telah dimulai.

    Fase awal (laten) dapat terjadi selama 8-12 jam.

    Hal ini dikarenakan kontraksi persalinan yang datang cenderung ringan dan tidak teratur.

    Selain merasakan kontrkasi, tanda-tanda persalinan lain yang juga dirasakan ibu hamil yakni keluarnya lendir dan darah.

    Setelah itu, ibu hamil mulai mengalami pembukaan leher rahim (serviks).

    Ini diawali dari ibu yang mengalami tanda pembukaan 1 atau pertama pada saat proses persalinan atau melahirkan mulai.

    Memasuki tahap pembukaan kedua, ibu hamil kemungkinan akan mengalami kontraksi yang hilang-timbul alias kontraksi palsu.

    Lanjut ke tahap pembukaan ketiga, ibu hamil butuh istirahat dan lebih banyak makan makanan sehat untuk menyiapkan energi menjelang persalinan yang sebentar lagi mulai.

    Kemudian di tahap pembukaan ke-4 bisa dikatakan sebagai tanda persalinan paling pertama muncul. Selama masa ini, ibu hamil kerap merasakan kontraksi rahim yang mulai rutin.

    Fase aktif

    melahirkan dengan ekstraksi vakum

    Ibu hamil yang hendak melahirkan dikatakan sudah berada di fase melahirkan aktif saat pembukaan lahiran serviks telah lebih membesar dari sebelumnya

    Di masa ini, biasanya kekuatan kontraksi mulai lebih lama, kuat, dan terasa intens.

    Sedikit perbedaan ketimbang fase awal (laten) sebelumnya, di fase aktif ini kontraksi persalinan yang terasa cenderung lebih sakit dan tidak nyaman.

    Sebagai solusinya, Anda bisa mengubah posisi tidur ibu hamil maupun duduk, aktif bergerak, dan cukup minum guna mengatasi nyeri saat fase persalinan aktif.

    Di fase persalinan aktif, pembukaan serviks ibu mungkin sudah berada di pembukaan kelima.

    Kontraksi di pembukaan persalinan atau lahiran 5 dapat terasa cukup menyakitkan bagi beberapa ibu yang menjadi tanda sebentar lagi akan bersalin.

    Masuk ke tahap pembukaan ke-6, ibu mungkin diberikan bius epidural untuk meredakan rasa sakit kontraksi.

    Di fase pembukaan ke-7, jika kontraksi masih terasa sakit, coba ubah posisi badan, bergerak, dan lebih banyak minum air putih untuk meredakannya sekaligus menjaga daya tahan tubuh Anda.

    melahirkan normal dengan mata minus

    Semakin berkembangnya fase pembukaan, ibu mungkin merasa adanya dorongan kuat untuk mengejan.

    Oleh karena itu, wajar jika Anda merasa sangat nyeri setiap kali kontraksi muncul.

    Durasi bukaan 8, 9, dan menuju 10 selama proses melahirkan umumnya berlangsung singkat.

    Sampai di tahap pembukaan ke-10, ibu akan terus diminta mengejan untuk melahirkan bayi sampai keluar seutuhnya.

    Dorongan mengejan mungkin terasa seperti ingin buang air besar. Ini artinya, Anda sudah siap untuk melahirkan.

    Berapa lama tahap pembukaan leher rahim berlangsung?

    kontraksi rahim akibat komplikasi melahirkan

    Tidak ada waktu pasti yang menjelaskan berapa lama fase awal (laten) dan aktif dialami oleh masing-masing ibu hamil.

    Kecepatan pembukaan serviks dalam lahiran juga dapat ditentukan oleh apakah ini kelahiran Anda yang pertama atau sudah pernah melahirkan sebelumnya.

    Jika ini bukan kali pertama Anda melahirkan, umumnya waktu pembukaan serviks dalam proses persalinan tidak terlalu lama.

    Namun, ada juga ibu hamil yang membutuhkan waktu bukaan serviks yang lebih lama di fase persalinan tertentu, tapi kemudian berangsur-angsur cepat di fase lainnya.

    Penting untuk dipahami, biasanya saat memasuki fase aktif persalinan, pembukaan leher rahim akan cenderung lebih stabil sampai waktu melahirkan tiba.

    Setelah semua fase selesai, tandanya tahap pembukaan persalinan sudah habis.

    Ini artinya, Anda siap untuk melahirkan karena leher rahim atau serviks telah terbuka sempurna agar bayi bisa lahir.

    Mungkinkah bayi susah keluar saat pembukaan lahiran?

    tahap proses melahirkan pembukaan lahiran

    Normalnya bayi akan keluar setelah pembukaan lengkap. Namun dalam beberapa kasus, bayi tak kunjung lahir meski pembukaan serviks sudah sampai 10.

    Berikut adalah sejumlah faktor yang dapat menjadi penyebabnya.

    • Ukuran kepala bayi tidak sesuai dengan ukuran panggul ibu.
    • Kontraksi kurang kuat.
    • Plasenta previa.
    • Posisi janin tidak normal.
    • Kondisi darurat dan gawat janin.

    Jika terjadi kondisi darurat, proses persalinan harus segera diselesaikan guna menyelamatkan ibu dan janin.

    Dokter akan memberikan rekomendasi cara untuk membuat bayi keluar saat pembukaan yang lengkap tidak juga berefek apa pun.

    Prosedur medis seperti induksi persalinan dapat dilakukan untuk membantu merangsang pembukaan melahirkan.

    Bahkan, bila nantinya bayi sulit keluar, prosedur melahirkan dengan forceps maupun ekstraksi vakum mungkin akan dipertimbangkan oleh dokter.

    Faktanya, beberapa faktor penghambat persalinan memang tidak dapat dihindari.

    Meski demikian, ibu bisa mengurangi risikonya dengan menjalani pemeriksaan kandungan rutin selama kehamilan.

    Disclaimer

    Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Amanda Rumondang Sp.OG

    Kebidanan dan Kandungan · Brawijaya Hospital Duren Tiga


    Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 26/11/2021

    Iklan

    Apakah artikel ini membantu?

    Iklan
    Iklan