Sangatlah wajar jika tubuh berkeringat ketika Anda berolahraga atau melakukan aktivitas di bawah sinar matahari. Namun, jangan dianggap sepele jika Anda sering berkeringat tanpa penyebab yang jelas. Ini karena keringat berlebih bisa menjadi tanda dan gejala adanya kanker di dalam tubuh. Penasaran? Yuk, cari tahu jawaban selengkapnya berikut ini!
Keringat berlebih bisa jadi gejala kanker
Rata-rata suhu tubuh normal adalah 37ºC. Ketika suhu tubuh meningkat atau lebih panas, otak akan berusaha kembali menormalkannya. Bagian otak hipotalamus akan mengirim sinyal pada tubuh untuk menurunkan suhu tubuh dengan cara mengeluarkan keringat yang diproduksi kelenjar keringat.
Kemudian, keringat akan keluar dari tubuh Anda melalui lubang kecil di kulit yang disebut pori-pori. Nah, keringat keluar akan menguap dan membuat tubuh Anda kembali ke suhu normal.
Inilah alasan kenapa tubuh Anda berkeringat. Anda tidak perlu khawatir, karena kondisi ini normal terjadi.
Akan tetapi, bukan berarti Anda boleh menyepelekan keluarnya keringat yang terjadi secara berlebihan, tanpa penyebab yang jelas, dan disertai gejala lain yang mengganggu. Sebab, bisa jadi keringat berlebih di malam hari adalah tanda ada yang tidak beres dengan tubuh Anda, salah satunya gejala penyakit kanker.
Berdasarkan situs Cancer Research, keringat berlebih sering dialami pasien kanker karena alasan berikut ini.
a. Infeksi
Infeksi adalah salah satu penyebab umum pada pasien kanker yang mengalami keringat berlebihan. Terjadinya infeksi menunjukkan bahwa sistem imun tubuh sedang melawan peradangan, yang ditandai dengan munculnya demam. Biasanya kondisi sering terjadi pada pasien yang menjalani kemoterapi.
Pengobatan kemoterapi memang dapat membunuh sel kanker. Namun di sisi lain, kemo dapat merusak sistem imun dengan mengurangi jumlah sel darah putih yang melawan infeksi. Demam infeksi umumnya terjadi antara hari ke-7 atau ke-12 setelah pasien menyelesaikan setiap dosis kemoterapi, dan dapat berlangsung selama satu minggu.
b. Menunjukkan jenis kanker tertentu
Keringat berlebih di malam hari juga bisa menjadi tanda dan gejala dari jenis kanker tertentu, di antaranya:
- kanker tulang,
- leukemia (kanker darah yang berawal di sumsum tulang belakang),
- kanker hati,
- tumor karsinoid (tumor pada lapisan perut, usus, atau dubur),
- mesothelioma (kanker yang menyerang jaringan yang melapisi berbagai organ tubuh),
- limfoma non-Hodgkin (kanker pada sistem limfatik) atau limfoma Hodgkin (kanker pada kelenjar getah bening), serta
- orang dengan kanker jenis apa pun yang sudah memasuki stadium lanjut.
c. Perubahan hormon yang terjadi di dalam tubuh
Jenis kanker tertentu bisa memengaruhi produksi hormon, pengobatan kanker pun bisa menimbulkan efek serupa. Salah satu contohnya adalah pengobatan kanker payudara yang bisa membuat pasien wanita mengalami menopause dini.
Kondisi tersebut menimbulkan gejala hot flashes, yakni wajah memerah dan berkeringat. Hal ini juga terjadi pada pria yang menjalani pengobatan kanker prostat, karena jumlah testosteron dalam tubuhnya menurun. Pengobatan kemoterapi, radioterapi, dan terapi hormon juga bisa membuat tubuh mengeluarkan banyak keringat.