Infeksi bakteri adalah gangguan kesehatan yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri sendiri merupakan kuman yang sebenarnya penting dalam hidup kita. Hanya segelintir jenis bakteri yang dapat menyebabkan infeksi dan penyakit. Lebih jelas, simak penjelasannya berikut ini.
Pengertian infeksi bakteri
Seperti yang diketahui, infeksi bakteri terjadi ketika kuman bernama bakteri masuk ke tubuh dan mengganggu kesehatan Anda. Namun, sebelum lebih jauh mengetahui serba-serbi infeksi bakteri, Anda perlu mengetahui apa itu bakteri.
Bakteri merupakan sel tunggal yang kompleks dan berada di mana-mana. Kuman ini dapat bertahan hidup sendiri, di dalam atau di luar tubuh. Keberadaannya memainkan peran penting dalam menjaga lingkungan tempat kita tinggal.
Faktanya, kita memiliki banyak bakteri di dalam tubuh kita, terutama di usus untuk membantu mencerna makanan. Namun, ada beberapa bakteri yang dapat menyebabkan infeksi.
Penanganan dan pengobatan infeksi bakteri tentu berbeda dengan infeksi virus. Bahkan, pengobatannya disebut lebih mudah karena obat-obatan untuk melawan bakteri lebih banyak tersedia. Meskipun begitu, kondisi resistensi atau kebal antibiotik dapat menghalangi kemudahan tersebut.
Apa penyebab infeksi bakteri?
Infeksi bakteri terjadi ketika bakteri masuk ke dalam tubuh, memperbanyak diri, dan menyebabkan reaksi pada tubuh. Bakteri dapat masuk ke tubuh melalui bukaan di tubuh kita, termasuk hidung, mulut, telinga, anus, dan saluran genital.
Beberapa penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri, antara lain:
- Tetanus, disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani
- Tipes, disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi
- Meningitis, disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae, Neisseria meningitidis, Haemophilus influenzae, atau Listeria monocytogenes
- Leptospirosis, disebabkan oleh bakteri Leptospira
- Brucellosis, disebabkan oleh bakteri Brucella
- Antraks, disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis
- Tuberkulosis, disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis
- Penyakit PES, disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis
- Difteri, disebabkan oleh bakteri Corynebacterium
Bagaimana cara infeksi bakteri menular?
Penularan infeksi bakteri terjadi ketika bakteri berpindah dari satu orang ke orang lain. Perpindahan tersebut dapat terjadi secara langsung, tidak langsung, atau melalui perantara. Berikut penjelasannya.
1. Penularan melalui sentuhan
Infeksi bakteri dapat menular dari satu orang ke orang lainnya melalui sentuhan. Artinya, ketika Anda menyentuh tangan orang yang terinfeksi atau menyentuh barang yang sudah terkontaminasi, Anda dapat tertular. Bakteri yang dapat menyebar dengan cara ini contohnya adalah bakteri penyebab tipes, Salmonella typhi.
2. Penularan melalui percikan (droplet)
Percikan ketika orang batuk atau bersin dapat menciptakan tetesan yang membawa kuman dalam jarak pendek, yaitu sekitar 2 meter. Kuman atau bakteri tersebut kemudian dapat hinggap di mata, hidung, atau mulut orang yang rentan, lalu menyebabkan infeksi. Contoh penyakit akibat bakteri yang menular melalui percikan (droplet) adalah meningitis.
3. Penularan melalui udara
Penularan ini terjadi ketika bakteri berada dalam partikel kecil yang bertahan pada arus udara dalam jarak jauh, hingga mencapai orang yang rentan. Penularan melalui udara dapat terjadi ketika pasien yang terinfeksi batuk, berbicara, atau bersin, hingga “melemparkan” bakteri ke udara. Bakteri penyebab tuberkulosis menyebar melalui cara ini.
4. Penularan melalui cedera
Dikutip dari pusat pengendalian dan pencegahan penyakit Amerika Serikat, CDC, cedera benda tajam dapat menyebabkan kondisi ini ketika bakteri menginfeksi darah melalui luka suntikan atau benda tajam. Contoh bakteri yang dapat menyebar dengan cara ini adalah Streptococcus dan bakteri penyebab tuberkulosis.
5. Penularan melalui serangga
Infeksi bakteri dapat disebarkan melalui nyamuk atau kutu yang mengambil darah orang terinfeksi dan mentransfernya ke orang lain. Salah satu contoh bakteri yang ditularkan melalui cara ini adalah Rickettsia typhi, penyebab penyakit tipus.
6. Penularan melalui perantara lain
Infeksi bakteri juga dapat ditularkan dari satu orang ke orang lainnya melalui makanan atau air. Ini terjadi ketika Anda mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri. Makanan tersebut kemudian akan masuk ke usus dan menyebabkan Anda mengalami ganguan di saluran pencernaan.
Apa saja gejala infeksi bakteri?
Gejala infeksi bakteri tergantung bagian tubuh mana yang terkena. Namun, umumnya, infeksi akibat kuman ini menimbulkan tanda-tanda dan gejala berupa:
- Demam
- Merasa kelelahan
- Pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak, selangkangan, atau tempat lain
- Sakit kepala
- Mual atau muntah
Segera hubungi dokter jika mengalami tanda dan gejala di bawah ini:
- Kesulitan bernapas
- Batuk terus-menerus atau batuk nanah
- Kulit merah dan bengkak mendadak
- Muntah terus-menerus
- Kencing, muntah, atau feses berdarah
- Sakit perut atau sakit kepala parah
- Luka atau luka bakar yang berwarna merah atau bernanah
Bagaimana mendiagnosis kondisi ini?
Pertama-tama, dokter akan menanyakan gejala yang Anda rasakan melalui wawancara dan pemeriksaan fisik. Dokter kemudian akan meminta Anda melalui serangkaian pemeriksaan, seperti:
1. Tes laboratorium
Pemeriksaan laboratorium yang mungkin diminta dokter untuk mendiagnosis infeksi bakteri adalah:
- Tes darah
Dalam prosedur ini, seorang petugas kesehatan akan mengambil sampel darah dengan memasukkan jarum ke pembuluh darah, biasanya di bagian lengan.
- Tes pewarnaan Gram
Biasanya, ketika dokter mencurigai adanya infeksi, Anda diminta melakukan tes pewarnaan Gram. Dalam prosedur ini, petugas kesehatan akan mengambil sampel cairan dari bagian tubuh yang terkena infeksi, seperti lubang hidung, tenggorokan, rektum, luka, atau leher rahim.
- Tes urine
Dalam prosedur tes urine, bakteri dideteksi dengan sampel urine. Anda akan diminta buang air kecil ke sebuah wadah kecil. Sampel urine tersebut kemudian akan diteliti di laboratorium.
- Tap tulang belakang (pungsi tumbal)
Prosedur ini dilakukan dengan mengambil sampel cairan serebrospinal (cairan bening yang berada di otak dan sumsum tulang belakang). Sampel itu diambil melalui jarum yang dimasukkan di antara tulang belakang bagian bawah.
2. Tes pencitraan
Prosedur pencitraan, seperti rontgen, tomografi, atau MRI mungkin dibutuhkan untuk menentukan diagnosis dan menyingkirkan kondisi lain yang mungkin menyebabkan gejala infeksi ini.
3. Biopsi
Selama prosedur biopsi, sampel kecil jaringan diambil dari organ Anda untuk diuji. Jaringan tersebut digunakan untuk menemukan penyebab dari infeksi bakteri yang Anda alami.
Bagaimana mengatasi infeksi bakteri?
Infeksi bakteri umumnya diobati dengan antibiotik. Obat-obatan tersebut bekerja dengan cara membunuh bakteri atau mempersulit bakteri tumbuh dan berkembang biak.
Antibiotik dapat dikonsumsi dengan beberapa cara, seperti:
- Oral (dari mulut). Antibiotik ini berbentuk pil, kapsul, atau cair.
- Topikal. Antibiotik ini mungkin berbentuk krim, semprotan, atau salep yang dioleskan ke kulit Anda. Bisa juga berupa obat tetes mata atau telinga.
- Suntikan atau intravena (IV). Ini biasanya untuk mengobati infeksi yang lebih serius.
Meskipun begitu, Anda mungkin tidak perlu minum antibiotik ketika mengalami infeksi bakteri tertentu. Misalnya, Anda mungkin tidak membutuhkan antibiotik untuk banyak infeksi sinus atau beberapa infeksi telinga.
Minum antibiotik saat sebenarnya tidak diperlukan tidak akan membuat Anda lebih cepat sembuh. Malahan, hal ini akan berpotensi menimbulkan efek samping. Itu sebabnya, pastikan Anda berdiskusi dengan dokter sebelum minum antibiotik. Dokter akan memberikan antibiotik sesuai dengan bakteri penyebab infeksi.
Penting untuk melakukan anjuran dokter untuk mengatasi kondisi ini, karena infeksi yang tidak diobati dapat menyebabkan masalah serius. Misalnya, luka terinfeksi yang tidak diobati dapat menyebabkan selulitis dan sepsis yang dapat mengancam jiwa.
Bagaimana mencegah infeksi bakteri?
Penyakit ini bisa sangat menular dari satu orang ke orang lainnya. Oleh karena itu, Anda perlu berhati-hati dan mencegah terinfeksi bakteri dengan cara:
- Menjaga jarak hingga 2 meter dengan orang yang sedang sakit. Bakteri dapat menyebar dari jarak kurang lebih dua meter dengan batuk atau bersin.
- Hindari melakukan aktivitas bersama dengan orang yang terinfeksi, khususnya berdekat-dekatan, seperti berpelukan, berciuman, atau berada di dalam ruangan yang sama.
- Rajin mencuci tangan dengan air dan sabun. Jika tidak ada sabun dan air, gunakan hand sanitizer berbahan dasar alkohol.
- Tutup mulut Anda ketika batuk atau bersin untuk mencegah orang lain tertular.
- Jangan pinjam-meminjam berbagi barang pribadi, seperti sedotan atau sikat gigi, dengan orang lain.
- Lakukan seks yang aman dengan pasangan, gunakan kondom, dan jangan bergonta-ganti pasangan seksual.
- Lakukan vaksinasi untuk menghindari penyakit-penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri.
Selalu konsultasikan kondisi Anda pada dokter untuk mendapatkan solusi terbaik. Kondisi ini dapat diatasi dengan baik dalam penanganan yang tepat.