backup og meta

Bagaimana Proses Pencernaan Makanan di Dalam Tubuh Berjalan?

Bagaimana Proses Pencernaan Makanan di Dalam Tubuh Berjalan?

Anda mungkin hanya menghabiskan waktu sekitar 10 – 30 menit untuk menyantap makanan sehari-hari. Namun, tahukah Anda bahwa proses pencernaan makanan di dalam tubuh jauh lebih panjang dibandingkan kegiatan makan itu sendiri?

Proses pencernaan berlangsung sejak mengunyah makanan hingga buang air besar. Seluruh proses ini melibatkan saluran dan berbagai organ pencernaan yang bekerja satu sama lain. Lalu, seperti apa prosesnya?

Memahami proses pencernaan makanan

sistem pencernaan yang sehat

Di bawah ini berbagai tahapan yang dilewati makanan dalam saluran pencernaan Anda.

1. Pelumatan makanan dalam mulut

Proses pencernaan sudah dimulai sejak makanan berada di dalam rongga mulut. Gigi Anda akan memotong makanan menjadi bentuk yang lebih kecil, lalu melumatkannya dengan bantuan lidah, langit-langit mulut, dan pipi bagian dalam.

Pada saat yang sama, pencernaan kimiawi juga terjadi. Air liur mengandung enzim ptialin yang memecah zat tepung (karbohidrat kompleks) menjadi glukosa (karbohidrat sederhana). Hal ini bertujuan agar fungsi lambung bisa berjalan dengan lebih mudah.

2. Penggilingan makanan oleh lambung

Pada proses ini, makanan telah berbentuk lumat yang disebut bolus. Bolus bergerak lewat kerongkongan dan masuk ke dalam lambung. Lambung menggiling bolus dengan ototnya yang berlapis-lapis, lalu mencampurnya dengan asam dan enzim-enzim pencernaan di bawah ini.

  • Asam klorida (HCl) yang membunuh mikroba pada makanan dan mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.
  • Pepsin (sebelumnya berbentuk pepsinogen) yang memecah protein menjadi pepton.
  • Lipase yang memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
  • Renin yang mengendapkan protein pada susu.

3. Penyerapan zat gizi oleh usus halus

Setelah proses pencernaan dalam lambung selesai, makanan kini menjadi bubur halus yang disebut kim. Kim hanya perlu menunggu waktu pengosongan lambung sebelum akhirnya bergerak menuju usus halus untuk tahapan cerna selanjutnya.

Mendeteksi adanya makanan dalam usus halus, kantong empedu berkontraksi untuk mengeluarkan cairan empedu. Cairan ini sebelumnya diproduksi oleh organ hati dengan fungsi menguraikan lemak pada makanan.

Pada saat yang sama, pankreas juga melepaskan enzim amilase, lipase, tripsin, dan beberapa enzim lainnya. Setiap enzim memiliki kegunaan sebagai berikut.

  • Amilase memecah zat tepung (amilum) menjadi glukosa.
  • Lipase memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
  • Tripsin dan kimotripsin memecah protein menjadi asam amino.

Zat gizi yang telah berbentuk molekul kecil lalu bergerak menuju pembuluh darah pada usus halus. Darah kemudian mengedarkan zat gizi ke seluruh tubuh, sedangkan ampas makanan meninggalkan usus.

4. Penyerapan air oleh usus besar

Proses pencernaan berlanjut dengan makanan bergerak menuju organ usus besar. Makanan yang telah menjadi ampas tidak lagi menjalani pencernaan mekanik atau kimiawi. Pasalnya, usus halus telah menyerap setiap zat gizi dari makanan.

Di sini, ampas makanan akan melewati proses penyesuaian kadar air. Usus besar akan menambah atau menyerap kandungan air untuk menghasilkan kepadatan feses yang sesuai. Ampas makanan juga mengalami pembusukan oleh bakteri dalam usus.

5. Pengeluaran feses dari tubuh

Feses dari usus besar kemudian bergerak menuju rektum. Sebelum Anda buang air besar (BAB), rektum akan menampung feses untuk sementara waktu. Begitu rektum penuh, barulah Anda merasakan sensasi mulas yang menandakan saatnya BAB.

Feses keluar melalui ujung saluran pencernaan yang disebut anus. Area ini terdiri atas sekumpulan otot yang akan berkontraksi saat Anda merasa mulas. Keluarnya feses dari anus menandakan akhir dari proses pencernaan makanan.

Berapa lama proses pencernaan makanan berlangsung?

proses pencernaan protein di dalam tubuh

Setiap orang memiliki kondisi pencernaan dan respons yang berbeda-beda terhadap makanan tertentu. Inilah mengapa setiap orang membutuhkan waktu yang berbeda untuk menuntaskan pencernaan makanan dalam tubuhnya.

Pemilihan makanan juga memengaruhi lamanya proses pencernaan. Makanan tinggi protein serta lemak akan lebih lama berada dalam saluran pencernaan ketimbang makanan berserat seperti buah dan sayur.

Namun, makanan umumnya membutuhkan waktu selama 6 – 8 jam untuk melewati lambung hingga usus halus. Setelah itu, makanan akan bergerak menuju usus halus, rektum, dan anus. Proses ini menghabiskan waktu yang bervariasi.

Perjalanan makanan dari mulut hingga anus setidaknya memakan waktu sekitar 24 – 72 jam. Menurut penelitian oleh Mayo Clinic, proses pencernaan pria rata-rata berlangsung selama 33 jam, sedangkan wanita kurang-lebih 47 jam.

Agar proses pencernaan bekerja dengan baik, Anda perlu memilih makanan yang tepat. Perbanyak sumber serat seperti sayur-mayur dan buah-buahan. Jangan lupa untuk cukupi kebutuhan cairan setiap hari agar BAB lancar.

[embed-health-tool-bmr]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

The Structure and Function of the Digestive System. (2018). Retrieved 28 April 2021, from https://my.clevelandclinic.org/health/articles/7041-the-structure-and-function-of-the-digestive-system

Your Digestive System & How it Works. (2017). Retrieved 28 April 2021, from https://www.niddk.nih.gov/health-information/digestive-diseases/digestive-system-how-it-works

The Structure and Function of the Digestive System. (2018). Retrieved 28 April 2021, from https://my.clevelandclinic.org/health/articles/7041-the-structure-and-function-of-the-digestive-system

Your Digestive System. (2020). Retrieved 28 April 2021, from https://kidshealth.org/en/kids/digestive-system.html

Digestive enzymes. (2011). Retrieved 28 April 2021, from https://www.sciencelearn.org.nz/resources/1840-digestive-enzymes

Digestion: How long does it take?. (2019). Retrieved 28 April 2021, from https://www.mayoclinic.org/digestive-system/expert-answers/faq-20058340

Versi Terbaru

30/11/2022

Ditulis oleh Nimas Mita Etika M

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

Fungsi Protein, Zat Gizi Penting yang Dibutuhkan Tubuh

7 Hormon yang Memengaruhi Sistem Pencernaan Anda


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Nimas Mita Etika M · Tanggal diperbarui 30/11/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan