backup og meta

Panduan Kalistenik untuk Pemula, Bentuk Otot Tanpa Harus Nge-Gym

Panduan Kalistenik untuk Pemula, Bentuk Otot Tanpa Harus Nge-Gym

Olahraga kalistenik mungkin kurang familiar terdengar di telinga Anda. Namun, Anda sebenarnya sering melakukan gerakan olahraga ini.

Gerakan-gerakan dalam olahraga kalistenik sering jadi bagian dari pemanasan sebelum melakukan olahraga lain. Apa saja gerakan dan cara melakukannya? Berikut pembahasannya.

Apa itu olahraga kalistenik?

Olahraga kalistenik (calisthenic) adalah serangkaian gerakan motorik untuk membangun otot tubuh yang dilakukan dengan menggunakan berat tubuh dan gaya gravitasi.

Gerakan olahraga ini meliputi gerakan menarik, menerjang, mendorong, dan mengangkat tanpa perlu memakai alat bantu apa pun.

Ini adalah cara yang efektif untuk meningkatkan kekuatan, fleksibilitas, keseimbangan, dan massa otot.

Manfaat kalistenik bagi kebugaran tubuh

Manfaat olahraga ini hampir sama dengan latihan ketahanan (endurance training), latihan kekuatan (strength training), dan latihan beban

Namun, secara umum calisthenic memiliki manfaat sebagai berikut.

  • Menurunkan berat badan dengan membakar kalori .
  • Membentuk otot tubuh dengan menargetkan kelompok otot tertentu atau keseluruhan bentuk tubuh secara bersamaan.
  • Menjaga kekuatan dan kepadatan tulang serta persendian, salah satunya untuk menghindari risiko pengeroposan tulang (osteoporosis).
  • Meningkatkan keseimbangan dan koordinasi tubuh.

Kalistenik juga termasuk olahraga kardio sehingga membantu menjaga kesehatan paru-paru, jantung, dan pembuluh darah (kardiovaskular). 

Bahkan, salah satu penelitian dalam jurnal Expert Review of Respiratory Medicine mengatakan bahwa kalistenik baik dilakukan oleh penyandang PPOK (penyakit paru obstruktif kronik).

Berbagai gerakan dasar calisthenic

Kalistenik memadukan berbagai macam gerakan yang mungkin pernah Anda lakukan sebelumnya.

Nah, ada beberapa gerakan kalistenik paling mendasar yang perlu pemula kuasai, seperti push-up, pull-up, lunges, squat, crunch, plank, dan jumping jacks.

Berikut panduan dari masing-masing gerakan kalistenik yang bisa Anda ikuti.

1. Push-up

push up

Push-up melatih berbagai otot, termasuk otot dada, bahu, lengan, dan inti tubuh, sehingga merupakan latihan yang baik untuk kekuatan dan stabilitas atas tubuh.

Untuk melakukan gerakan push-up, Anda bisa mengikuti langkah-langkah seperti berikut ini.

  • Posisikan tubuh berbaring telungkup pada lantai atau matras, gunakan kedua telapak tangan dan ujung kaki sebagai tumpuan.
  • Kedua lengan dalam posisi lurus sedikit lebar dari bahu, sedangkan kedua kaki Anda lurus ke belakang.
  • Tekuk siku dan turunkan tubuh Anda secara perlahan. Perhatikan jarak dada dan lantai saat turun, jangan sampai dada Anda menyentuh lantai.
  • Dorong lengan untuk menaikkan tubuh kembali ke posisi awal. Jaga posisi tubuh bagian atas, seperti kepala dan punggung tetap lurus sejajar dengan kaki.
  • Ulangi gerakan naik-turun secara perlahan dengan teknik yang benar.

2. Pull-up

pull up

Pull-up merupakan gerakan bergantung dan mengangkat beban tubuh dengan kekuatan lengan Anda pada sebuah palang besi atau pull bar.

Anda bisa menemukan pull bar di taman kota, gym, atau bisa membeli peralatan sendiri untuk dipasang di rumah.

Gerakan pull-up mungkin awalnya agak sulit Anda lakukan. Namun, Anda bisa mempelajarinya perlahan dengan langkah-langkah di bawah ini.

  • Berdiri di bawah palang tunggal atau pull bar, kemudian genggam palang dengan posisi telapak tangan menghadap kepala.
  • Sebagai permulaan, cobalah bergantung dengan posisi kaki tidak menyentuh lantai dan tahan selama beberapa saat.
  • Kemudian coba angkat tubuh Anda ke atas dengan membengkokkan kedua siku hingga posisi dagu sejajar atau berada di atas palang.
  • Turunkan tubuh Anda hingga siku dan kedua lengan dalam posisi lurus kembali.
  • Ulangi gerakan naik-turun dan perhatikan posisi kepala hingga kaki tetap lurus.

3. Lunges

lunges

Gerakan lunges berfokus untuk melatih kekuatan otot tubuh bagian bawah, seperti paha depan, paha belakang, bokong (glutes), dan betis.

Lunges juga cocok Anda jadikan salah satu pilihan gerakan olahraga untuk mengecilkan paha.

Walaupun terlihat mudah, gerakan lunges butuh ketahanan tubuh Anda. Berikut panduan gerakan olahraga kalistenik ini dengan benar.

  • Berdiri tegak dan ambil langkah besar ke depan. Posisikan kedua telapak tangan menggenggam pinggul Anda.
  • Tekuk lutut kaki yang melangkah ke depan untuk menopang berat tubuh. Sementara itu, lutut kaki belakang juga ikut menekuk untuk menjaga keseimbangan.
  • Tahan posisi ini selama beberapa detik, sebelum kaki depan melangkah kembali ke posisi berdiri.
  • Ulangi gerakan ini dengan menggunakan kaki sebelahnya untuk melangkah ke depan.

4. Squat

squats

Squat merupakan salah satu latihan kalistenik untuk membantu melatih kekuatan otot inti dan bagian bawah tubuh.

Gerakan setengah jongkok ini perlu Anda lakukan dengan benar untuk menghindari risiko sakit punggung bawah.

Nah, untuk melakukan squat dengan benar Anda bisa mengikuti gerakan-gerakan berikut ini.

  • Posisi awal tubuh berdiri dengan kedua kaki terbuka selebar bahu. Letakkan kedua tangan Anda seperti menggenggam di depan dada.
  • Tekuk lutut dan turunkan tubuh Anda ke posisi setengah jongkok, sambil mendorong punggung ke belakang secara bersamaan.
  • Pastikan paha sejajar dengan permukaan lantai dan busungkan dada Anda ke depan.
  • Tahan posisi setengah jongkok selama beberapa saat, kemudian kembali ke posisi berdiri dan ulangi.

5. Crunch

crunch

Sama halnya seperti gerakan sit-up, manfaat latihan crunch atau abdominal crunch adalah untuk melatih dan membangun kekuatan otot perut.

Latihan ini juga sekaligus meningkatkan keseimbangan tubuh, apabila Anda melakukannya dengan benar.

Begini langkah-langkah melakukan gerakan crunch yang bisa Anda praktikkan dengan mudah.

  • Berbaring telentang pada lantai atau matras dengan kedua kaki ditekuk dan telapak kaki menapak pada permukaan.
  • Posisikan kedua tangan Anda di belakang kepala atau menyilang di depan dada.
  • Angkat bahu dan punggung atas secara perlahan dengan kepala mengarah ke lutut. 
  • Kemudian, turun kembali ke posisi semula dan ulangi gerakan beberapa kali.

6. Plank

postur plank

Dalam olahraga kalistenik, plank tergolong latihan statis di mana posisi tubuh statis alias tidak bergerak.

Plank bermanfaat untuk menguatkan otot inti tubuh dan mengencangkan perut, bahkan hingga membentuk perut sixpack.

Demi mendapatkan manfaat latihan plank, berikut beberapa hal yang perlu Anda perhatikan.

  • Berbaring telungkup dan posisikan tubuh Anda seperti sikap awal gerakan push-up.
  • Pastikan kedua lengan lurus dengan telapak tangan sebagai tumpuan. Kaki Anda juga lurus ke belakang dan gunakan ujung jari kaki sebagai tumpuan.
  • Tahan posisi ini selama beberapa menit dengan bagian kepala, leher, punggung, hingga kaki dalam satu garis lurus.

7. Jumping jacks

jumping jacks

Jumping jacks  sangat baik untuk kebugaran kardiovaskular dan kekuatan tubuh. Cara melakukan jumping jacks terbilang cukup mudah dan Anda bisa ikuti panduan berikut ini.

  • Berdiri tegak dengan kedua kaki rapat dan letakkan lengan pada sisi tubuh Anda.
  • Lakukan gerakan melompat sambil membuka kedua kaki. Selain itu, angkat kedua tangan ke atas dengan gerakan melingkar seperti hendak bertepuk tangan.
  • Kembali ke posisi semula saat melakukan pendaratan dan ulangi gerakan ini hingga beberapa kali.

Kalistenik dan gym apa bedanya?

Kalistenik adalah bentuk latihan fisik yang menggunakan berat tubuh sendiri sebagai beban untuk berolahraga. Sementara itu, nge-gym atau latihan di pusat kebugaran biasanya melibatkan penggunaan peralatan atau mesin untuk latihan.

Tips dan cara melakukan olahraga kalistenik bagi pemula

Nah, cara melakukan olahraga kalistenik bagi pemula bisa Anda lakukan dengan kombinasi gerakan berikut ini.

1. Pemanasan

Pemanasan sebelum berolahraga bertujuan untuk mempersiapkan kondisi tubuh dan menghindari risiko cedera selama latihan.

Lakukan gerakan pemanasan berikut ini sebanyak 2 – 3 kali pengulangan.

  • Jalan di tempat: 1 menit.
  • Jumping jacks: 20 repetisi.
  • Half squat: 10 repetisi.
  • Push-up: 10 repetisi.

2. Gerakan inti

Lakukan gerakan inti sebanyak 2 – 3 kali pengulangan. Berikan jeda istirahat selama 5 – 15 detik pada tiap gerakannya. Berikut urutan gerakan yang bisa Anda praktekkan.

  • Pull-up: 1 menit (lakukan semampunya).
  • Squat: 25 repetisi.
  • Crunch: 20 repetisi.
  • Push-up: 20 repetisi.
  • Lunges: 15 repetisi (pada masing-masing kaki).
  • Plank: 1 menit (tingkatkan hingga 2 menit jika mampu).
  • Olahraga kardio: lari 10 menit atau sprint 10 x 30 detik.

Rangkaian program calisthenic di atas berfokus pada latihan otot tubuh secara menyeluruh, baik otot tubuh bagian atas, inti, dan bagian bawah.

Anda juga dapat mengganti jenis olahraga dan variasi gerakan sesuai dengan kemampuan dan tujuan berolahraga.

Misalnya, jika Anda hendak melatih otot dada, bahu, dan lengan, fokus lebih banyak pada latihan tubuh bagian atas, seperti push-up, pull-up, dan plank.

Apabila Anda berfokus untuk menghilangkan lemak paha, bisa lebih berfokus pada gerakan untuk melatih otot paha, bokong, dan betis, seperti squat dan lunges.

Jangan lupa untuk melakukan latihan dengan teknik yang benar dan tepat agar terhindar dari risiko cedera.

[embed-health-tool-bmr]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Cleveland Clinic. (2024). Why You Should Try Calisthenics. Retrieved 18 April 2024, from https://health.clevelandclinic.org/calisthenics 

Luna, D. (2023). Calisthenics Exercise List: The Most Popular Options. Retrieved 18 April 2024, from https://www.inspireusafoundation.org/calisthenics-exercise-list/ 

Ricardo, W., Kumaidah, E., Adji, R. M. S., & Adyaksa, G. (2023). The Effect Of Calisthenic Exercise On Leg Explosive Power. Diponegoro International Medical Journal, 4(2), 36-39.

Duruturk, N., Arıkan, H., Ulubay, G., & Tekindal, M. A. (2016). A comparison of calisthenic and cycle exercise training in chronic obstructive pulmonary disease patients: a randomized controlled trial. Expert review of respiratory medicine, 10(1), 99-108.

Image 50 of Manual of calisthenic exercises. (N.d.). Retrieved 18 April 2024, from https://www.loc.gov/resource/gdcmassbookdig.manualofcalisthe00unit/?sp=50 

Chadwick, P. C. P. (2024). How To Start Calisthenics: A Beginner’s Guide (2024). Retrieved 18 April 2024, from https://gymless.org/how-to-start-calisthenics-a-beginners-guide/ 

Versi Terbaru

24/04/2024

Ditulis oleh Aprinda Puji

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

5 Senam Sederhana untuk Mengencangkan Vagina

9 Gerakan Senam Yoga yang Ampuh untuk Redakan Sakit Pinggang


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 24/04/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan