Candida dapat berkembang setelah pengobatan antibiotik yang dapat menurunkan bakteri normal di dalam mulut. Anda dapat mengontrol kandidiasis dengan lebih fokus kepada usaha pencegahan atau pengendalian kondisi yang menjadi penyebabnya.
Pencegahan dan pengendalian terbaik adalah dengan menjaga kebersihan mulut. Bersihkan pula selalu gigi palsu Anda untuk menghilangkan potensi berkembangnya jamur Candida dan jangan lupa lepaskan sebelum tidur.
Jika penyebabnya adalah mulut kering atau obat tertentu, maka Anda bisa menyembuhkannya dengan menghindari penyebab dari mulut kering Anda dan mengganti resep obat tertentu itu dengan obat yang lebih aman dan sesuai.
4. Leukoplakia

Leukoplakia merupakan luka di mulut dengan bercak tebal berwarna keputihan yang bisa terbentuk di bagian dalam pipi, gusi, atau lidah. Bercak ini disebabkan oleh pertumbuhan sel yang berlebihan dan umumnya terjadi pada pengguna tembakau atau mereka yang merokok.
Selain itu, dikutip dari American Dental Association, luka yang terjadi dalam jenis leukoplakia dapat terjadi akibat iritasi gigi palsu yang tidak pas atau dari kebiasaan mengunyah bagian dalam pipi.
Dalam beberapa kasus, leukoplakia dikaitkan dengan kanker mulut, sehingga dokter gigi mungkin akan merekomendasikan biopsi jika luka tampak mengancam.
Setelah Anda memutuskan untuk mengunjungi dokter, dokter gigi Anda akan memeriksa lesi atau area abnormal dan hasil biopsi untuk menentukan cara penanganan penyakit ini.
Perawatan akan dimulai dengan menghilangkan faktor-faktor yang turut berkontribusi pada munculnya lesi, seperti berhenti merokok atau mengganti gigi palsu serta dental bridge yang tidak pas pemasangannya.
Apa saja tanda-tanda dan gejala dari luka di mulut?
Hampir pada sebagian kasus luka pada mulut dapat menyebabkan kemerahan dan rasa nyeri, terutama saat minum dan makan. Luka yang terjadi pada mulut juga bisa memberikan sensasi terbakar atau kesemutan tepat di area luka.
Tergantung pada ukuran, tingkat keparahan, dan lokasi, luka mulut dapat betul-betul membuat Anda sulit untuk makan, minum, menelan, berbicara, atau bahkan hanya untuk bernapas.
Beberapa gejala dari luka pada mulut yang bisa terjadi:
- Luka dengan ukuran diameter lebih dari setengah inci
- Sering timbul sariawan
- Ruam
- Nyeri sendi
- Demam
- Diare
Mungkin ada beberapa gejala yang belum disebutkan, konsultasikanlah kepada dokter Anda jika mengalami salah satu atau beberapa gejala di atas untuk informasi lebih lanjut.
Apa penyebab dari luka pada mulut?
Tentunya suatu kondisi atau penyakit muncul dengan berbagai alasan. Luka pada mulut dapat muncul karena kebiasaan ringan sehari-hari ataupun penyakit serius.
Biasanya, luka yang berkembang di mulut terjadi karena:
- Kebiasaan menggigit lidah, pipi bagian dalam, dan bibir
- Mengalami iritasi akibat benda tajam, seperti kawat gigi atau gigi palsu
- Menyikat gigi terlalu keras atau menggunakan sikat gigi yang kasar dan tidak ramah untuk gigi dan mulut
- Mengunyah tembakau
- Memiliki virus herpes simpleks
Terkadang, dalam beberapa kasus, luka di mulut merupakan akibat yang terjadi dari reaksi terhadap hal-hal berikut:
- Obat bebas atau resep
- Gingivostomatitis
- Mononukleosis yang menular
- Sariawan mulut
- Penyakit tangan, kaki, dan mulut
- Radiasi atau kemoterapi
- Gangguan autoimun
- Gangguan perdarahan
- Kanker
- Penyakit celiac
- Infeksi bakteri, virus, atau jamur
- Sistem kekebalan yang lemah karena penyakit AIDS atau setelah transplantasi organ
Jika Anda dapat menemui atau mengetahui dengan tepat penyebab dari luka yang terjadi di bagian mulut Anda, segera hindari penyebabnya dan konsultasikan lebih lanjut ke dokter.
Faktor risiko terjadinya luka di mulut
Di samping penyebab yang berakibat pada berkembangnya luka di mulut, Anda mungkin akan lebih rentan terhadap kondisi ini, jika Anda:
- Memiliki sistem kekebalan yang lemah karena penyakit atau stres
- Perubahan hormon
- Kekurangan vitamin, terutama vitamin folat dan B12
- Masalah pada usus, seperti penyakit Crohn atau sindrom iritasi usus besar
Perlukah luka mulut didiagnosis?
Sebenarnya, luka mulut dapat segera Anda ketahui tanpa harus memeriksanya secara langsung ke dokter. Namun, diagnosis langsung dengan dokter menjadi saran terbaik jika Anda memiliki:
- Bercak putih pada luka, sebagai kemungkinan tanda dari leukoplakia atau lichen planus oral
- Herpes simpleks atau infeksi lain
- Luka yang tidak kunjung sembuh atau justru memburuk setelah beberapa minggu
- Memulai minum obat baru atau memulai pengobatan kanker
- Baru-baru ini Anda menjalani operasi transplantasi
Diagnosis yang dilakukan oleh dokter adalah pemeriksaan mulut, lidah, dan bibir Anda. Jika dokter mencurigai adanya tanda-tanda Anda menderita kanker, dokter akan melakukan biopsi serta menjalankan beberapa tes.
Bagaimana cara pencegahan luka pada mulut?
Memang tidak ada cara mutlak dalam mencegah kondisi ini. Namun tidak ada salahnya untuk mengambil langkah-langkah berikut untuk menghindari terjadinya luka pada mulut Anda.
Beberapa langkah pencegahan yang bisa membantu menghindari kondisi luka di mulut:
- Mengunyah makanan secara perlahan
- Hindari makanan dan minuman panas
- Gunakan jenis sikat gigi yang lembut dan jaga kebersihan gigi secara teratur
- Mengurangi stres
- Makan makanan dengan gizi seimbang
- Mengurangi atau menghilangkan penyebab iritasi makanan, seperti makanan pedas
- Temui dokter gigi secara rutin
- Minum suplemen vitamin, terutama vitamin B
- Minum banyak air putih
- Berhenti merokok atau menggunakan tembakau
- Berhenti atau batasi konsumsi alkohol
- Gunakan pelembab bibir SPF 15, khususnya ketika berada di luar dan di bawah sinar matahari
Bagaimana cara pengobatan luka di mulut?
Luka mulut yang ringan bisa hilang dengan sendirinya selama 10 hingga 14 hari, tetapi bisa pula bertahan hingga enam minggu.
Demi membantu mengurangi rasa sakit atau nyeri yang ditimbulkan, beberapa pengobatan rumahan yang sederhana berikut dapat membantu proses penyembuhannya.
- Hindari makanan panas, pedas, asin, berbahan jeruk, dan tinggi gula
- Hindari penggunaan tembakau dan minum alkohol
- Berkumur dengan air garam
- Makan es atau makanan dingin lainnya
- Minum obat pereda nyeri, seperti acetaminophen (Tylenol)
- Hindari meremas atau mengorek luka
- Oleskan pasta encer soda kue yang dicampur air
- Oleskan larutan hidrogen peroksida yang dicampur air
Jangan sungkan pula untuk aktif menanyakan kepada apoteker mengenai obat bebas, pasta, atau obat kumur yang bisa membantu penyembuhan luka di mulut Anda.
Jika Anda memutuskan untuk konsultasi langsung ke dokter, dokter akan meresepkan obat pereda nyeri, obat anti-inflamasi, atau gel steroid. Jika luka disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, dan jamur, dokter mungkin akan menyediakan obat untuk mengobati infeksi yang menjadi penyebabnya.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar