
Berjalan kaki adalah salah satu jenis olahraga aerobik yang paling mudah dilakukan, tetapi efisien untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah Anda. Bagi Anda yang obesitas pun, jalan kaki bisa menjadi pilihan untuk menjaga berat badan sehingga juga bisa mencegah hipertensi Anda semakin parah.
Anda dapat berjalan santai pada pagi hari di sekitar rumah Anda. Namun, bila sulit mengatur jadwal antara olahraga dan aktivitas lainnya, Anda bisa berolahraga jalan kaki sambil berangkat ke kantor atau pergi berbelanja.
2. Bersepeda
Jenis olahraga aerobik lain yang dapat Anda coba, yaitu bersepeda. Dengan bersepeda secara rutin, jantung Anda akan bekerja lebih efektif dalam memompa darah, sehingga tekanan darah dapat menurun secara signifikan. Berat badan Anda pun akan terkontrol sehingga mencegah munculnya berbagai penyakit, yang salah satunya adalah hipertensi.
Bila Anda sibuk, Anda bisa bersepeda sambil berangkat ke tempat kerja. Sebuah studi yang dipublikasikan di Journal of the American Heart Association menunjukkan fakta bahwa seseorang yang bersepeda ke kantor mengalami penurunan risiko obesitas, diabetes, kolesterol, serta hipertensi, dibandingkan orang yang tidak menggunakan sepeda untuk ke kantor.
3. Berenang
Jalan kaki dan bersepeda memang bisa Anda lakukan sambil menjalankan aktivitas keseharian Anda. Namun, sambil mengisi waktu luang, Anda juga bisa sesekali melakukan olahraga aerobik lainnya untuk membantu menurunkan tekanan darah Anda, seperti berenang.
Penelitian dari The American Journal of Cardiology menunjukkan bahwa olahraga berenang selama 12 minggu sebanyak 3-4 kali seminggu dapat menurunkan tekanan darah sistolik untuk penderita hipertensi, terutama yang telah berusia lanjut.
Selain itu, sebuah studi dari Taipei Physical Education College juga menunjukkan bahwa olahraga berenang selama satu tahun dapat menurunkan tekanan darah sistolik untuk penderita hipertensi sekitar 17 mmHg. Berenang juga dapat memperbaiki sensitivitas insulin yang terkait dengan diabetes dan hipertensi.
Selain ketiga jenis olahraga tersebut, aktivitas aerobik lainnya juga baik untuk penderita hipertensi, seperti bola basket, tenis, joging, menari (dancing), naik-turun tangga, atau sekadar melakukan pekerjaan rumah tangga, seperti mengepel lantai, menyapu, atau memotong rumput.
4. Yoga

Selain aerobik, Anda juga bisa melakukan yoga sebagai olahraga alternatif untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Meski penurunan tekanan darah dengan melakukan yoga tidak terlalu banyak, tetapi sudah cukup untuk mengurangi risiko penyakit jantung sebanyak 7% serta risiko stroke sebesar 10%.
Selain itu, yoga juga dapat membantu mengurangi stres serta beban pikiran yang Anda alami. Oleh karena itu, olahraga ini merupakan pilihan yang tepat untuk Anda yang mengidap hipertensi. Konsultasikan dengan dokter atau instruktur yoga Anda untuk mengetahui gerakan yoga apa saja yang cocok untuk penderita hipertensi.
5. Senam
Senam merupakan salah satu olahraga yang dianjurkan untuk penderita hipertensi. Pasalnya, olahraga ini membuat tubuh Anda melakukan banyak pergerakan, tetapi tetap aman bagi fisik Anda.
Banyak jenis senam yang bisa dilakukan untuk penderita hipertensi, seperti senam aerobik, senam lantai, senam irama, atau senam tera. Senam aerobik umumnya sama dengan jenis aktivitas aerobik lainnya, yang dapat memacu detak jantung.
Berbeda dengan senam aerobik, senam lantai dilakukan sepenuhnya di atas lantai dengan menggunakan alas matras. Jenis senam ini bermanfaat untuk meningkatkan kebugaran fisik dan kemampuan gerak serta meningkatkan kekuatan, kelenturan, kelincahan, dan keseimbangan tubuh.
Sementara itu, senam tera adalah olahraga fisik dan mental yang menggabungkan gerakan tubuh dengan teknik pernapasan. Gerakan pada senam ini dilakukan secara teratur dan harmonis sehingga cocok untuk penderita hipertensi. Pasalnya, beberapa studi menunjukkan aktivitas fisik yang teratur dapat menurunkan tekanan darah seseorang.
Selain olahraga yang direkomendasikan, ada beberapa olahraga lain yang sebaiknya dihindari oleh penderita hipertensi. Pasalnya, olahraga ini dapat meningkatkan tekanan darah Anda, meski hanya sementara, seperti angkat beban, terjun payung, lari, atau menyelam. Bila Anda ingin atau memang menekui jenis olahraga tersebut, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter Anda.
Panduan aman sebelum, saat dan setelah olahraga untuk penderita hipertensi
Pada dasarnya, olahraga seperti yang disebutkan di atas memang aman dilakukan oleh penderita hipertensi. Namun, ada beberapa hal lainnya yang juga perlu Anda perhatikan sebelum, saat, dan setelah melakukan olahraga agar manfaatnya dapat Anda dapatkan secara maksimal.
-
Sebelum memulai program olahraga

Sebelum memulai olahraga, sebaiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter, terutama jika Anda memiliki kondisi tertentu yang mengkhawatirkan.
Dilansir dari Mayo Clinic, beberapa kondisi yang diharuskan berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai program olahraga, yaitu berusia di atas 45 tahun untuk pria dan 55 tahun untuk wanita, baru berhenti merokok, pernah mengalami serangan jantung, memiliki keluarga yang punya riwayat masalah jantung, obesitas, belum pernah rutin berolahraga, atau memiliki penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, atau penyakit paru-paru.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar