backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Berbagai Cara Mengatasi Gigi Ngilu yang Ampuh dan Efektif

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Atifa Adlina · Tanggal diperbarui 27/10/2022

    Berbagai Cara Mengatasi Gigi Ngilu yang Ampuh dan Efektif

    Kondisi gigi sensitif kadang dapat mengganggu aktivitas. Rasa ngilu dan nyut-nyutan yang timbul saat sedang menikmati makanan dapat membuat Anda merasa sangat tidak nyaman. Bahkan, nyeri yang timbul bisa dirasakan berjam-jam setelah makan. Yuk, cari tahu berbagai pilihan obat yang ampuh untuk mengatasi gigi ngilu berikut ini.

    Pilihan obat gigi ngilu lewat kebiasaan sehari-hari

    mengatasi gigi ngilu di rumah

    Gigi sensitif bisa terjadi di usia berapa pun. Dikutip dari Mayo Clinic, sensitivitas disebabkan oleh lapisan tengah gigi (dentin) yang sangat lembut terpapar berbagai hal dari lingkungan luar. Padahal, dentin seharusnya terlindungi oleh enamel gigi.

    Ketika lapisan terluar gigi atau enamel gigi menipis, dentin akan terekspos udara serta suhu dari luar sehingga gigi mudah terasa ngilu.

    Salah satu penyebab ngilu pada gigi berasal dari makanan yang dikonsumsi, misal Anda akan merasakannya saat makan es krim atau hanya sekadar minum minuman dingin lainnya. Sensasi ngilu juga muncul saat mengonsumsi makanan yang harus dihindari, yakni yang panas atau terlalu manis. Rasa ngilu dapat datang dan pergi, kadang juga terasa tidak tertahankan.

    Anda bisa mengurangi dan menangani gigi sensitif mulai dari mengubah kebiasaan sehari-hari. Simak cara mengatasi juga mengobati gigi ngilu atau sensitif di bawah ini.

    1. Menggosok gigi dengan benar

    Apakah Anda sudah menggosok gigi dengan cara yang tepat? Misalnya, menggosok gigi dengan teratur, yakni dua kali dalam sehari. Tidak cukup sampai di situ saja, gunakan pula teknik menyikat gigi yang benar untuk membersihkan seluruh bagian gigi dan mulut.

    Sikat dengan lembut dan hati-hati di sekitar garis gusi sehingga Anda tidak menghilangkan jaringan pada gusi. Menyikat gigi dengan keras dapat membuat lapisan enamel menjadi tipis, sehingga sensitivitas gigi Anda meningkat.

    Pegang sikat gigi Anda pada sudut 45 derajat. Sikat perlahan dalam gerakan melingkar dan tahan sikat gigi di ujung jari Anda, jangan di telapak tangan Anda. Sebaiknya gunakan jenis sikat gigi berbulu lembut untuk mengurangi risiko gigi ngilu atau sensitif. 

    Anda juga bisa menggunakan bantuan benang gigi (dental floss) untuk menjangkau kotoran sisa makanan di sela-sela gigi yang sulit dijangkau menggunakan sikat gigi.

    2. Menggunakan pasta gigi khusus

    Anda bisa menggunakan pasta gigi untuk gigi sensitif yang mengandung fluoride. Pasta gigi yang dirancang khusus untuk gigi sensitif mengandung bahan aktif yang disebut dengan potasium nitrat.

    Kandungan tersebut membantu untuk menghalangi tubulus kecil di dentin yang sensitif. Tidak hanya itu saja, pasta gigi ini mengandung senyawa yang membantu menghalangi penyebaran sensasi dari permukaan gigi ke saraf.

    Biasanya membutuhkan beberapa kali penggunaan sebelum sensitivitas gigi berkurang. Setelah beberapa kali penggunaan, pasta gigi dapat menghilangkan rasa nyeri yang berhubungan dengan gigi sensitif.

    Jika Anda menggunakannya secara teratur, pasta gigi merupakan salah satu cara paling tepat  mengobati gigi ngilu atau sensitif dalam jangka panjang.

    3. Hindari makanan dan minuman yang asam

    Mengatasi gigi ngilu bukan hanya menggunakan obat yang dikonsumsi, tapi juga bisa dilakukan dengan mengubah gaya hidup dan kebiasaan, termasuk asupan makanan dan minuman. 

    Makanan atau minuman asam dapat mengikis lapisan enamel sehingga gigi makin sensitif. Sebaiknya mulai batasi konsumsi makanan dan minuman asam untuk mengurangi risiko gigi ngilu atau sensitif.

    Tunggu hingga setidaknya 20 menit setelah memakan makanan asam untuk menyikat gigi demi mengatasi rasa ngilu yang timbul. Jika jarak waktunya kurang dari 20 menit atau Anda langsung menyikat gigi, hal itu dapat menyakiti lapisan enamel gigi Anda.

    4. Berkumur dengan hidrogen peroksida

    Daripada menggunakan obat kumur yang mengandung alkohol, Anda bisa beralih menggunakan hidrogen peroksida. Hidrogen peroksida merupakan salah satu antiseptik yang ringan dan mempunyai fungsi desinfektan.

    Tidak hanya untuk mensterilkan luka, produk ini juga bisa dimanfaatkan sebagai salah satu obat untuk mengatasi gigi ngilu dan sensitif dengan cara membasmi kuman penyebabnya. 

    Selain itu, obat kumur dengan kandungan hidrogen peroksida ini juga dapat menyembuhkan masalah gusi, seperti sariawan dan radang gusi.

    5. Menggunakan pelindung gigi

    Apakah Anda mempunyai kebiasaan menggemeretakkan gigi (bruxism) saat tidur di malam hari? Nah, kebiasaan ini dapat jadi salah satu penyebab gigi sensitif karena mampu mengikis lapisan enamel.

    Maka dari itu, menggunakan pelindung gigi (mouthguard) dapat Anda lakukan sebagai metode pengobatan alternatif untuk gigi ngilu juga sensitif akibat kebiasaan menggemeretakkan gigi.

    Prosedur medis sebagai obat mengatasi gigi ngilu

    cara mengobati gigi ngilu di dokter

    Penanganan gigi sensitif melalui dokter gigi dapat Anda pilih jika gigi ngilu juga sensitif tak kunjung reda. Anda dapat mengonsultasikan seluruh keluhan kepada dokter. Dokter gigi akan memberikan beberapa resep obat untuk gigi ngilu serta saran yang tepat dan sesuai dengan keluhan yang dirasakan.

    Beberapa prosedur medis untuk mengatasi gigi ngilu yang bisa Anda ikuti sebagai berikut.

    1. Periksakan gigi Anda ke dokter gigi

    Sebaiknya periksakan gigi ke dokter gigi setiap enam bulan sekali. Namun semuanya tergantung pada kondisi gigi Anda. Jika Anda merasa ada yang tidak nyaman pada gigi, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter gigi. Selanjutnya, Anda mungkin akan menjalani salah satu perawatan gigi dengan prosedur medis, tergantung dari kondisi yang dirasakan. 

    Perawatan yang bisa Anda terima sebagai cara mengatasi gigi ngilu atau sensitif, seperti:

    • Fluoride. Fluoride berfungsi untuk memperkuat enamel gigi dan mengurangi penyebaran sensasi nyeri. Dokter gigi Anda mungkin akan mengoleskan fluoride pada daerah gigi yang sensitif. Dokter juga mungkin akan memberikan resep fluoride ini untuk di rumah.
    • Penebalan atau pengikatan. Permukaan akar gigi yang terpapar dapat diobati dengan mengaplikasikan lapisan (resin) pengikat pada permukaan akar gigi yang sensitif. Bius lokal mungkin dibutuhkan pada saat pengaplikasiannya.
    • Bedah gusi. Jika akar gigi kehilangan lapisan gusi, sejumlah kecil jaringan gusi dapat diambil dari bagian lain untuk dilekatkan pada bagian gusi yang hilang. Hal ini bertujuan untuk melindungi akar gigi dan mengurangi sensitivitas.
    • Perawatan saluran akar (root canal treatment). Jika gigi sensitif sudah parah dan perawatan lain tidak dapat membantu, dokter gigi Anda mungkin akan menyarankan perawatan ini untuk mengatasi masalah tersebut. Perawatan saluran akar gigi  merupakan prosedur yang digunakan untuk mengobati masalah pada pulpa gigi. Ini merupakan teknik yang paling berhasil serta minim efek samping sebagai cara mengatasi dan mengobat gigi sensitif.

    2. Merawat gusi yang bermasalah

    Akar pada gigi biasanya tertutup oleh jaringan gusi. Namun, apabila Anda mengalami masalah seperti penyakit gusi, mungkin saja bagian akar gigi akan terekspos. Kondisi seperti ini juga dikenal sebagai gusi turun (resesi gingiva).

    Turunnya gusi yang mengekspos bagian akar pula yang membuat gigi menjadi ngilu dan berujung sakit. Cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi gigi ngilu juga sensitif ini adalah dengan pergi ke dokter gigi untuk melakukan perawatan medis yang mampu mengembalikan jaringan gusi. 

    Beberapa masalah yang bisa menyerang gusi di antaranya adalah radang gusi (gingivitis) dan infeksi gusi (periodontitis).

    Apa saja alternatif obat gigi ngilu untuk ibu hamil?

    gigi ngilu pada ibu hamil

    Gigi menjadi lebih sensitif saat hamil termasuk salah satu perubahan yang normal terjadi. Anda bisa mengalaminya pada akhir trimester pertama atau awal trimester kedua kehamilan.

    Gusi adalah jaringan ikat yang mengelilingi leher gigi dan menutupi rahang Anda. Peningkatan hormon yang terjadi dalam tubuh ibu hamil dapat menyebabkan adanya peningkatan aliran darah menuju gusi. 

    Kondisi ini dapat menyebabkan gusi Anda melembut dan lebih rentan dalam mengalami peradangan serta pembengkakan. Komplikasi berkepanjangan dari situasi ini akan memengaruhi jaringan gigi yang menutupi akar-akar gigi dan bagian dalam gigi yang lain, termasuk dentin.

    Sehingga tidak mengherankan apabila Anda akan merasa sensitivitas gigi yang lebih menusuk dan menyakitkan saat hamil. Sayangnya, ibu hamil tidak bisa sembarangan mengonsumsi tipe obat yang biasa digunakan untuk gigi ngilu dan sensitif.

    Untuk mengatasi gigi yang terasa ngilu akibat makanan dan minuman, beberapa cara alternatif dapat Anda lakukan, seperti:

    • Menggunakan sikat gigi yang lembut dan teknik menyikat gigi yang pelan dan tepat.
    • Mengganti pasta gigi menjadi pasta gigi untuk gigi sensitif.
    • Sebaiknya hindari makanan dan minuman yang terlalu manis dan asam, sama halnya seperti makanan dan minuman yang terlalu panas atau dingin. 
    • Pastikan Anda berkumur-kumur dengan air hangat setelah mengkonsumsi makanan dan minuman tersebut.
    • Kalsium, vitamin B12, vitamin C, dan vitamin D penting bagi pertumbuhan gigi. Mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung nutrisi-nutrisi ini mampu menjaga kesehatan gigi Anda yang sensitif.
    • Meningkatkan frekuensi sikat gigi Anda dalam sehari, termasuk setelah memakan camilan.

    Namun, segera periksakan gigi Anda ke dokter apabila gigi sensitif Anda disertai dengan gejala lain, seperti:

    • Rasa sakit pada gigi hingga tanggalnya gigi
    • Perdarahan atau pembengkakan pada gusi
    • Luka pada bagian lain dalam mulut yang terasa sakit setiap kali Anda makan
    • Kesulitan dalam bernapas

    Konsultasikan kondisi yang Anda alami pada dokter, termasuk sedang hamil saat melakukan pemeriksaan.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Atifa Adlina · Tanggal diperbarui 27/10/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan