Mengonsumsi suplemen dan makanan berprobiotik tinggi adalah langkah yang baik untuk mendukung kesehatan tubuh pada masa kehamilan. Sebenarnya, apa saja manfaat probiotik untuk ibu hamil serta bayi dalam kandungan? Simak penjelasannya dalam artikel ini.
Apa itu probiotik?
Mengutip dari Cleveland Clinic, probiotik adalah mikroorganisme hidup, pada umumnya berupa bakteri yang mirip dengan bakteri yang ditemukan secara alami dalam usus manusia.
Tiga bakteri yang paling umum digunakan sebagai probiotik dalam produk pangan termasuk Lactobacillus, Bifidobacterium, dan Saccharomyces.
Sebagian makanan mengandung probiotik alami, sementara lainnya telah terlebih dulu melalui proses fortifikasi untuk menambahkan probiotik selama proses pembuatannya.
Berikut adalah beberapa makanan yang mengandung probiotik, di antaranya adalah:
- Yogurt dan minuman yogurt terdapat miliaran bakteri.
- Kefir, minuman hasil fermentasi probiotik dan susu.
- Kimchi, makanan tradisional Korea yang terbuat dari fermentasi kubis.
- Kombucha, teh hitam fermentasi.
- Miso dan tempe, yang terbuat dari fermentasi kacang kedelai.
- Acar timun.
- Beberapa jenis keju, seperti gouda, mozzarella, cheddar, dan cottage.
Selain itu, probiotik untuk ibu hamil juga tersedia dalam bentuk suplemen dan vitamin.
Amankah probiotik untuk ibu hamil?
Anda mungkin mengalami keraguan begitu mendengar kata “bakteri”. Apalagi, Anda cukup selektif dalam memilih makanan sehat untuk ibu hamil.
Probiotik mempunyai julukan sebagai “bakteri baik”, karena bakteri-bakteri ini bisa mengimbangi bakteri jahat dalam usus, dan membantu untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan.
Mengutip dari American Pregnancy Association, probiotik tergolong aman untuk ibu hamil. Namun, karena ada beragam jenis sebaiknya Anda tetap berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Hal ini karena cara kerja probiotik pada masa kehamilan masih menjadi perdebatan sehingga para peneliti masih menyelidiki mekanisme pastinya.
Dalam penelitian terbatas seputar penggunaan probiotik selama kehamilan, tidak ditemukan adanya hubungan dengan penggunaan probiotik terhadap keguguran atau bentuk cacat lahir apapun.
Namun, kembali lagi dengan manfaat awal probiotik dengan kandungan bakteri baik yang membantu mengurangi bakteri jahat dalam tubuh serta menurunkan potensi infeksi.
Di samping itu, tidak ada ketentuan batas rekomendasi harian dari asupan probiotik. Bicarakan dengan dokter kandungan atau bidan Anda sebelum memutuskan apapun.
Manfaat probiotik untuk ibu hamil
Kebutuhan nutrisi dan gizi ibu hamil sebaiknya terpenuhi dengan baik. Selama kehamilan, komposisi dan keseimbangan mikrobiota dalam usus mempunyai peran penting.
Tak hanya dalam menjaga kesehatan ibu, tetapi juga membangun metabolisme dan kekebalan tubuh perkembangan janin serta memberikan pondasi pencernaan yang sehat baginya di kemudian hari.
Berikut adalah beberapa manfaat probiotik untuk ibu hamil serta janin dalam kandungan, yaitu:
1. Melancarkan pencernaan
Manfaat utama probiotik untuk ibu hamil, baik dari makanan atau suplemen adalah untuk membantu sistem pencernaan agar bekerja lebih efisien.
Ini bisa terjadi karena cara kerja probiotik yang membantu mengurangi keberadaan bakteri jahat sehingga kinerja usus lebih maksimal.
2. Mengatasi masalah pencernaan
Sebagian ibu hamil tak jarang mengalami beberapa masalah pencernaan seperti mual, muntah, asam lambung, diare, serta sembelit.
Sembelit saat hamil menjadi kondisi yang juga umum terjadi karena adanya tekanan dari rahim pada rektum serta bagian bawah usus.
Anda bisa mengonsumsi probiotik untuk ibu hamil karena bermanfaat untuk membantu mengatasi masalah pencernaan, seperti:
- diare pada ibu hamil,
- sindrom iritasi usus, hingga
- penyakit radang usus.
3. Menjaga kesehatan vagina
Beberapa studi menyatakan bahwa probiotik juga berfungsi dalammembantu mengobati infeksi jamur dan bacterial vaginosis (BV) yang umum terjadi pada ibu hamil.
Ibu juga perlu mengetahui bahwa infeksi pada area vagina kemungkinan dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan seperti persalinan prematur.
Namun, masih belum cukup penelitian untuk membuktikan bahwa probiotik mengobati BV dan mencegah persalinan prematur.
4. Meningkatkan kesehatan bayi
Tidak hanya untuk ibu hamil, probiotik juga kemungkinan mempunyai manfaat untuk bayi.
Wanita yang mengonsumsi cukup probiotik dapat membantu meningkatkan kesehatan bayi — setidaknya bagi bayi baru lahir melalui persalinan normal dan mengonsumsi ASI.
Probiotik selama kehamilan membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan keberagaman ekosistem usus bayi.
Saat ibu mengonsumsi probiotik, bayi melalui ASI mempunyai masalah kesehatan yang lebih rendah seperti diare, kolik, hingga sembelit pada rentang usia 2 – 6 bulan.
Namun, sebaiknya ibu tetap berkonsultasi dengan dokter mengenai asupak probiotik mengingat kondisi kesehatan setiap orang tidaklah sama.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]