backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Daftar Imunisasi Penting untuk Anak Usia 9-16 Tahun

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh dr. Yurika Elizabeth Susanti · Tanggal diperbarui 08/06/2021

    Daftar Imunisasi Penting untuk Anak Usia 9-16 Tahun

    Banyak orang tua berpikir bahwa imunisasi hanya perlu diberikan pada masa bayi dan anak-anak. Namun jangan salah! Ternyata anak Anda yang sudah memasuki masa remaja pun perlu diberikan imunisasi. Berikut ini daftar imunisasi untuk remaja yang tak kalah penting.

    1. Vaksin Tdap

    Vaksin Tdap memberikan perlindungan terhadap penyakit tetanus, difteri, dan pertusis.

    Tetanus merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang dapat ditemukan di tanah. Bakteri masuk ke dalam tubuh melalui adanya luka di kulit. Penyakit ini menyebabkan spasme otot yang dapat berujung kepada kematian akibat kesulitan bernapas.

    Difteri merupakan penyakit yang lebih jarang ditemui, tetapi penyakit ini sangat berbahaya. Difteri dapat menyebabkan adanya selaput tebal di bagian belakang hidung atau tenggorokan sehingga penderita sulit bernapas atau menelan. Penyakit ini juga dapat menyebabkan kelumpuhan otot napas dan gagal jantung.

    Pertusis merupakan penyakit yang mudah sekali menular melalui batuk dan bersin. Penyakit ini menimbulkan batuk yang dapat bertahan hingga beberapa minggu. Penyakit ini disebut juga dengan batuk rejan atau batuk seratus hari.

    Kapan anak remaja perlu diberikan vaksin Tdap?

    Vaksin Tdap ini memang sudah diberikan sejak bayi. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan pemberian vaksin ini mulai usia 2 bulan. Pada remaja, vaksin Td atau Tdap sebaiknya diberikan saat usia 10-12 tahun dan dilakukan pengulangan kembali (booster) Td setiap 10 tahun.

    2. Vaksin influenza

    Influenza merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus. Penderita influenza biasanya mengalami demam, batuk, menggigil, nyeri otot, dan merasa lemas. Penyakit ini sangat mudah menular melalui batuk, bersin, atau bahkan sekadar dengan mengobrol tatap muka.

    Tiap tahun ditemukan bayi, anak-anak, remaja maupun orang dewasa yang meninggal akibat influenza. Influenza sangat berbahaya terutama pada orang yang memiliki penyakit jantung atau paru, usia sangat muda atau tua, dan wanita hamil. Namun siapa saja dapat menderita influenza yang berat meskipun keadaannya sehat dan masih muda.

    Kapan anak remaja perlu vaksin influenza?

    Vaksin influenza dapat diberikan sejak anak usia 6 bulan. Imunisasi untuk remaja jenis ini dapat diulang setiap 1 tahun.

    3. Vaksin HPV

    Human papillomavirus (HPV) merupakan penyebab kanker serviks pada wanita. Virus ini biasanya menular melalui hubungan seksual. Jika Anda pernah melakukan hubungan seksual berarti Anda juga berisiko untuk terinfeksi oleh HPV.

    Kapan anak remaja perlu vaksin HPV?

    Vaksin HPV diberikan mulai usia 10 tahun. Vaksin ini diberikan sebanyak 3 kali. Apabila diberikan pada remaja usia 10-13 tahun, pemberian cukup 2 kali dengan interval 6-12 bulan.

    4. Vaksin tifoid

    Demam tifoid atau yang sering disebut tipes merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi. Infeksi tersebut menular lewat makanan atau minuman yang terkontaminasi. Gejala dari tifoid antara lain demam, diare, nyeri kepala, dan lemas. Apabila tidak segera ditangani, tifoid dapat menimbulkan komplikasi yang serius seperti perdarahan usus hingga pecahnya usus yang dapat menimbulkan kematian.

    Kapan anak remaja perlu diberikan vaksin tifoid?

    Vaksin tifoid dapat diberikan sejak anak usia 2 tahun. Pada remaja, vaksin ini dapat diulang setiap 3 tahun.

    5. Vaksin hepatitis A

    Hepatitis A merupakan penyakit hati yang disebabkan oleh virus. Virus tersebut ditemukan pada feses orang yang terinfeksi kemudian menyebar ke orang lain melalui makanan yang terkontaminasi. Infeksi hepatitis A biasanya ditandai dengan kulit dan mata yang berubah warna menjadi kuning.

    Kapan anak remaja perlu diberikan vaksin hepatitis A?

    Vaksin hepatitis A dapat diberikan sejak anak usia 2 tahun. Imunisasi untuk remaja ini dapat diberikan sebanyak 2 kali dengan interval 6-12 bulan.

    6. Vaksin varisela

    Varisela (cacar air) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini mudah sekali menular lewat udara. Cacar air ditandai dengan adanya lenting pada kulit yang terasa gatal. Cacar air menjadi berbahaya terutama pada orang yang memiliki daya tahan tubuh yang rendah. Komplikasi yang dapat ditimbulkan mulai dari infeksi kulit, infeksi paru, kerusakan otak hingga kematian.

    Kapan anak remaja perlu diberikan vaksin varisela?

    Vaksin varisela diberikan setelah usia 1 tahun, terbaik pada usia sebelum masuk sekolah dasar. Apabila diberikan pada usia lebih dari 13 tahun, perlu diberikan sebanyak 2 kali dengan interval minimal 4 minggu.

    7. Vaksin dengue

    Virus dengue merupakan penyebab dari demam berdarah. Virus ini ditularkan lewat gigitan nyamuk Aedes aegypti. Gejala dari infeksi dengue antara lain demam yang mendadak tinggi, nyeri kepala, nyeri di belakang bola mata, nyeri otot, lemas, mual, muntah, dan perdarahan. Gejala dari dengue tersebut dapat berkembang hingga menjadi perdarahan yang hebat, syok hingga menyebabkan kematian apabila tidak segera ditangani.

    Kapan anak remaja perlu diberikan vaksin dengue?

    Vaksin dengue diberikan pada usia 9-16 tahun. Imunisasi ini dapat diberukan untuk remaja sebanyak 3 kali dengan interval 6 bulan.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh dr. Yurika Elizabeth Susanti · Tanggal diperbarui 08/06/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan