Sepak bola melibatkan kontak fisik yang tinggi, sehingga sangat berisiko menimbulkan cedera. Pemain sepak bola bisa mengalami cedera ringan, seperti memar, lecet, atau keseleo, hingga cedera yang berat, seperti gegar otak, cedera hamstring, dan cedera ligamen. Seperti apa cara tepat menanganinya?
Berbagai jenis cedera saat bermain sepak bola
Saat bermain sepak bola, Anda rentan mengalami benturan langsung dengan pemain lain.
Kontak fisik keras bisa terjadi hampir setiap saat, mulai dari menggiring bola, merebut bola dengan kaki atau beradu kepala di udara, sampai saat menendang bola ke gawang.
Itulah mengapa risiko cedera dalam olahraga sepak bola cukup tinggi. Bagian tubuh yang umum mengalami cedera adalah pergelangan kaki, otot, paha, dan lutut.
Namun, tak menutup kemungkinan pemain sepak juga mengalami cedera olahraga di bagian tubuh atas.
Penjaga gawang bahkan sangat rentan terkena cedera kepala, terutama ketika melompat untuk menangkap bola lalu jatuh dengan posisi yang salah.
Inilah beberapa jenis cedera yang umum dialami saat bermain sepak bola.
1. Cedera kepala dan leher
Cedera kepala dan leher umumnya terjadi bersamaan. Jenis cedera yang mungkin dialami pemain sepak bola adalah retak, dislokasi, hingga patah tulang leher.
Setelah mengalami benturan dan mengalami cedera kepala dan leher, pemain biasanya akan mengeluhkan beberapa gejala seperti berikut.
- Rasa baal atau mati rasa, kesemutan, serta panas.
- Nyeri seperti ditusuk jarum.
- Tanda-tanda kelemahan atau kelumpuhan otot, misal tidak kuat menggenggam.
2. Gegar otak
Gegar otak atau concussion merupakan kasus yang paling umum terjadi saat pemain mengalami benturan kepala dalam pertandingan.
Kondisi ini umumnya tidak sampai menyebabkan pemain kehilangan kesadaran.
Pemain yang mengalami gegar otak biasanya akan memegang kepala dan terbaring lama setelah benturan.
Saat berdiri kembali, pemain akan kehilangan keseimbangan dan koordinasi tubuh.
Gegar otak juga bisa membuat pemain kebingungan dan kesulitan konsentrasi sehingga tidak bisa melanjutkan permainan.
3. Pergelangan kaki terkilir
Keseleo pergelangan kaki atau cedera engkel terjadi ketika ada peregangan dan robeknya ligamen di sekitar sendi pergelangan kaki.
Keseleo pergelangan kaki lateral (di luar pergelangan kaki) dapat terjadi dalam sepak bola ketika seorang pemain menendang bola dengan bagian atas kaki mereka.
Keseleo pergelangan kaki medial (di dalam pergelangan kaki) dapat terjadi ketika jari-jari kaki diputar keluar saat kaki ditekuk ke atas.
4. Tendinitis Achilles
Tendinitis achilles adalah cedera kronis yang terjadi akibat penggunaan berlebihan pergelangan kaki bagian belakang.
Cedera ini awalnya mungkin bersifat ringan, tapi ketika pemain bola melakukan gerakan berulang, misalnya berusaha mempertahankan bola dengan kaki belakang, cedera bisa berkembang menjadi lebih berat.
5. Ruptur tendon Achilles
Kondisi ini adalah pecah dan robeknya sebagian atau seluruh tendon Achilles. Cedera ini biasanya ditandai dengan suara meletus dari otot yang robek.
Robeknya otot dapat terjadi ketika seorang pemain sepak bola melakukan gerakan cepat dan tiba-tiba, seperti mengejar bola atau berlari cepat menggiring bola untuk menjauh dari lawan.
6. Cedera hamstring
Cedera hamstring melibatkan tiga otot punggung paha. Tingkat keparahannya dapat berkisar dari otot yang sekadar tegang atau pecahnya otot.
Gerakan berlari, mengejar, dan berhenti yang terus menerus dalam sepak bola dapat menyebabkan cedera hamstring.
7. Sindrom Iliotibial band
Ini adalah cedera yang melibatkan tendon yang disebut pita IT, yaitu jaringan ikat di sepanjang bagian luar paha.
Berlari terus menerus selama sepak bola dapat menciptakan gesekan karena pita IT ditarik di sepanjang bagian luar lutut. Hal ini dapat menyebabkan tendinitis (peradangan urat).
8. Plantar fasciitis
Penyebab umum nyeri kaki ini adalah adanya peradangan pita jaringan yang membentang dari tumit ke jari kaki.
Ada sejumlah faktor yang dapat menyebabkan plantar fasciitis pada pemain sepak bola, seperti penggunaan sepatu yang kurang sesuai atau berpijak di permukaan yang keras.
9. Runner’s knee
Sindrom nyeri patellofemoral atau sering disebut runner’s knee adalah cedera lutut yang menyebabkan tulang rawan di bawah tempurung lutut rusak.
Kerusakan bisa disebabkan karena benturan lalu lutut terlalu sering digunakan. Ini dapat terjadi ketika ada ketidaksejajaran pada lutut atau tendon yang tengah menegang.
10. Shin splints
Istilah shin splints menggambarkan berbagai gejala nyeri yang berkembang di bagian tulang kering bagian bawah, sering kali terjadi saat latihan fisik atlet sepak bola.
Beberapa pemain sepak bola dapat mengembangkan shin splints akibat berlatih menggunakan alas kaki yang tidak tepat.
11. Fraktur stres
Fraktur stres sering kali merupakan akibat dari pergerakan kaki yang berlebihan atau dampak berulang pada tulang, terutama bagi pemain sepak bola.
Akibatnya, Anda bisa mengalami memar parah atau retakan ringan pada tulang kaki.
12. Tendinitis
Ketika tendon meradang, kondisi ini disebut sebagai tendinitis. Ini umumnya diakibatkan karena penggunaan berlebihan otot kaki.
Namun, kondisi ini juga dapat berkembang ketika cedera menciptakan robekan kecil di serat otot.
Cara mengatasi cedera sepak bola
Seperti penanganan cedera olahraga lainnya, Anda dapat mengatasi cedera ringan saat bermain sepak bola dengan dengan metode RICE.
Metode RICE untuk pemain sepak bola yang cedera adalah sebagai berikut.
- Istirahat singkat (rest).
- Kompres es (ice compression).
- Sedikit pemberian tekanan pada area yang cedera (compression).
- Meninggikan anggota tubuh yang terkena cedera (elevate).
Cedera karena kaki yang kelelahan dapat diobati dengan istirahat singkat. Artinya, atlet dapat terus bermain atau berlatih dengan sedikit perubahan teknik permainan sepak bola.
Tenaga kesehatan terlatih, dokter, atau pelatih atletik biasanya akan menentukan apakah seorang atlet yang cedera dapat meneruskan pertandingan atau tidak.
Dalam banyak kasus, memaksa terus bermain bisa berbahaya, terutama untuk fraktur stres, cedera ligamen lutut, dan cedera pada kepala atau leher.
Maka itu, pemeriksaan kebugaran jasmani atau kondisi bagian tubuh yang cedera oleh tenaga terlatih sangat dibutuhkan.
Pertolongan pertama cedera kepala di permainan sepak bola
Lakukan langkah penanganan darurat berikut ketika ada pemain yang mengalami cedera di bagian kepala atau leher.
1. Hindari menggerakan leher dan kepala
Jika pemain masih dalam kondisi sadar, jangan memindahkannya hingga tim medis datang.
Jangan menggerakan lehernya hingga pemain mendapatkan penyangga leher dan tandu spinal (spinal board).
2. Perhatikan tanda-tanda pernapasan
Namun jika pemain tidak sadar, selalu perhatikan A-B-C, yakni airway (jalan napas), breathing (pernapasan), dan circulation (denyut nadi). Lalu, segera cari pertolongan ahli medis.
3. Evakuasi dan pemeriksaan medis
Petugas medis selanjutnya akan melakukan evakuasi pemain untuk melakukan penanganan cedera kepala dan leher lanjutan.
Pemeriksaan lanjutan, seperti CT Scan kepala dan rontgen kepala serta leher diperlukan.
Pemeriksaan ini untuk mendeteksi ada tidaknya perdarahan intrakranial apabila dicurigai adanya cedera kepala atau cedera otak.
Cegah cedera kepala saat bermain sepak bola
- Gunakan alat pelindung berupa helm (headgear) dan pelindung mulut (mouthguard).
- Jangan terlalu sering menyundul bola, serta terus melatih teknik dan timing yang tepat.
- Bermain dengan sportif dan tidak melibatkan tindak kekerasan.
- Sesuaikan ukuran bola berdasarkan usia. Bola nomor 4 untuk anak-anak usia 8 – 11 tahun dan bola nomor 5 untuk remaja 12 tahun ke atas dan profesional.
- Perhatikan keamanan tiang gawang dengan melapisi tiang dengan bantalan empuk dan tambatkan tiang ke tanah.
Cedera sepak bola memang paling sering dialami di bagian bawah tubuh, paha hingga telapak kaki. Namun, cedera kepala juga mungkin terjadi.
Penanganan cedera sepak bola harus ditangani oleh tenaga kesehatan berpengalaman.
FIFA Medical Assessment and Research Centre menyarankan untuk memperketat peraturan permainan. Ini merupakan upaya membatasi kontak antara anggota gerak bagian atas dan kepala.
Hal yang terpenting lainnya yaitu selalu perhatikan keselamatan Anda demi menghindari cedera olahraga.
[embed-health-tool-bmr]