Makan daging yang tidak dimasak sampai matang atau produk susu yang tidak dipasteurisasi dapat meningkatkan risiko terjadinya brucellosis. Meski jarang terjadi, penyakit infeksi bakteri ini dapat berakibat fatal bila tidak ditangani dengan baik.
Apa itu brucellosis?
Brucellosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Brucella. Infeksi ini menyebar dari hewan ke manusia sehingga termasuk penyakit zoonosis.
Kebanyakan orang bisa terkena penyakit brucellosis setelah mengonsumsi daging mentah atau setengah matang serta susu yang tidak dipasteurisasi dari hewan yang terinfeksi.
Bakteri Brucella juga bisa menyebar lewat udara dan kontak langsung dengan hewan terinfeksi. Penularan penyakit infeksi ini dari manusia ke manusia jarang terjadi.
Penyakit ini menyerang pria dan wanita pada segala usia. Anda dapat mencegahnya dengan menghindari produk susu yang tidak dipasteurisasi dan berhati-hati saat bekerja dengan hewan.
Tanda dan gejala brucellosis
Brucellosis biasanya sulit diidentifikasi karena kerap kali menyerupai infeksi lainnya, seperti flu.
Gejala penyakit ini butuh waktu 2–4 minggu atau lebih untuk muncul setelah Anda pertama kali terpapar oleh bakteri penyebabnya.
Beberapa tanda dan gejala umum dari brucellosis yakni:
- tidak enak badan,
- demam,
- kehilangan nafsu makan,
- sakit kepala,
- kelelahan,
- berkeringat berlebihan, serta
- nyeri pada otot, sendi, atau punggung.
Gejala infeksi bakteri ini dapat hilang dan timbul dalam waktu lama. Pengidap brucellosis kronis mungkin merasakan gejala selama bertahun-tahun, bahkan setelah menjalani pengobatan.
Tanda dan gejala jangka panjang dari penyakit ini antara lain:
- demam berulang,
- radang sendi,
- pembengkakan testis dan skrotum,
- infeksi jantung (endokarditis),
- kelelahan kronis,
- depresi, serta
- pembengkakan hati dan limpa.
Kemungkinan ada tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Jika Anda merasa khawatir terhadap gejala tertentu, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter Anda.
Seberapa umumkah penyakit ini?
Penyebab brucellosis
Brucellosis disebabkan oleh bakteri Brucella menyebar dari hewan ke manusia. Beberapa jenis bakteri Brucella yang dapat menginfeksi manusia adalah sebagai berikut.
- Brucella melitensis, yang terdapat pada kambing atau domba.
- Brucella abortus, yang terdapat pada sapi.
- Brucella suis, yang terdapat pada babi.
- Brucella canis, yang terdapat pada anjing.
Bakteri Brucella ini bisa masuk ke dalam tubuh manusia melalui mata, luka di kulit, dan selaput lendir (mukosa) pada rongga mulut atau hidung.
Penyakit infeksi bakteri ini bisa ditularkan dari hewan ke manusia lewat beberapa jalur penularan berikut ini.
1. Konsumsi makanan yang tidak steril
Bakteri Brucella dapat hidup di dalam susu sapi, kambing, dan domba. Penularan penyakit dari hewan ke manusia bisa terjadi saat Anda mengonsumsi produk susu yang tidak dipasteurisasi.
Selain itu, bakteri juga dapat menyebar ketika Anda mengonsumsi daging mentah atau belum matang sempurna dari hewan yang terinfeksi.
2. Menghirup udara yang terkontaminasi
Bakteri Brucella merupakan salah satu agen penyakit yang mudah menyebar di udara. Pertani, pemburu, atau teknisi laboratorium berisiko tinggi untuk menghirup bakteri tersebut.
3. Kontak langsung
Bakteri yang terdapat pada cairan tubuh hewan, seperti air liur, darah, urine, atau sperma, bisa masuk ke dalam aliran darah melalui luka yang terbuka.
Brucellosis umumnya tidak menular dari manusia ke manusia. Namun, pada kasus yang langka, wanita dapat menularkan penyakit ke bayi saat persalinan atau melalui ASI.
Infeksi bakteri ini juga bisa menyebar lewat aktivitas seksual, transfusi darah, dan transplantasi organ meski kasusnya jarang terjadi.
Faktor risiko brucellosis
Beberapa faktor yang meningkatkan risiko Anda untuk terkena infeksi bakteri ini adalah sebagai berikut.
- Bekerja sebagai dokter hewan, peternak, pemburu, pekerja rumah pemotongan hewan, atau ahli mikrobiologi.
- Memiliki kebiasaan mengonsumsi daging mentah atau setengah matang.
- Mengonsumsi produk susu yang tidak dipasteurisasi dari hewan yang terinfeksi.
- Bepergian ke daerah yang terdapat wabah brucellosis.
Komplikasi brucellosis
Brucellosis dapat menyerang bagian mana pun dalam tubuh Anda, termasuk sistem reproduksi, hati, jantung, dan sistem saraf pusat.
Beberapa komplikasi yang terkait dengan infeksi bakteri Brucella adalah sebagai berikut.
1. Endokarditis
Penyebab kematian utama terkait brucellosis adalah endokarditis. Infeksi lapisan dalam jantung ini dapat mengancam nyawa bila tidak diobati dengan baik.
2. Radang sendi
Radang sendi ditandai dengan nyeri, kaku, dan bengkak pada sendi. Bagian sendi yang sering terdampak, seperti lutut, pinggul, pergelangan kaki dan tangan, serta tulang belakang.
3. Infeksi testis
Bakteri Brucella bisa memicu infeksi epididimis, yakni tabung melingkar yang menghubungkan vas deferens dan testis. Infeksi juga bisa menyebar ke testis dalam beberapa kasus.
4. Pembengkakan limpa dan hati
Brucellosis juga dapat menyerang limpa dan hati. Komplikasi ini menyebabkan organ tersebut bengkak dan membesar lebih dari ukuran normalnya.
5. Infeksi sistem saraf
Infeksi sistem saraf termasuk komplikasi infeksi bakteri Brucella yang berpotensi mengancam jiwa, seperti infeksi selaput otak (meningitis) dan otak (ensefalitis).
Diagnosis brucellosis
Dokter umumnya mendiagnosis brucellosis dengan menguji sampel darah atau sumsum tulang untuk mencari keberadaan bakteri Brucella.
Tes darah untuk memeriksa antibodi terhadap bakteri ini juga dapat dilakukan oleh dokter Anda.
Untuk membantu menegakkan diagnosis, Anda mungkin menjalani pemeriksaan lain seperti berikut.
- Tes pencitraan: menunjukkan gambar dalam tubuh, seperti X-ray, CT scan, dan MRI.
- Kultur cairan serebrospinal: memeriksa sampel cairan yang mengelilingi otak dan saraf tulang belakang untuk mencari tahu apakah terdapat infeksi bakteri Brucella.
- Ekokardiografi: menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar jantung dan melihat tanda-tanda infeksi atau kerusakan pada jantung.
Pengobatan brucellosis
Dokter akan meresepkan kombinasi setidaknya dua jenis obat antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri ini. Anda perlu minum obat ini selama enam hingga delapan minggu.
Beberapa jenis obat antibiotik yang digunakan untuk mengobati brucellosis meliputi:
- streptomycin atau gentamicin,
- rifampicin,
- doxycycline, serta
- trimethoprim + sulfamethoxazole.
Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention, Anda perlu memberi tahu dokter bila sedang hamil, memiliki alergi antibiotik, atau memiliki kekebalan tubuh yang lemah (imunosupresi).
Waktu penyembuhan infeksi bakteri ini bervariasi, tergantung pada tingkat keparahan penyakit dan respons tubuh terhadap pengobatan.
Meskipun gejalanya bisa membaik setelah beberapa minggu, brucellosis memiliki risiko kekambuhan yang tinggi bila pengobatan tidak dilakukan sesuai anjuran dokter.
Pencegahan brucellosis
Anda dapat mengurangi risiko brucellosis dengan menerapkan langkah pencegahan di bawah ini.
- Jangan mengonsumsi produk susu yang tidak dipasteurisasi.
- Masak daging hingga suhu internal yang aman 62,8°C serta selalu cuci tangan dan peralatan yang digunakan untuk menyiapkan makanan.
- Kenakan sarung tangan, celemek, atau kacamata pelindung saat menyentuh hewan yang sakit atau mati.
- Vaksinasi hewan peliharaan untuk mencegah infeksi bakteri Brucella pada hewan.
Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai penyakit ini, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan solusi terbaik masalah.
Kesimpulan
- Brucellosis adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh infeksi bakteri Brucella.
- Penyakit yang menular lewat konsumsi produk hewani yang terkontaminasi ini ditandai dengan gejala mirip flu, seperti demam, kelelahan, dan nyeri sendi.
- Pencegahan infeksi bakteri ini dilakukan dengan tidak mengonsumsi produk susu yang tidak dipasteurisasi dan memasak daging hingga matang.