Olahraga memang sangat bermanfaat bagi tubuh, tapi bukan berarti Anda harus memaksakan diri untuk berolahraga dengan keras. Penting bagi Anda mengetahui tanda kapan harus berhenti olahraga. Pasalnya, sejumlah kondisi berbahaya bisa muncul ketika berolahraga di luar batas kemampuan Anda.
Tanda harus berhenti olahraga yang perlu dikenali
Salah satu tips memulai olahraga dengan aman adalah mengetahui waktu yang tepat untuk menyelesaikan latihan Anda.
Jika Anda merasa salah satu dari gejala berikut ini, segera hentikan olahraga yang dilakukan.
1. Rasa tidak nyaman di dada
Jika Anda merasakan tekanan atau ketidaknyamanan pada dada, ini merupakan tanda Anda harus berhenti melakukan olahraga.
Namun, rasa tidak nyaman pada dada ini berbeda dengan nyeri dada karena kelelahan biasa. Terlebih, jika rasa nyeri juga disertai dengan mual atau berkeringat berlebihan.
Gejala tersebut bisa menandakan tahap awal serangan jantung. Apabila jantung terasa berdetak cepat, Anda mungkin memiliki fibrilasi atrium atau denyut jantung tak teratur.
2. Sesak napas
Sesak napas memang kerap kali muncul saat olahraga, terutama saat melakukan latihan kardio. Sebenarnya, ini adalah kondisi yang normal.
Dalam hal ini, tubuh sedang mengalirkan oksigen lebih banyak ke dalam darah untuk selanjutnya diedarkan ke seluruh tubuh.
Kesulitan bernapas saat berolahraga dapat menandakan masalah kesehatan tertentu ketika Anda justru sudah melakukan olahraga secara rutin.
Sesak napas yang kerap dialami saat berolahraga bisa menandakan masalah jantung atau asma yang dipicu oleh olahraga. Jadi, Anda harus perhatikan tanda untuk berhenti olahraga ini dengan saksama.
3. Pusing
Pusing saat berolahraga bisa menandakan bahwa Anda dehidrasi atau kadar gula darah turun.
Keluhan ini biasanya langsung teratasi setelah Anda berisitirahat sejenak, minum air putih, atau makan camilan tinggi gula. Bila kepala masih terasa berat setelahnya, ini dapat menjadi tanda Anda perlu berhenti olahraga.
Pusing yang tak kunjung mereda dapat berkaitan dengan masalah tekanan darah, kerja jantung, sistem saraf, atau kadar gula darah tinggi.
Jika pusing saat olahraga disertai dengan kebingungan, banyak berkeringat, tubuh lemas bahkan sampai kehilangan kesadaran (pingsan), Anda memerlukan bantuan darurat.
4. Nyeri punggung
Nyeri otot sebenarnya adalah hal yang normal, terutama jika Anda melakukan latihan untuk menguatkan otot tertentu.
Biasanya, badan yang sakit seharian setelah olahraga disebut dengan delayed onset muscle sore (DOMS).
Keluhan ini biasanya muncul saat Anda jarang olahraga dan langsung melakukan latian fisik intensitas tinggi.
Akan tetapi, jika kondisi ini sering dialami, bisa jadi ini merupakan tanda harus berhenti olahraga. Pasalnya, ada kemungkinan Anda mengalami kondisi berikut:
- saraf terjepit,
- bantalan tulang belakang aus,
- skiatika atau nyeri saraf punggung bawah dan menjalar ke kaki, dan
- stenosis tulang belakang atau penyempitan tulang belakang sehingga saraf dan sumsum tulang belakang tertekan.
Hentikan olahraga segera dan istirahatlah selama beberapa hari dan perhatikan keadaan tubuh, apakah lebih baik atau lebih buruk.
Bila semakin buruk, Anda harus mendapatkan pengobatan yang sesuai dengan kondisi penyebab sebelum akhirnya bisa berolahraga seperti sedia kala.
5. Demam
Saat berolahraga, keluar keringat merupakan hal yang normal. Keringat yang mengalir menandakan bahwa tubuh sedang menjaga suhu agar tidak terlalu panas.
Akan tetapi, jika Anda merasa suhu tubuh semakin panas dan disertai gejala lemas, pusing, kram otot, dan detak jantung cepat, ini adalah tanda Anda harus berhenti olahraga sesegera mungkin.
Naiknya suhu tubuh menunjukkan bahwa tubuh Anda sudah tidak mampu menjaga suhu tubuh normal sehingga Anda mengalami demam atau heat exhaustion.
Kondisi ini biasanya diakibatkan oleh kurangnya asupan cairan saat berolahraga. Beberapa faktor penyebab munculnya heat exhaustion ketika olahraga, yaitu:
- perempuan,
- orang dengan kulit putih, dan
- tinggal di lingkungan panas dan lembap.
Percuma melanjutkan olahraga saat Anda demam karena manfaat olahraga yang diperoleh tidak akan optimal. Demam membuat jantung bekerja lebih keras sehingga Anda mudah kelelahan.
6. Bengkak atau nyeri sendi
Nyeri otot adalah kondisi yang umum terjadi saat berolahraga. Namun, Anda harus waspada bila mengalami nyeri sendi.
Jika mengabaikan nyeri sendi yang parah, bisa jadi Anda mengalami cedera olahraga, seperti keseleo.
Keseleo muncul akibat ligamen yang menopang sendi-sendi meregang berlebihan atau robek. Kondisi ini umumnya terjadi pada pergelangan tangan, pergelangan kaki, serta lutut.
Keseleo bisa membuat bagian sendi membengkak akibat adanya respons peradangan pada tubuh.
Jadi, apabila sendi terasa nyeri atau membengkak, ini merupakan tanda harus berhenti olahraga dan obati cedera secepat mungkin.
7. Kelelahan
Olahraga pagi mungkin dibutuhkan setelah tidur malam agar dapat memulai hari dengan penuh semangat.
Namun, jika terlalu lelah, tubuh Anda tidak dapat berfungsi dengan baik. Kelelahan yang berkelanjutan atau ekstrem mungkin merupakan tanda dari kondisi medis tertentu.
Ingatlah bahwa ada batasan tipis antara mendorong diri dan mendorong diri terlalu keras. Sesuatu yang berlebih tidak selalu lebih baik.
8. Tidak mampu berbicara dengan orang lain selama olahraga
Olahraga yang dilakukan berlebihan atau di luar kemampuan Anda biasanya akan membuat Anda merasa sangat lelah.
Saking lelahnya, berbicara dengan teman yang sama-sama sedang berolahraga pun rasanya tidak sanggup.
Amati reaksi tubuh Anda ketika sedang berlari santai beberapa putaran atau joging di taman bersama teman.
Tanda Anda sudah kehabisan energi dan harus berhenti oleharaga adalah saat Anda tidak mampu lagi berbicara dengan orang lain selama atau setelah berlari.
Padahal, di awal putaran Anda masih bisa berbincang santai dengan teman sambil berlari.
Berbicara saat berolahraga membantu mengukur kemampuan diri sendiri saat olahraga, seperti dikutip dari laman Harvard Health Publishing.
Anda dikatakan berolahraga terlalu keras ketika tidak mampu melakukan kegiatan lain selain berolahraga sekalipun olahraga yang dilakukan cukup ringan.
9. Gegar otak
Jika mengalami gegar otak, jangan berolahraga atau mengikuti olahraga apa pun hingga dokter mengatakan aman untuk melakukannya.
Meskipun Anda merasa baik-baik saja, olahraga bisa membahayakan cedera kepala yang Anda alami.
Gegar otak adalah cedera otak traumatis akibat benturan. Otak memerlukan beberapa waktu untuk bisa pulih sepenuhnya dari cedera.
Apabila cedera kepala lain terjadi saat berolahraga sebelum cedera pertama sembuh, potensi kerusakan otak yang Anda alami akan lebih hebat.
Lama waktu olahraga yang maksimal
Durasi yang dianggap ideal untuk berolahraga adalah 30 menit per hari. Meski begitu, durasi olahraga yang tepat untuk setiap orang berbeda-beda, tergantung berat badan Anda.
Perlu diketahui, semakin besar berat badan Anda, biasanya waktu olahraga yang diperlukan untuk memperoleh manfaat optimal juga akan semakin lama.
Sebaliknya, bila berat badan Anda terbilang ringan, waktu olahraga cenderung lebih singkat.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setidaknya lakukan olahraga selama 150–300 menit per minggu dengan intensitas sedang hingga tinggi.
Ini berarti berolahraga 30 menit per hari dapat disebut ideal. Namun, Anda juga bisa memperpanjang durasi olahraga hingga 60 menit (1 jam) per hari.
Olahraga selama 1 jam ini diperlukan untuk Anda memiliki berat badan berlebih.
Waktu maksimal yang sebaiknya Anda lakukan selama berolahraga adalah 90 menit dalam sehari, terutama bagi Anda yang memiliki berat badan berlebih.
Tanda harus berhenti olahraga perlu diketahui untuk mengenali kemampuan tubuh Anda sendiri selama melakukan aktivitas fisik yang intens.
Anda harus mengenali setiap perubahan yang muncul pada tubuh. Ini berguna untuk mencegah cedera olahraga hingga menimbulkan gangguan kesehatan yang lebih parah.
[embed-health-tool-bmr]