Begitupun seterusnya, disesuaikan dengan jarak normal pemberian dosis. Artinya, anak bisa mendapat dosis selanjutnya yang seharusnya diberikan di usia 4 bulan, menjadi di usia 5 bulan.
Sementara itu, untuk dosis booster yang normalnya dilakukan pada usia 12—15 bulan dapat dikejar hingga anak paling lambat berusia 5 tahun.
9. Rotavirus
Apabila anak belum pernah mendapat imunisasi rotavirus sama sekali hingga berusia lebih dari 6—8 bulan, maka vaksin ini tidak perlu diberikan.
Hal ini karena belum ada studi yang mendukung keamanan penggunaan dosis pada anak dalam golongan usia tersebut.
10. Influenza
Pada anak berusia kurang dari 8 tahun yang belum pernah mendapat imunisasi influenza, dapat diberikan 2 dosis dengan jarak pemberian minimal 4—6 minggu.
Sementara untuk anak dengan usia lebih dari 8 tahun, imunisasi influenza cukup diberikan sebanyak 1 dosis.
11. Varisela
Jika imunisasi varisela terlambat dilakukan, imunisasi kejar dapat diberikan kapan pun.
Imunisasi ini bisa diberikan sampai usia dewasa.
12. Hepatitis A dan tifoid
Imunisasi hepatitis A dan tifoid yang belum sempat dilakukan sama-sama bisa dikejar mulai dari anak berusia 3—18 tahun.
Namun, imunisasi tifoid disarankan untuk diulang setiap 3 tahun sekali.
Agar mencapai kadar yang tepat sebagai perlindungan tubuh, maka imunisasi harus diberikan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Akan tetapi, terkadang dosis vaksin bisa terlewat atau terlambat. Untuk membantu memenuhi kebutuhan kadar yang diperlukan, imunisasi kejar dapat dilakukan sesuai dengan masing-masing jenis dan jadwal.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar