Cara menghitung siklus haid penting untuk diketahui oleh setiap wanita. Ini terutama bagi Anda yang sedang merencanakan kehamilan untuk mengetahui apakah Anda sudah telat datang bulan.
Bukan cuma itu, mengetahui hal ini bisa membantu Anda mendeteksi kemungkinan adanya gangguan kesehatan pada wanita. Lantas, bagaimana cara menghitung siklus haid atau menstruasi yang benar?
Apa itu siklus menstruasi?
Periode menstruasi atau haid dimulai saat seorang wanita memasuki usia pubertas, yaitu sekitar umur 12—15 tahun.
Haid akan terus terjadi sebulan sekali pada kondisi yang normal hingga tiba masa menopause. Satu masa haid rata-rata berlangsung antara 2—7 hari.
Adapun yang dimaksud dengan siklus menstruasi adalah rentang waktu yang dimulai dari hari pertama menstruasi dan berakhir pada hari pertama menstruasi berikutnya.
Ini merupakan waktu ketika tubuh wanita mengalami serangkaian perubahan untuk mempersiapkan kehamilan saat terjadi pembuahan.
Pada pertengahan siklus ini, wanita mengalami ovulasi atau pelepasan sel telur dari ovarium.
Jika sel telur dibuahi oleh sperma, kehamilan akan terjadi. Namun, jika tidak terjadi pembuahan, lapisan rahim akan luruh dan terjadilah menstruasi.
Dengan menghitung siklus haid, Anda bisa mengetahui kapan waktu masa subur tubuh Anda tiba.
Ini penting karena berhubungan intim pada masa subur bisa meningkatkan peluang terjadinya kehamilan.
Tanpa mengetahui masa subur tubuh, Anda mungkin akan lebih sulit memperkirakan kapan waktu yang paling tepat untuk mencoba hamil.
Untuk mengetahui cara menghitung siklus haid yang tepat, Anda perlu memahami terlebih dahulu bahwa siklus menstruasi umumnya berbeda-beda pada setiap wanita.
Bahkan, setiap wanita pun bisa memiliki panjang siklus menstruasi yang bervariasi dari bulan ke bulan.
Selain itu, kondisi lain pun bisa menyebabkan siklus haid tidak teratur, seperti kondisi yang dapat memengaruhi kadar hormon.
Ini bisa berupa penggunaan alat kontrasepsi atau memiliki penyakit terkait sistem reproduksi wanita, seperti sindrom polikistik ovarium (PCOS).
Berapa lama siklus menstruasi yang normal?
- Rata-rata siklus menstruasi wanita berlangsung selama 28 hari. Namun, siklus menstruasi normal bisa terjadi antara 21—35 hari, seperti dilansir dari Planned Parenthood.
- Adapun siklus menstruasi ini umumnya lebih panjang saat masa pubertas atau ketika baru saja mengalami haid. Siklus menstruasi kemudian cenderung memendek dan menjadi lebih teratur seiring dengan pertambahan usia. Menjelang menopause, siklus menstruasi ini bisa kembali menjadi tidak teratur sebelum akhirnya benar-benar berhenti.
Cara menghitung siklus haid yang benar
Cara menghitung siklus menstruasi yang tepat, yaitu dimulai dari hari pertama darah haid Anda keluar pada satu bulan. Berikut langkah-langkahnya.
- Tandai di kalender hari pertama mulai keluarnya darah agar tercatat dan bisa Anda hitung kemudian. Namun, ini tidak termasuk bercak atau flek cokelat yang biasanya muncul beberapa hari menjelang haid.
- Tandai di kalender kapan Anda mulai menstruasi pada bulan berikutnya.
- Hitung rentang waktu antara hari pertama menstruasi pada satu bulan tersebut sampai bulan berikutnya.
Ambil contoh, Anda mengalami bercak cokelat pada tanggal 14 agustus dan tidak mengalami perdarahan selama satu hari penuh.
Kemudian, pada tanggal 15 agustus, Anda baru mengalami perdarahan yang teratur sampai beberapa hari berikutnya.
Tanggal 15 agustus inilah yang menjadi hari pertama Anda menstruasi. Tanggal ini juga yang perlu Anda tandai di kalender.
Selanjutnya, tunggu hingga masa menstruasi Anda berakhir dan tandai kembali tanggalnya.
Ketika bulan depan Anda haid lagi, tandai kembali tanggal hari pertamanya di kalender, misalnya pada tanggal 12 September.
Kemudian, hitung rentang waktu antara hari pertama menstruasi pada bulan Agustus (tanggal 15) sampai satu hari sebelum menstruasi Anda berikutnya (tanggal 11 September).
Jangan hitung sampai 12 September, ya! Ini karena tanggal tersebut sudah terhitung ke dalam siklus haid selanjutnya.
Berdasarkan cara menghitung tersebut, berarti rentang waktu antara tanggal haid 15 Agustus hingga 11 September adalah 28 hari. Hasil perhitungan inilah yang menjadi siklus haid Anda.
Bila haid Anda teratur, 28 hari kemudian setelah 12 September, yaitu tanggal 10 Oktober, adalah hari pertama Anda haid pada bulan berikutnya.
Namun, perlu Anda ingat, panjang siklus haid tiap bulan bisa bervariasi. Selama siklus berikutnya berada pada kisaran 21—35 hari, menstruasi Anda masih tergolong normal.
Nah bagi Anda yang punya siklus haid tidak teratur, pada dasarnya cara menghitung siklusnya tetap sama.
Kuncinya yaitu tetap dengan menghitung rentang waktu antara hari pertama haid Anda bulan ini sampai satu hari sebelum menstruasi Anda selanjutnya.
Bedanya, Anda perlu mencatat siklus haid minimal tiga bulan berturut-turut lalu bagi rata-ratanya. Hasil yang Anda dapatkan inilah yang bisa menjadi patokan siklus haid Anda.
Untuk Anda yang sedang merencanakan kehamilan, hasil perhitungan siklus haid inilah yang bisa Anda gunakan untuk mengetahui masa subur.
Meski begitu, Anda juga bisa menggunakan cara menghitung masa subur menggunakan siklus haid terpendek dan terpanjang.
Namun, supaya lebih mudah, Anda bisa menggunakan kalkulator masa subur dari Hello Sehat.