Diet

Selama 4 tahun olahraga dan diet pasti ada tantangan dan kesulitan. Saya sendiri 4 tahun ini yang menjadi tantangan utama adalaheating disorderyang sebelumnya saya ceritakan.

Kalau boleh jujur sampai saat ini yang namanya makan dan minum kayak orang biasa masih cukup sulit. Hitungan kalori dan rasa takut kalau berat badan naik masih sering saya pikirkan meskipun pengetahuan soal nutrisi dan olahraga sudah cukup mumpuni.

Dari sepanjang 4 tahun perjalanan diet yang namanya berat badan naik dan turun itu wajar. Terkadang saya juga merasa panik ketika berat badan naik. Tapi, yang paling penting itu tetap punya motivasi untuk back on track.

Tantangan kedua mungkin masalah mengatur waktu. Apalagi saat ini saya bikin konten di TikTok dan jadi fotografer di saat yang sama. Rasa capek dan lelah ter

Sudah baca beberapa cerita turun berat badan saya sebelumnya? Kalau belum bisa dicek beberapa postingan di bawah, saya cerita bagaimana perjalanan panjang turun berat badan.

Kali ini saya mau sharing soal olahraga rutin. Sebetulnya dari dulu hingga sekarang olahraga yang saya lakukan saya terus berganti.

Gym: angkat beban dan kardio

Awalnya saya mulai gym dengan bantuan trainer jadi programnya mostly weightloss dan penurunan lemak. Jadi biasanya saya mulai kardio 10 menit lalu masuk ke weight training (angkat beban), dan diakhiri lagi dengan cardio 10 menit.

Menurut saya ini cukup efektif karena pembakaran kalori melalui olahraga kardio umumnya lebih banyak daripada weight training. Banyak juga orang yang keliru soal ini dan menganggap kalau kardio itu kurang penting atau hanya membakar otot. Padahal ya enggak juga, kardio menurut saya olahraga yang paling penti

Lanjut part 2 ya teman-teman...

Kesulitan dalam menurunkan berat badan pasti berbeda antar satu individu dengan individu yang lain, tapi bagi saya pribadi, kesulitan utama adalah meluruskan niat dan mempertahankan konsistensi.

Saya yakin beberapa dari kita (termasuk saya), pernah mencoba menurunkan berat badan karena komentar keluarga, disuruh pasangan, terpengaruh iklan penurun BB atau faktor lain yang sifatnya di luar diri kita.

Kita mulai mencoba menerapkan beragam jenis diet dan olahraga tanpa merefleksikan kenapa saya harus memulai program ini. Dan seringkali, karena tidak didasarkan oleh niat yang kuat, kita berhenti di tengah jalan.

Belajar dari pengalaman saya di masa lalu, di bulan Agustus 2021, saya mulai merefleksikan alasan saya harus menurunkan berat badan. Pertama, kondisi kesehatan. Bila saya tetap "kekeuh" dengan kebiasaan lama, tentu saya mengorbankan kesehatan saya terpapar dengan risiko kesehatan

Sebelumnya saya sudah cerita soal diet dan gimana saya bisa nurunin berat badan sampai 50 kg. Tapi, ada satu hal yang saya belum pernah cerita sama orang lain, yaitu setelah diet lama dan olahraga saya mengalami obsesi berlebihan terhadap kalori.

Awalnya semua kalori makanan saya pikirkan secara berlebihan. Lalu, lama kelamaan obsesi terhadap kalori jadi semakin memburuk dan akhirnya saya mulai memuntahkan makanan yang saya anggap berlebihan atau membuat saya cemas. Rasa cemas tersebut terus berlanjut dan setiap kali saya makan makanan yang saya anggap “tidak sehat”, selalu saya muntahkan kembali.

Tetapi, saat itu saya tidak sadar bahwa itu adalah gejala dari gangguan makan atau eating disorder. Sampai suatu ketika saya tidak sengaja cerita ke salah satu teman saya dan dia mengatakan kalau saya harus mendapatkan bantuan professional.

Meski sadar tentang hal itu. Butuh waktu yang lama untuk akhirnya mengakui, menerima, dan