backup og meta

Berbagai Kondisi yang Menyebabkan Pusing pada Anak

Berbagai Kondisi yang Menyebabkan Pusing pada Anak

Anak kecil umumnya merasa lebih sulit untuk menyampaikan apa yang ia rasakan saat sakit. Mereka mungkin hanya akan bisa bilang sebatas “aku tidak enak badan” atau “aku pusing”. Meski begitu, jangan anggap sepele jika anak mengeluh pusing. Cek kemungkinan penyebab dan pengobatan pusing pada anak melalui ulasan di bawah ini.

Apa penyebab pusing pada anak?

anak sering pusing

Pusing dan sakit kepala sebenarnya adalah dua hal yang berbeda. Jika si Kecil mengatakan kalau ia pusing, artinya ia merasa kliyengan seolah sekitarnya sedang berputar.

Sesekali pusing masih terhitung wajar, terutama jika hanya berlangsung sementara dan bisa mereda dengan istirahat sebentar atau minum obat.

Namun, bila anak jadi lebih sering mengeluh pusing atau keluhannya tidak kunjung sembuh, bahkan sampai hilang kesadaran, ini jadi peringatan bagi orangtua untuk segera mencari tahu penyebabnya.

Beberapa kondisi yang bisa jadi penyebab pusing pada anak yakni sebagai berikut.

1. Dehidrasi

Dehidrasi bisa terjadi kapan saja pada anak, dengan beragam penyebab, misalnya karena penyakit seperti demam, diare, atau muntah-muntah maupun karena aktivitasnya.

Selain itu, terlalu lama bermain di bawah teriknya matahari bisa membuat anak pusing. Begitu juga jika setelah ia berdiri dalam waktu lama, seperti waktu upacara.

Salah satu tanda dehidrasi pada anak adalah pusing. Dehidrasi tahap ringan dapat segera diatasi dengan memperbanyak minum cairan dan segera cari tempat berteduh ketika di luar ruangan.

Namun, jika gejala dehidrasinya sudah parah sampai anak menunjukkan tanda-tanda hilang kesadaran, segera bawa ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

2. Anemia

Pusing yang terjadi pada anak bisa menandakan ia mengalami anemia defisiensi zat besi.

Kondisi ini disebabkan oleh tubuh yang kekurangan zat besi sehingga sel darah merah anak tidak cukup mengandung hemoglobin untuk membawa oksigen ke otak dan berbagai organ tubuh lainnya.

Zat besi merupakan nutrisi yang penting untuk mencegah anemia dan mendukung tumbuh kembang anak.

Dengan terpenuhinya zat besi pada anak, hemoglobin dapat membawa cukup oksigen ke otak dan seluruh tubuh. Sebaliknya, otak yang kekurangan oksigen tidak bisa bekerja optimal. Maka, salah satu gejala yang paling umum muncul dari anemia adalah pusing.

Anemia muncul secara bertahap. Mungkin anak awalnya mengeluhkan sering pusing, kemudian gejala anemia lain akan bermunculan, seperti.

  • Tubuh lemah dan mudah lelah.
  • Kulit pucat, terutama di sekitar tangan, kuku, dan kelopak mata.
  • Nafsu makan rendah.
  • Ngidam makan sesuatu yang aneh, seperti es batu.
  • Mudah marah.
  • Jantung berdetak lebih cepat.

Faktanya, 1 dari 3 anak di Indonesia berisiko mengalami kekurangan zat besi, yang dapat mengganggu perkembangan otaknya.

Hal ini dapat menimbulkan masalah kognitif seperti penurunan daya konsentrasi dan memori, yang mempengaruhi kemampuan belajar anak.

Oleh karena itu, orang tua harus memastikan bahwa kebutuhan zat besi harian si Kecil terpenuhi.

Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan asupan nutrisi seimbang, terutama dari sumber protein hewani yang kaya zat besi.

Salah satunya adalah susu yang menjadi nutrisi tambahan pilihan untuk memenuhi kebutuhan zat besi si Kecil.

Orang tua bisa bantu lengkapi kebutuhan zat besi harian si Kecil dengan berikan susu pertumbuhan yang terfortifikasi dengan kombinasi unik zat besi dan vitamin C.

Kombinasi unik zat besi dan vitamin C dapat memaksimalkan penyerapan zat besi di dalam tubuh, sehingga dapat memenuhi kebutuhan zat besi harian anak yang nantinya dapat mencegah, untuk pencegahan anemia defisiensi besi.

3. Gangguan kecemasan

Gangguan kecemasan tidak hanya bisa terjadi pada orang dewasa, tapi anak-anak juga.

Gangguan psikologis ini umum muncul pada anak-anak yang pernah mengalami kejadian traumatis, seperti KDRT, pelecehan seksual, perceraian orangtua, bencana alam, dan lainnya.

