Implan gigi adalah sebuah prosedur untuk menanam sekrup titanium pada rahang sebagai pengganti akar gigi yang tanggal serta menahan gigi pengganti agar memiliki fungsi dan penampilan yang mirip dengan gigi asli.
Prosedur bedah mulut ini dapat dilakukan pada tulang rahang atas atau bawah dengan menggunakan titanium atau bahan lain yang aman untuk tubuh manusia. Setelah beberapa bulan, bagian ini akan menyatu dengan tulang rahang.
Dikutip dari Mayo Clinic, implan gigi bisa jadi alternatif prosedur yang sesuai apabila kondisi akar gigi disekitarnya tidak memungkinkan untuk pemasangan gigi palsu atau bridge gigi.
Selain itu, implan gigi memiliki keuntungan seperti perawatan dan penggunaan yang lebih mudah, serta daya tahan bisa sampai seumur hidup.
2. Operasi gigi bungsu
Gigi bungsu adalah gigi geraham ketiga yang paling terakhir tumbuh dan akan mulai timbul pada usia sekitar 17-24 tahun. Setiap orang akan memiliki empat buah gigi bungsu, yang terdiri dari dua pasang di rahang atas dan dua pasang di rahang bawah pada bagian belakang mulut.
Sayangnya, pertumbuhan gigi bungsu terkadang tidak sempurna sehingga dapat tumbuh miring atau terjebak di dalam gusi. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa sakit dan dikenal sebagai impaksi gigi.
Perlu dilakukan operasi gigi bungsu untuk mencegah timbulnya komplikasi masalah gigi dan gusi lain, seperti infeksi, abses gigi, dan penyakit gusi.
Operasi gigi bungsu diawali dengan diagnosis dokter dengan rontgen gigi, anestesi, proses bedah dan pencabutan gigi, hingga pemulihan pasca-operasi.
3. Bedah ortognatik
Bedah ortognatik dikenal juga sebagai operasi rahang adalah prosedur untuk memperbaiki struktur rahang yang tidak simetris dan merapikan gigi yang berantakan.
Operasi rahang dilakukan untuk mengatasi masalah medis, seperti gangguan sendi temporomandibular (TMJ), cedera wajah akibat kecelakaan, kesulitan menggigit atau mengunyah,hingga gangguan tidur (sleep apnea). Selain itu, jenis bedah mulut ini juga terkadang dilakukan untuk alasan kecantikan dan meningkatkan penampilan.
Berbagai jenis operasi rahang dapat dilakukan tergantung bagian yang diperbaiki, yakni operasi rahang atas (maxillary osteotomy), operasi rahang bawah (mandibular osteotomy), dan operasi dagu (genioplasty).
4. Bedah bibir sumbing
Bibir sumbing atau celah pada bibir dan langit-langit mulut adalah salah satu kondisi cacat lahir pada bayi yang dapat disebabkan oleh faktor genetik atau gaya hidup orang tua. Dikutip dari Stanford Health Care, bibir sumbing memengaruhi setidaknya satu dari setiap 700 kelahiran.
Bayi yang memiliki kondisi ini sebaiknya segera melakukan prosedur operasi bibir sumbing. Hal ini disarankan saat bayi berusia 3-6 bulan atau kurang dari 1 tahun.
Operasi bibir sumbing bertujuan untuk menyatukan kembali celah pada bibir dan langit-langit mulut agar memiliki penampilan wajah normal dan memiliki fungsi yang semestinya, terutama untuk berbicara.
5. Bedah tumor dan kanker
Tumor dan kanker dapat berkembang dalam rongga mulut, seperti pada bibir, pipi dalam, gusi, langit-langit mulut, lidah, kelenjar ludah, hingga tenggorokan.
Tumor jinak (benign tumor) ditandai dengan timbulnya benjolan abnormal di mulut yang umumnya tidak menimbulkan sakit atau gejala apapun.
Sementara tumor ganas (malignant tumor) atau kanker mulut umumnya ditandai dengan luka di mulut yang tidak kunjung sembuh, nyeri mulut, kehilangan gigi, dan kesulitan dalam menelan makanan.
Pasien perlu mengikuti bedah mulut untuk mengangkat jaringan tumor dan kanker. Selain itu, apabila jaringan tersebut adalah kanker perlu dilakukan terapi radiasi dan kemoterapi untuk dapat membunuh sel kanker.
Metode bedah lain juga perlu dilakukan untuk memperbaiki fungsi dan penampilan, apabila terdapat bagian mulut dan wajah lainnya yang terdampak.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar