backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Long COVID Bisa Terjadi pada Anak, Kenali Gejala dan Pengobatannya

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 30/06/2022

    Long COVID Bisa Terjadi pada Anak, Kenali Gejala dan Pengobatannya

    Kebanyakan orang akan pulih dengan cepat setelah terinfeksi COVID-19. Namun, sekitar 40% penderitanya bisa mengalami efek hingga berminggu-minggu atau berbulan-bulan yang kemudian lebih dikenal dengan istilah long COVID. Adapun dari angka tersebut, anak-anak termasuk di dalamnya. Bagaimana long COVID yang terjadi pada anak?

    Apa itu long COVID pada anak?

    tumor wilms, penyakit ginjal anak

    Seiring perkembangan kasusnya, berbagai istilah terkait infeksi COVID-19 terus berkembang.

    Sekarang ada istilah long COVID atau yang memiliki istilah lain long-haul COVID, post COVID-19 syndrome, post-acute COVID-19, atau Post Acute Sequelae Syndrome of SARS-CoV-2 (PASC).

    Bukan sekadar nama, definisi dari istilah ini pun terus berkembang. Ini termasuk long COVID yang terjadi pada anak.

    Melansir laman UK Research and Innovation, definisi long COVID pada anak adalah suatu kondisi di mana seorang anak atau remaja memiliki gejala (salah satunya gejala fisik) dengan ciri-ciri sebagai berikut.

    • Berlanjut atau berkembang setelah anak terdiagnosis positif COVID-19 (yang terbukti melalui satu atau lebih tes untuk COVID-19).
    • Memengaruhi kesejahteraan fisik, mental, atau sosial anak.
    • Mengganggu beberapa aspek kehidupan sehari-hari, seperti sekolah, pekerjaan, rumah, atau hubungan.
    • Bertahan selama minimal 12 minggu setelah tes awal untuk COVID-19 (bahkan jika gejala telah meningkat dan berkurang selama periode itu).

    Kondisi ini bisa terjadi pada siapa pun, termasuk pada anak yang tidak memiliki gejala saat terinfeksi COVID-19.

    Bahkan, beberapa dari anak tidak mengetahui jika dirinya terinfeksi COVID-19 hingga gejala long COVID ini muncul.

    Adapun tingkat keparahan gejala yang muncul beragam pada tiap anak.

    Beberapa anak bisa mengalami gejala yang ringan, tetapi sebagian lainnya mengalami masalah fisik, saraf, dan mental yang berkepanjangan.

    Bahkan, Yale Medicine menyebut, beberapa anak telah didiagnosis dengan Multisystem Inflammatory Syndrome in Children (MIS-C) atau sindrom peradangan multisistem.

    Sindrom peradangan multisistem adalah suatu kondisi langka dan serius yang memengaruhi banyak organ.

    Bagaimana gejala long COVID pada anak?

    gejala flu dan covid

    Gejala long COVID pada anak bisa berbeda dengan orang dewasa. Namun, tidak ada gejala khas yang menonjol pada anak penderita kondisi medis ini.

    Secara umum, berikut adalah beberapa gejala long COVID yang mungkin terjadi pada anak.

    Tidak semua anak akan mengalami gejala di atas. Lamanya gejala muncul pun bisa berbeda pada setiap anak, ada yang beberapa minggu atau hingga berbulan-bulan.

    American Academy of Pediatric (AAP) menyebut, gejala spesifik long COVID yang anak alami umumnya bergantung pada seberapa parah infeksi COVID-19 mereka.

    Misalnya, anak yang berada di unit perawatan intensif (ICU) dengan ventilator biasanya akan mengalami kelelahan, otot terasa lemah, detak jantung yang cepat, dan brain fog. 

    Adapun gejala tersebut merupakan efek umum pada orang yang baru dirawat di ICU.

    Di sisi lain, pada kasus yang sangat jarang, otak, jantung, ginjal, dan hati anak bisa terpengaruh setelah terinfeksi COVID-19.

    Bila tak mendapat perawatan yang tepat, organ-organ tersebut bisa mengalami kerusakan yang serius.

    Mengapa gejala long COVID bisa terjadi pada anak?

    Sejauh ini, belum diketahui apa penyebab dari long COVID pada anak.

    Para peneliti masih berusaha mencari tahu apa yang menyebabkan kondisi ini.

    Hal yang pasti, para peneliti butuh waktu beberapa tahun untuk mendapat info lebih banyak mengenai kondisi ini.

    Apalagi, beberapa anak yang mengalami kondisi ini merasakan gejala yang tidak begitu kentara.

    Saat dilakukan tes medis pun, seperti tes darah atau tes pencitraan, tidak ada kelainan yang ditemukan dalam tubuh anak.

    Meski begitu, pada ahli menduga bahwa long COVID terjadi karena ada beberapa hal yang dapat memicu peradangan terus menerus pada anak.

    Tubuh anak pun mungkin butuh waktu lebih lama untuk membersihkan virus yang menginfeksinya.

    Meski tidak menular, adanya sisa virus ini juga menyebabkan sistem kekebalan tubuh anak bereaksi dan menyebabkan peradangan.

    Pasalnya, sistem kekebalan tubuh anak tidak dapat membedakan virus yang masih hidup dan sisa virus yang sudah mati.

    Namun, secara umum, gejala yang ditimbulkan hanya ringan karena virus yang tersisa tidak lagi dapat berkembang.

    Meski begitu, dugaan-dugaan tersebut sejauh ini masih dicari kebenarannya.

    Bagaimana mengobati long COVID pada anak?

    penyebab bronkitis pada anak batuk

    Tidak ada pengobatan khusus untuk anak dengan penyakit infeksi yang lama ini.

    Penanganan yang paling efektif yaitu mengatasi satu persatu gejala yang anak Anda alami.

    Misalnya, dokter mungkin akan memberikan obat sakit kepala untuk anak bila gejala ini yang anak Anda keluhkan.

    Sementara bila anak mengalami nyeri dada yang disertai dengan penurunan kondisi fisik, mungkin ia akan dirujuk ke ahli jantung untuk mengetahui diagnosis dan mengatasinya.

    Meski begitu, pada beberapa kondisi, dokter mungkin tidak menemukan masalah apa pun pada tubuh anak.

    Pada kondisi ini, dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk meningkatkan kondisi fisik anak secara bertahap dengan olahraga.

    Misalnya, dengan melakukan olahraga aerobik atau latihan kekuatan otot secara rutin. Selain itu, terapi fisik pun mungkin akan bermanfaat untuk beberapa anak.

    Terapi fisik dapat memberi program latihan terstruktur yang dapat membantu meningkatkan kondisi fisik anak secara bertahap.

    Dengan cara-cara tersebut, sejauh ini, anak dengan long COVID bisa kembali pulih.

    Namun, lamanya waktu pemulihan bisa berbeda pada tiap anak, bisa lebih cepat atau lama.

    Setelah pulih pun beberapa anak mungkin masih perlu membatasi aktivitas atau memeriksakan kondisi kesehatannya secara rutin ke dokter.

    Jika masih ada pertanyaan seputar long COVID pada anak, Anda bisa berkonsultasu ke dokter untuk informasi lebih lanjut.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 30/06/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan