3. Berisiko mengalami obesitas dan diabetes tipe 2
Menurut studi yang diterbitkan oleh Journal of the American Medical Association terhadap 33.000 orang.
Ditemukan hasil bahwa mereka yang dilahirkan melalui operasi caesar lebih banyak yang mengalami diabetes dan obesitas daripada yang dilahirkan secara pervaginam.
Hal ini diduga karena bayi yang lahir secara caesar memiliki bakteri pencernaan yang lebih sedikit.
Padahal, bakteri seperti Bifidobacteria dan Bacteroides dapat membantu mencegah obesitas.
4. Berisiko terjangkit penyakit infeksi
Mengutip National Center for Health Research, berbagai penelitian menunjukkan bahwa bayi yang lahir melalui operasi caesar berisiko lebih sering mengalami sakit akibat infeksi.
Bahkan, mereka rentan terhadap semua jenis penyakit infeksi, terutama infeksi pada saluran pencernaan (lambung dan usus), infeksi saluran pernapasan, dan infeksi virus.
Penyebabnya dicurigai karena anak yang lahir melalui operasi caesar tidak terkena bakteri di jalan lahir yang membentuk kekebalan tubuhnya sejak dilahirkan.
5. Berisiko lahir prematur atau lebih bulan.
Melansir situs Lamaze, operasi caesar yang direncanakan dengan keinginan sendiri tanpa indikasi medis berisiko mengalami kelahiran prematur atau lebih bulan.
Ini karena dokter hanya memperkirakan jadwal melahirkan sesuai keinginan orangtua, bukan berdasarkan kesiapan bayi untuk dilahirkan.
Kelahiran prematur dan lebih bulan dua-duanya dapat menimbulkan masalah kesehatan seperti kesulitan bernapas, gangguan tumbuh kembang, dan kesulitan menyusui.
Risiko-risiko lain yang mungkin dialami oleh bayi caesar

Selain yang disebutkan di atas, terdapat beberapa kekurangan lain yang mungkin dialami oleh bayi caesar selain sering sakit, antara lain sebagai berikut.
1. Proses menyusui cenderung lebih sulit
Ibu yang melahirkan lewat operasi caesar cenderung lebih kesulitan dalam menyusui bayinya. Ini karena setelah bersalin, bayi tidak bisa langsung bersentuhan dengan ibu.
2. Proses bonding lebih lambat
Selain menghambat proses menyusui, persentuhan dengan ibu yang lambat juga memperlambat proses bonding antara ibu dan bayi.
3. Menimbulkan masalah psikologis bagi ibu
Kurangnya bonding yang terjalin saat persalinan caesar berisiko menimbulkan berbagai masalah psikologis bagi ibu yang memengaruhi perawatannya terhadap bayi yang baru lahir.
Namun lagi-lagi, seperti yang sempat disinggung sebelumnya, ibu hamil tidak perlu menghindari persalinan caesar jika memang kondisi diri dan bayinya tidak memungkinkan lahir normal.
Sebab bagaimanapun, hal yang terpenting adalah keselamatan ibu dan bayinya.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar