Mohon sampaikan saran Anda
Tolong beri tahu kami bila ada yang salah
Kami tidak memberi pelayanan kesehatan berupa diagnosis atau perawatan, tapi kami terbuka terhadap saran Anda. Silakan ketik di kotak berikut ini.
Gegar otak adalah cedera pada otak yang disebabkan oleh benturan eksternal, seperti jika kepala Anda terbentur benda fisik, yang bisa memengaruhi fungsi otak.
Dilansir dari laman CDC, gegar otak adalah cedera kepala ringan karena biasanya tidak mengancam jiwa. Meskipun begitu, efeknya bisa jadi serius sehingga butuh perawatan yang tepat.
Gegar otak adalah kecelakaan yang bisa terjadi pada siapa saja. Namun, mereka yang paling rentan mengalami cedera kepala adalah atlet. Terutama atlet, seperti petinju atau pemain sepak bola, dengan kegiatan yang berisiko tinggi mengalami benturan kepala.
Tanda dan gejala gegar otak bisa jadi tidak kentara dan mungkin tidak langsung muncul. Gejala bisa berlangsung selama berhari-hari, berminggu-minggu atau bahkan lebih lama. Gejala yang paling umum dirasakan adalah sakit kepala, hilang ingatan (amnesia), dan linglung.
Pada pasien yang mengalami amnesia, mereka mungkin lupa dengan kejadian yang menyebabkan cedera kepala yang baru saja dialami atau bahkan peristiwa sebelum cedera terjadi.
Berikut ini adalah gejala lain yang mungkin dialami:
Cedera yang terjadi pada kepala anak atau bayi lebih sulit dikenali ketimbang orang dewasa. Namun, umumnya anak atau bayi yang mengalami gegar otak akan menunjukkan tanda dan gejala, seperti:
Anda harus segera periksa ke dokter, jika mengalami kondisi di bawah ini:
Otak Anda dilindungi oleh lapisan gelatin. Lapisan ini melindungi otak dari guncangan atau benturan yang mungkin terjadi saat melakukan aktivitas sehari-hari.
Guncangan dan benturan yang jadi penyebab gegar otak bisa terjadi akibat:
Cedera otak juga dapat menyebabkan perdarahan di otak. Jika perdarahan terjadi, ini bisa berakibat fatal.Oleh karena itulah, orang yang mengalami gegar otak akan dipantau beberapa jam setelah cedera terjadi.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko gegar otak adalah:
Kondisi ini bisa menyebabkan komplikasi, di antaranya adalah:
Sebanyak 15-20% orang yang mengalami gegar otak mengalami post-concussion syndrome atau sindrom pasca gegar otak. Kondisi ini menimbulkan gejala kepala pusing, sakit kepala, dan kesulitan berpikir yang berlangsung selama 3 minggu hingga 3 bulan.
Informasi berikut ini bukanlah pengganti saran medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Guna menegakkan diagnosis, dokter akan meminta Anda menjalani serangkaian tes kesehatan, di antaranya:
Tes ini biasanya dilakukan pada pasien yang mengalami sakit kepala parah, kejang, dan muntah berulang. Lewat tes ini dokter dapat menentukan keparahan cedera, perdarahan, atau pembengkakan serta komplikasi yang terjadi.
Beberapa jenis tes pencitraan yang umumnya dilakukan adalah CT scan dan MRI.
Selain tes pencitraan, dokter juga akan mengevaluasi gejala dirasakan pasien dengan tes neurologis.
Pada tes ini, dokter akan menguji kemampuan pasien dalam melihat, mendengar, merasakan sentuhan, menjaga keseimbangan, menunjukkan refleks, dan koordinasi tubuh.
Adanya cedera memengaruhi fungsi otak. Oleh karena itulah, dokter akan mengadakan tes kognitif dengan menguji kemampuan pasien dalam mengingat dan memusatkan konsentrasi.
Berikut ini adalah pilihan perawatan untuk membantu pemulihan dari gegar otak:
Istirahat adalah cara paling tepat untuk memulihkan otak Anda dari cedera. Ini dilakukan selama beberapa hari setealh cedera terjadi. Pada perawatan ini, dokter akan membatasi aktivitas yang memerlukan kinerja otak dalam berpikir dan memusatkan konsentrasi. Berikut beberapa hal yang dapat membantu:
Setelah itu, Anda disarankan untuk meningkatkan aktivitas harian secara bertahap seperti waktu menatap layar jika Anda dapat mentolerirnya tanpa memicu gejala.
Selanjutnya, dokter akan merekomendasikan terapi yang berbeda juga, seperti rehabilitasi untuk penglihatan, rehabilitasi untuk masalah keseimbangan, atau rehabilitasi kognitif untuk masalah dengan pemikiran dan ingatan.
Sakit kepala dapat terjadi beberapa hari atau minggu setelah cedera otak. Untuk mengatasi rasa sakit, tanyakan kepada dokter apakah aman mengonsumsi pereda nyeri seperti acetaminophen (Tylenol, lainnya).
Hindari pereda nyeri lain seperti ibuprofen (Advil, Motrin IB, lainnya) dan aspirin, karena obat-obatan ini dapat meningkatkan risiko pendarahan.
Anda diwajibkan untuk beristirahat di rumah untuk memulihkan diri dari cedera otak. Hindari aktivitas maupun olahraga berat. Imbangi dengan konsumsi makanan bergizi untuk kesehatan tubuh secara menyeluruh.
Gegar otak adalah kondisi yang bisa dicegah lewat beberapa tips berikut ini:
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Concussion – Symptoms and causes. (2020, February 22). Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/concussion/symptoms-causes/syc-20355594 [Accessed on December 14th, 2020]
Concussion. (2017, October 18). nhs.uk. https://www.nhs.uk/conditions/concussion/ [Accessed on December 14th, 2020]What is a concussion? (2019, February 12).
Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/headsup/basics/concussion_whatis.html [Accessed on December 14th, 2020]