Tidak semua nyeri dada pada anak menandakan adanya masalah kesehatan serius. Namun, bukan berarti Anda boleh membiarkan kondisi ini tanpa mencari tahu penyebabnya.
Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tidak semua nyeri dada pada anak menandakan adanya masalah kesehatan serius. Namun, bukan berarti Anda boleh membiarkan kondisi ini tanpa mencari tahu penyebabnya.
Simak apa saja kemungkinan penyebab anak merasa sakit di bagian dada dalam penjelasan berikut ini.
Nyeri di dada tak hanya bisa dirasakan oleh orang dewasa, tapi juga anak-anak.
Menurut studi dalam jurnal Frontiers In Cardiovascular Medicine (2021), nyeri dada pada anak terbilang cukup umum, yaitu sekitar 1 dari 40 kunjungan pasien di berbagai klinik anak di Eropa.
Meski hal ini sering terjadi, orang tua tetap perlu mengetahui penyebabnya agar dapat membantu anak mengatasi rasa sakit yang dialami.
Sakit dada pada anak bisa menjadi ciri-ciri adanya masalah pernapasan atau paru-paru.
Pada balita, biasanya hal ini ditandai dengan laju napas yang tidak seperti biasanya.
Sementara itu, anak-anak yang sudah bisa berkomunikasi dengan baik mungkin akan membantu Anda mendeskripsikan rasa sakit di dadanya dengan lebih detail, misalnya saat sulit bernapas.
Salah satu masalah pernapasan yang paling umum dapat menyebabkan nyeri dada pada anak adalah asma.
Asma pada anak merupakan penyakit yang diakibatkan oleh peradangan pada saluran napas, sehingga menyebabkan sesak, batuk-batuk, dan mengi (wheezing).
Selain asma, masalah pernapasan lain yang dapat membuat dada anak terasa sakit yaitu:
Kondisi tersebut tak hanya membuat anak merasakan nyeri dan berat di dada, tapi juga batuk dengan lendir kuning atau hijau hingga demam tinggi.
Anak yang mengeluhkan nyeri di dadanya juga mungkin bisa diakibatkan oleh masalah otot atau tulang di area dada.
Biasanya sakit yang dirasakan terjadi secara berulang dan anak dapat menunjukkan area mana yang dirasa tak nyaman.
Ada beberapa kondisi pada otot dan tulang di sekitar dada yang memicu nyeri yang cukup tajam.
Sekilas nyeri otot pada anak mungkin terlihat menyeramkan, tetapi jangan khawatir bila anak tidak menunjukkan tanda nyeri berkepanjangan.
Selain karena masalah pernapasan dan otot, nyeri dada pada anak dapat dipicu oleh kondisi yang memengaruhi masalah jantung si kecil.
Kondisi ini memang jarang terjadi, tetapi perlu tetap menjadi perhatian orang tua.
Sakit di bagian dada anak Anda kemungkinan berhubungan dengan jantung jika disertai dengan nyeri yang menjalar ke leher, bahu, lengan, atau punggung.
Menurut situs National Health Service Eropa, berikut ini masalah jantung paling umum yang menyebabkan nyeri dada.
Nyeri di dada si kecil mungkin berkaitan dengan masalah jantung jika sebelumnya memang pernah didiagnosis memiliki riwayat penyakit jantung.
Hindari melakukan self-diagnosed dan konsultasikan dengan dokter spesialis anak bila Anda memiliki kekhawatiran ini.
Nyeri dada yang dialami anak Anda juga mungkin disebabkan oleh gangguan pencernaan, seperti gastroesophageal reflux (GERD).
GERD dapat menyebabkan sensasi terbakar di dada dan dapat memburuk setelah si kecil makan terlalu banyak dan langsung berbaring.
Si kecil mungkin perlu mengubah pola makannya atau minum obat untuk mengurangi gejala GERD seperti nyeri dada.
Selain GERD pada anak, beberapa masalah pada sistem pencernaan yang bisa menyebabkan sakit di dada meliputi:
Selain itu, anak mungkin merasakan nyeri di ulu hati (heartburn) yang terkadang disalahpahami sebagai nyeri dada.
Untuk mengetahui penyebab pastinya, dokter akan membantu Anda memberikan diagnosis yang tepat.
Anda mungkin tidak menduga bahwa nyeri di dada yang dirasakan merupakan tanda anak mengalami gangguan kesehatan mental.
Kecemasan yang dialami dapat menyebabkan terjadinya hiperventilasi, yaitu kondisi medis di mana si kecil bernapas dengan sangat cepat.
Selain nyeri dada, biasanya si kecil juga akan menunjukkan gejala lainnya, seperti:
Sekilas kondisi mental ini mungkin tidak terlalu terlihat, tetapi sebenarnya anak mengalami stres yang dapat berdampak pada kesehatan fisiknya.
Ada beberapa kondisi nyeri dada pada anak yang dikategorikan sebagai nyeri dada ringan dan parah (darurat).
Nyeri dada ringan mungkin dapat ditangani di rumah, sedangkan kondisi nyeri yang parah akan memerlukan penanganan medis lebih lanjut.
Mengutip dari situs Johns Hopkins Medicine, berikut ini cara mengatasi sakit dada pada anak.
Segera datangi fasilitas layanan kesehatan terdekat bila si kecil mengalami gejala seperti:
Anda juga perlu mengetahui riwayat kesehatan keluarga.
Sebaiknya Anda lebih waspada jika ada keluarga yang memiliki riwayat penyakit jantung bawaan dan masalah kesehatan jantung lainnya.
Sakit di dada anak yang hanya muncul sesekali mungkin tak perlu Anda risaukan. Berikut ini langkah penanganan di rumah yang bisa Anda lakukan.
Namun, tak ada salahnya juga berkonsultasi dengan dokter untuk mencegah risiko masalah kesehatan yang lebih serius.
Dokter mungkin akan merujuk si kecil untuk melakukan pemeriksaan jantung jika menemukan kondisi seperti berikut.
Nyeri dada pada anak memang tidak selalu berarti si kecil mengalami masalah kesehatan serius.
Namun, tetap perhatikan tanda-tanda si kecil membutuhkan pertolongan darurat.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar