Meski tidak bisa disembuhkan, hipertensi atau tekanan darah tinggi tetap bisa dikontrol dengan minum obat dan menerapkan gaya hidup sehat. Di samping itu, banyak orang juga mencari alternatif lain untuk mengatasi hipertensi, salah satunya dengan obat darah tinggi alami.
Lantas, apa saja obat tradisional yang diklaim efektif untuk mengontrol darah tinggi? Untuk tahu lebih lengkapnya, simak ulasan berikut ini.
Ragam obat herbal penurun darah tinggi yang alami
Selain minum obat darah tinggi medis, banyak orang juga menggunakan obat-obatan herbal yang pada dasarnya tidak dilarang sama sekali.
Meski begitu, Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Ini sebab obat herbal mungkin bisa berinteraksi dengan obat medis dan membuat hipertensi semakin parah.
Perlu Anda ingat juga, obat darah tinggi alami tidak bisa mengobati hipertensi. Penggunaannya hanya dapat membantu mengontrol tekanan darah dalam tubuh. Bahkan, beberapa di antaranya memerlukan studi lanjutan untuk membuktikan keefektifannya.
Berikut merupakan berbagai tanaman dan rempah yang dapat Anda temukan secara mudah dan digunakan di rumah untuk membantu mengontrol hipertensi.
1. Bawang putih
Bawang putih merupakan salah satu rempah yang wajib ada pada setiap masakan. Rempah ini juga dipercaya menjadi obat herbal untuk menurunkan tekanan darah secara alami.
Sebuah literatur dalam Pharmacognosy Review (2011) menunjukkan bahwa bawang putih bisa menurunkan tekanan darah, terutama pada pengidap jenis hipertensi esensial atau primer.
Senyawa allicin pada bawang putih diyakini mampu meningkatkan produksi oksida nitrat dalam tubuh. Senyawa ini membuat pembuluh darah lebih rileks sehingga tekanan darah pun menurun.
Di samping itu, bawang putih juga diketahui membantu menurunkan kadar kolesterol yang jadi salah satu faktor penyebab hipertensi.
2. Kayu manis
Selain sebagai penambah cita rasa masakan, kayu manis juga berpotensi menjadi salah satu obat tradisional hipertensi.
Sebuah penelitian dalam jurnal Nutrition (2011) menyebutkan kayu manis membantu penurunan tekanan darah, baik sistolik maupun diastolik, pada orang dengan diabetes tipe 2.
Meski begitu, kayu manis belum terbukti secara langsung bisa menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi sehingga studi lanjutan dibutuhkan untuk membuktikannya.
Diabetes memang bisa memicu hipertensi, terutama hipertensi sekunder. Ini karena resistensi insulin pada pengidap diabetes bisa menyebabkan naiknya tekanan darah.
3. Jahe
Jahe tidak hanya membantu menghangatkan tubuh, tetapi juga sering digunakan sebagai obat herbal tradisional untuk menurunkan darah tinggi secara alami.
Penelitian pada manusia dan hewan menunjukkan senyawa dalam jahe mampu bertindak mirip obat darah tinggi, seperti calcium-channel blocker (CCB) dan ACE inhibitor.
Alhasil, orang yang mengonsumsi jahe secara rutin sebanyak 2–4 gram per hari umumnya punya risiko lebih rendah terkena tekanan darah tinggi.
4. Seledri
Tanaman alami lain yang bisa dijadikan sebagai obat darah tinggi alami ialah seledri. Sayuran hijau ini mengandung senyawa kimia yang disebut phthalide.
Phthalide membantu mengendurkan jaringan pada dinding pembuluh arteri sehingga tekanan darah tinggi yang Anda alami bisa menurun.
Sementara itu, kandungan zat gizi penurun tekanan darah dalam seledri, seperti magnesium dan kalium, juga membantu menjaga tekanan darah normal.
Menambahkan seledri dalam menu makanan harian diyakini dapat meredakan gejala hipertensi seperti pusing, sakit kepala, dan nyeri bahu.
5. Basil
Daun basil merupakan salah satu rempah yang memberikan banyak manfaat untuk kesehatan, termasuk menjaga tekanan darah normal pada pengidap hipertensi.
Kandungan eugenol di dalam ekstrak daun basil memblokir reaksi kalsium sehingga mampu memperlebar pembuluh darah.
Cara kerja ini menyerupai obat calcium-channel blocker, salah satu jenis obat hipertensi yang sering kali diresepkan dokter.
6. Akar kucing
Tanaman akar kucing atau juga dikenal dengan istilah catnip ini seringkali digunakan sebagai obat herbal, termasuk untuk menurunkan tekanan darah tinggi.
Serupa dengan daun basil, akar kucing membantu menurunkan tekanan darah dengan cara menghambat reaksi kalsium dalam sel-sel tubuh Anda.
Anda pun bisa menemukan obat darah tinggi alami ini dalam bentuk suplemen di apotek.
7. Kapulaga
Sebuah studi dalam Journal of Ethnopharmacology (2008) menyebutkan bahwa kapulaga dapat menurunkan tekanan darah dengan menghambat reaksi kalsium dalam tubuh.
Mirip dengan daun basil dan akar kucing, rempah ini menimbulkan reaksi yang sama seperti kerja obat calcium-channel blocker untuk mencegah komplikasi hipertensi.
Anda dapat mengonsumsi bubuk kapulaga langsung sebagai obat alami hipertensi maupun mencampurkannya ke dalam masakan sehari-hari.
Selain bumbu dan rempah di atas, ada pula beberapa makanan penurun darah tinggi yang bisa Anda konsumsi, seperti sayuran hijau, buah-buahan, yoghurt, dan oatmeal.
Jenis makanan tersebut mengandung vitamin dan mineral yang baik untuk kesehatan jantung, pembuluh darah, dan ginjal, yang pada akhirnya berpengaruh pada tekanan darah.
[embed-health-tool-bmi]
Metode mengatasi tekanan darah tinggi tanpa obat
Banyak orang tidak menyadari bahwa stres bisa menyebabkan hipertensi. Maka dari itu, dokter biasanya juga menganjurkan gaya hidup sehat guna mengelola darah tinggi.
Berikut merupakan beberapa terapi atau metode alami untuk menurunkan tekanan darah tinggi yang bisa Anda coba lakukan di rumah.
1. Meditasi
Teknik meditasi transdental jadi cara yang cukup efektif untuk menurunkan tingkat stres. Hal ini bisa Anda lakukan cukup dengan duduk nyaman dan menutup mata selama 20 menit.
Studi menunjukkan meditasi ini mampu mengurangi ketegangan jantung dan pembuluh darah.
Alhasil, tekanan darah pada tubuh bisa kembali ke rentang normal dan Anda dapat mencegah hipertensi bertambah parah.
2. Yoga
Untuk menurunkan darah tinggi dengan cepat, Anda bisa menambahkan yoga dalam aktivitas harian. Yoga memadukan postur fisik, teknik pernapasan, dan fokus pada tiap gerakannya.
Latihan kelenturan ini telah terbukti mengurangi tekanan darah dan denyut jantung sehingga Anda berisiko lebih kecil terkena komplikasi hipertensi.
Akan tetapi, konsultasikan dengan dokter sebelum ikut kelas yoga. Pasalnya, sejumlah gerakan yoga tidak dianjurkan, terutama pada orang dengan gangguan tulang dan sendi.
3. Progressive muscle relaxation (PMR)
Progressive muscle relaxation (PMR) bertujuan untuk mengurangi stres dengan cara menegangkan dan merelaksasi otot tertentu pada tubuh Anda
Metode alami untuk mengontrol darah tinggi tanpa obat ini bisa Anda lakukan dengan menegangkan dan melepaskan sejumlah otot tubuh, mulai dari wajah hingga kaki.
Cara ini bisa Anda lakukan selama 15–20 menit dua kali sehari. Meski terlihat mudah, tetap berhati-hatilah saat melakukan PMR agar terhindar dari cedera.
4. Latihan pernapasan
Apabila Anda bisa mengatur pernapasan dengan baik, perlahan, dan teratur, maka tubuh akan secara otomatis menjadi lebih rileks dan tenang.
Kemudian, hormon-hormon yang mengatur suasana hati akan diproduksi lebih banyak. Inilah yang akan membuat Anda merasa jauh lebih nyaman dan tekanan darah menurun.
Mengatur napas dengan baik membantu menurunkan tekanan darah. Cara alami ini sangat mudah dilakukan di mana pun dan kapan pun.
5. Terapi musik
Musik sering digunakan untuk menenangkan diri dan menghilangkan stres. Hal ini pun dapat berdampak pada kesehatan tubuh, salah satunya menjaga tekanan darah.
Para ahli menyakni terapi musik dengan alunan nada yang lembut bisa membuat tubuh rileks. Hal ini juga sekaligus menurunkan kadar kortisol atau hormon stres dalam tubuh yang membuat tekanan darah naik.
6. Terapi pijat
Selain terapi musik, terapi pijat pun banyak diyakini membantu menurunkan tekanan darah.
Studi dalam International Journal of Preventive Medicine (2013) menemukan terapi pijat mampu mengendalikan tekanan darah, terutama pada wanita yang mengalami prehipertensi.
Cara alami untuk mengatasi darah tinggi ini aman, efektif, dan murah. Selain di fasilitas kesehatan, terapi pijat juga bisa Anda lakukan di rumah sambil bersantai.
7. Qigong
Qigong mungkin terdengar asing bagi Anda. Namun, metode ini sebenarnya sudah menjadi terapi alternatif yang populer di Tiongkok sejak ribuan tahun lalu.
Sebuah studi dalam jurnal Medicine (2015) menemukan kombinasi qigong dan obat hipertensi terbukti membuat tekanan darah lebih terkendali dengan baik.
Saat ini sudah banyak tempat menyediakan pengobatan qigong. Namun, pastikan Anda memilih tempat dengan terapis profesional dan bersertifikat.
8. Biofeedback
Terapi biofeedback akan membuat Anda belajar mengendalikan beberapa fungsi tubuh, termasuk untuk mengontrol tekanan darah secara alami.
Para ahli tak hanya menyarankan terapi komplementer ini untuk pengidap hipertensi, tetapi juga orang dengan nyeri kronis, inkontinensia urine, sakit kepala, maupun asma.
Biofeedback melibatkan penggunaan alat sensor listrik khusus untuk memantau kondisi tubuh Anda. Oleh karena itu, metode ini harus dilakukan oleh terapis profesional.