Anak yang memiliki gangguan kecemasan mungkin sering mengeluh pusing karena mereka sulit tidur. Gejala gangguan kecemasan lainnya bisa meliputi.

  • Cepat marah.
  • Sering merasa gelisah tanpa sebab.
  • Cemas berlebihan hampir setiap hari.
  • Sulit fokus atau berkonsentrasi.

4. Vertigo

Vertigo adalah penyakit yang gejala utamanya adalah pusing berputar. Sensasi kepala kliyengan ini membuat orang yang mengalaminya mudah jatuh atau merasa ingin pingsan.

Vertigo umumnya disebabkan oleh masalah keseimbangan pada telinga tengah atau pada otak. Selain pusing, gejala vertigo lainnya yang mungkin dialami anak meliputi.

  • Mual dan muntah.
  • Tubuh terus berkeringat.
  • Tubuh lemah.
  • Kesulitan untuk berjalan atau menjaga keseimbangan.
  • Mengalami masalah pendengaran.
  • Wajah pucat.
  • Nistagmus (gerakan mata yang abnormal).

5. Kurang makan

Mengutip Children’s Hospital Colorado, pusing pada anak juga kerap disebabkan karena si Kecil melewatkan atau menunda makan dan ngemil. Kurangnya asupan makanan membuat kadar gula (glukosa) dalam darah menjadi rendah.

Padahal, glukosa merupakan sumber energi untuk otak dan tubuh, ketika jumlahnya rendah maka tanda utama yang paling dirasakan, yakni kepala menjadi pusing.

Selain makan yang tidak teratur, kurang tidur juga bisa memicu pusing. Oleh karena itu, penting untuk memastikan si Kecil tidak melewatkan atau menunda makan dan ngemil.

Jangan lupa untuk tetap memberikan makanan dengan nutrisi seimbang dan tambahan susu terfortifikasi kombinasi unik zat besi dan vitamin C.

6. Terlalu lama berdiri

Kemungkinan penyebab lain pusing pada anak bisa jadi akibat terlalu lama berdiri. Kondisi tersebut dikarenakan saat berdiri, gaya gravitasi membuat darah berkumpul pada area perut dan kaki.

Hal itulah yang menyebabkan tekanan darah menurun karena jumlah darah yang kembali ke jantung tidak mencukupi.

Pusing juga bisa terjadi akibat berdiri setelah duduk dalam waktu lama. Jika gejala ini hanya terjadi sesekali, kemungkinan tidak ada hal yang perlu Anda khawatirkan.

Akan tetapi, penting untuk segera menemui dokter jika anak sering pusing disertai kehilangan kesadaran, meski hanya beberapa detik karena ini menjadi tanda terdapat masalah kesehatan yang serius.

Bagaimana cara menghilangkan pusing anak?

obat sakit kepala anak

Biasanya, pengobatan untuk pusing tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Anda dapat melakukan pertolongan pertama dengan meminta si Kecil untuk beristirahat dan memperbanyak minum air putih.

Namun, ada kalanya orangtua juga perlu memberikan obat pusing untuk anak, terutama jika ia terus rewel dan terlihat lemas.

Jangan memberikan sembarang obat pada anak, karena obat pusing orang dewasa belum tentu aman dikonsumsi anak-anak.

Pasalnya, sistem imun di antara keduanya telah jelas berbeda, sehingga jenis obat yang dikonsumsi tidak bisa disamakan.

Jika pusing terus berlanjut bahkan disertai gejala lain, seperti demam, muntah, dan membuat anak rewel setiap tidur, maka cara yang terbaik adalah memeriksakan si Kecil ke dokter.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Dehydration. Retrieved 5 December 2022, from https://kidshealth.org/en/parents/dehydration.html.

Iron Deficiency Anemia. Retrieved 5 December 2022, from https://kidshealth.org/en/parents/ida.html.

Vertigo. Retrieved 5 December 2022, from http://www.childneurologyfoundation.org/disorders/vertigo.

Anxiety Disorder. Retrieved 5 December 2022, from https://kidshealth.org/en/parents/anxiety-disorders.html.

Clinical Consult: Dizziness, vertigo and balance disorders. Retrieved 5 December 2022, from https://notes.childrenshospital.org/clinical-consult-dizziness-vertigo-and-balance-disorders/.

Dizziness. (n.d.). Children’s Hospital Colorado | Children’s Hospital Colorado. Retrieved 5 December 2022, from https://www.childrenscolorado.org/conditions-and-advice/conditions-and-symptoms/symptoms/dizziness/

Versi Terbaru

10/10/2024

Ditulis oleh Adhenda Madarina

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Riska Herliafifah


Artikel Terkait

Anak Mudah Cemas? Pahami Penyebab dan Cara Mengatasinya

Kanker Mata pada Anak


Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Adhenda Madarina · Tanggal diperbarui kemarin

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan