backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

4 Jenis Obat Herbal yang Berpotensi Meringankan Gejala Kanker Tulang

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 30/06/2021

    4 Jenis Obat Herbal yang Berpotensi Meringankan Gejala Kanker Tulang

    Kanker bisa menyerang tulang, yakni jaringan yang membentuk tubuh dan melindungi organ vital di dalamnya. Meski dapat mengancam jiwa, penyakit ini masih bisa sembuh, dengan radioterapi atau kemoterapi. Terutama jika terdeteksi lebih dini dan mendapat penanganan lebih cepat. Selain itu, peneliti juga sedang mengembangkan obat untuk meringankan gejala kanker tulang, salah satunya dari tanaman herbal.

    Potensi obat herbal untuk kanker tulang

    Kanker tulang bukan penyakit yang bisa sembuh dengan sendirinya, sehingga butuh obat untuk penyembuhan. Walaupun sekarang ini sudah tersedia beragam macam pengobatan kanker, ilmuwan terus melakukan penelitian untuk menemukan obat baru. Salah satunya, mengamati potensi dari berbagai tanaman herbal.

    Berikut ini ada beberapa penelitian mengenai tanaman herbal yang punya potensi sebagai obat untuk membantu meredakan gejala kanker pada tulang.

    1. Kunyit

    manfaat kunyit putih untuk kanker

    Kunyit kuning atau kunyit putih menjadi salah satu rempah yang sejak dulu populer sebagai obat tradisional karena mengandung senyawa  antioksidan dan antiradang.

    Peneliti dari Washington State University menemukan potensi kurkumin dalam kunyit untuk menghambat sel kanker pada tulang, sekaligus mendorong pertumbuhan sel tulang yang sehat.

    Awalnya, peneliti memasukkan kurkumin sebagai obat tambahan untuk pasien kanker tulang. Akan tetapi, senyawa kurkumin dari kunyit tidak terserap dengan baik oleh tubuh. Tubuh memetabolisme kurkumin dengan cepat, sehingga potensinya sebagai obat tidak efektif.

    Tidak kehabisan akal, peneliti menggabungkan obat herbal ini pengobatan kanker tulang untuk melihat bagaimana efeknya. Pengobatan tersebut adalah rekayasa jaringan mirip tulang asli dari kalsium fosfat yang menjadi cikal bakal bahan cangkok setelah operasi tulang.

    Penelitu memasukkan kurkumin yang dikemas dalam implan tersebut. Hasilnya menunjukkan bahwa penambahan kurkumin membantu menghambat pertumbuhan sel kanker tulang sebesar 96 persen. Selain itu, kurkumin juga mendorong pertumbuhan sel tulang yang sehat.

    Walaupun peneliti sudah mendapatkan hasilnya, mereka perlu memperdalam riset untuk mengetahui efek sampingnya pada orang dengan kondisi tertentu.

    2. Bawang putih

    manfaat bawang putih untuk telinga

    Peneliti selanjutnya mengamati potensi bawang putih untuk obat herbal kanker tulang. Sebelumnya, sudah banyak riset yang menunjukkan bahwa konsumsi bawang putih dalam bentuk makanan bisa memberikan perlindungan bagi tubuh dari kanker.

    Dalam studi pada jurnal Biomedicine & Pharmacotherapy peneliti menemukan senyawa antiproliferasi DADS yang berpengaruh pada kanker tulang.

    Perlu Anda pahami bahwa profelirasi adalah fase sel mengalami pengulangan siklus sel tanpa hambatan. Siklus sel ini meliputi sel memperbanyak diri (membelah), tumbuh, menua, dan mati.

    Nah, jika senyawa bawang putih bertindak sebagai antiprofelirasi, itu artinya bawang putih dapat menghambat proses penambahan jumlah sel kanker dalam tubuh. Hal tersebut bisa mengganggu perkembangan sel kanker dalam bermetastasis atau menyebar ke jaringan atau organ lain dalam tubuh.

    Meski begitu, penggunaan bawang putih sebagai obat herbal kanker tulang belum disetujui. Mengingat, keamanannya pada orang dengan masalah kesehatan tertentu selain kanker belum diketahui. Perlu penelitian lebih lanjut untuk melihat efektivitas bawang putih sebagai obat kanker.

    3. Kombinasi ekstrak herbal

    Kanker tulang bisa berawal dari tulang (kanker tulang primer), atau dari organ atau jaringan lain (kanker tulang sekunder). Pada beberapa kasus, kanker tulang terjadi akibat adanya kanker yang awalnya berasal dari kanker paru-paru. Penyebaran kanker ini disebut metastasis kanker.

    Jika sudah menyebar, kanker sudah memasuki tahap lanjut yang pengobatannya cukup terbatas. Operasi tidak lagi menjadi pengobatan utama, sehingga kemoterapi, radioterapi, dan pengobatan paliatif menjadi pilihan.

    Peneliti asal Tiongkok melalukan riset efektivitas pengobatan intrakontrol biologis (BICT). BICT terdiri dari kombinasi perawatan paliatif dengan kombinasi ekstral herbal seperti ginseng, herba agrimoniae, herba agrimonia hairyvein, ramuan patrinia bunga putih dan arginin sebagai obat kanker tulang.

    Hasilnya menunjukkan bahwa pengobatan bisa menghambat pertumbuhan kanker dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

    Obat dan senyawa aktif dari tanaman herbal dapat memicu apoptosis, yakni kematian sel treprogram yang juga mematikan sel-sel kanker. Sekarang ini, peneliti masih melakukan peninjauan lebih dalam mengenai pengobatan kombinasi ini.

    4. Chitrak

    obat herbal untuk kanker tulang

    Chitrak merupakan tanaman herbal yang cukup populer dalam pengobatan ayurveda. Potensi dari tanaman obat herbal ini adalah menghambat sel kanker tulang sekunder untuk bermetastasis.

    Kanker payudara meerupakan jenis kanker sering menyebar ke tulang, sekaligus meningkatkan risiko osteoporosis karena merangsang proses penghancuran tulang oleh sel osteoklas. Hal ini menyebabkan kondisi tulang pada pasien kanker tulang sekunder menjadi bertambah buruk.

    Penelitian kemudian mengamati efek tanaman ini pada tikus dengan kanker payudara yang sudah menyebar hingga ke tulang. Hasilnya menunjukkan bahwa senyawa aktif chitrak bisa menghambat pensinyalan RANKL.

    RANKL sendiri merupakan reseptor yang menginduksi proses penghancuran tulang. Penghambatan proses tersebut secara tidak langsung juga menghambat sel kanker dari payudara yang sudah mencapai tulang untuk menyebar ke area yang lebih luas.

    Memang, deretan tanaman maupun obat herbal di atas belum disetujui sepenuhnya sebagai obat untuk kanker tulang. Apalagi beberapa penelitian masih berbasis hewan belum melalui uji coba pada manusia. Kemudian, perlu juga  penelitian lebih dalam untuk mengetahui efektivitas sekaligus efek sampingnya.

    Namun, dengan adanya potensi dari tanaman herbal tersebut menunjukkan adanya peluang bagi peneliti untuk menemukan obat baru untuk kanker tulang.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 30/06/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan