Saat mengalami kondisi kesehatan tertentu seperti penyakit sistem reproduksi, wanita perlu melakukan pemeriksaan. Salah satunya adalah kolposkopi untuk melihat apakah ada tanda penyakit pada area vagina hingga serviks.
Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None
Saat mengalami kondisi kesehatan tertentu seperti penyakit sistem reproduksi, wanita perlu melakukan pemeriksaan. Salah satunya adalah kolposkopi untuk melihat apakah ada tanda penyakit pada area vagina hingga serviks.
Kolposkopi adalah prosedur pemeriksaan untuk melihat organ reproduksi wanita seperti leher rahim (serviks), vagina, dan juga vulva untuk memastikan apakah ada gejala penyakit.
Mengutip dari The American College of Obstetricians and Gynecologists, prosedur ini akan dilakukan dengan menggunakan alat pembesar khusus, yaitu kolposkop.
Kolposkop memungkinkan dokter untuk melihat masalah yang tidak dapat terlihat hanya dengan mata.
Maka dari itu, kolposkopi dapat memastikan apakah ada sel abnormal pada sekitar vagina dan kemungkinan kanker serviks.
Hasil pemeriksaan ini juga dapat menentukan apakah Anda perlu melakukan perawatan selanjutnya atau tidak.
Wanita perlu menjalani kolposkopi saat dokter menemukan sel abnormal selama pemeriksaan panggul atau pap smear.
Sebagai contoh, adanya perubahan seperti pembuluh darah abnormal, struktur, jaringan, warna, dan juga pola.
Sel abnormal ini mungkin menjadi gejala awal kanker yang nantinya akan berkembang.
Tak hanya itu saja, prosedur ini juga dapat digunakan untuk menilai lebih lanjut masalah lainnya, seperti:
Terkadang, dokter akan melakukan kolposkopi lebih dari satu kali, yaitu untuk memeriksa setelah Anda melakukan pengobatan tertentu.
Kolposkopi biasanya tidak digunakan sebagai tes skrining untuk wanita yang berisiko tinggi kanker serviks karena sebaiknya melakukan pemeriksaan pap smear.
Meskipun begitu, dokter akan memberitahu informasi lebih lanjut jika pap smear Anda hasilnya tidak normal melalui prosedur ini.
Biasanya, kolposkopi dilakukan bersamaan dengan prosedur biopsi kanker serviks.
Jika hasil keduanya normal, Anda cenderung tidak memiliki perubahan sel yang menyebabkan kanker serviks.
Walaupun hasilnya normal, kemungkinan dokter tetap menganjurkan untuk melakukan pemeriksaan pap smear secara rutin dalam jangka waktu tertentu.
Prosedur kolposkopi nyaris tidak menimbulkan rasa sakit sama sekali.
Anda mungkin akan merasakan sedikit tekanan saat spekulum dimasukkan ke dalam vagina.
Namun, apabila Anda merasakan cemas atau memiliki ketakutan berlebihan sebelum menjalaninya, bisa saja merasakan sakit.
Maka dari itu, sebaiknya carilah aktivitas yang membantu Anda agar lebih tenang dan rileks sebelum melakukan prosedur ini.
Sebagai persiapan, kemungkinan dokter akan menyarankan beberapa hal yang sebaiknya Anda hindari seperti di bawah ini.
Hal ini perlu Anda lakukan untuk memudahkan dokter sehingga bisa mendapatkan sampel yang bersih.
Lalu, dokter juga mungkin akan menyarankan untuk mengonsumsi obat pereda nyeri seperti ibuprofen atau parasetamol 30 menit sebelum kolposkopi.
Jika Anda menjalani biopsi yang memerlukan anestesi regional atau umum (bius total), kemungkinan Anda juga perlu berpuasa selama 8 jam sebelum prosedur.
Siapkan beberapa pembalut agar bisa Anda pakai apabila setelah prosedur terjadi perdarahan ringan.
Mintalah anggota keluarga atau teman untuk menemani Anda pulang.
Anda akan diminta untuk berbaring telentang dengan menopang kaki seperti pemeriksaan kesehatan reproduksi.
Setelah itu, dokter akan meletakkan logam spekulum ke dalam vagina Anda.
Spekulum menahan dinding vagina agar tetap terbuka sehingga dokter dapat melihat serviks Anda.
Berikut proses pemeriksaan kolposkopi.
Pengambilan sedikit sampel jaringan akan diuji di laboratorium.
Dalam pengambilan sampel, dokter menggunakan alat biopsi tajam untuk mengangkat sepotong kecil jaringan.
Terdapat dua jenis biopsi yang bisa dilakukan.
Penting Anda ketahui bahwa pemberian larutan cuka dapat menyebabkan sensasi terbakar, menyengat, atau kesemutan.
Larutan cuka membantu dokter menampakan bagian-bagian yang terdapat sel mencurigakan.
Prosedur kolposkopi biasanya dilakukan di tempat praktik dokter dan membutuhkan waktu sekitar 10-20 menit.
Jika prosedur ini dilakukan bersamaan dengan biopsi serviks, Anda mungkin akan merasakan nyeri pada vagina selama satu atau dua hari.
Perdarahan vagina, keputihan, hingga keluarnya cairan berwarna gelap adalah hal yang normal terjadi selama seminggu setelah biopsi.
Jangan menggunakan sabun vagina, berhubungan seks, atau menggunakan tampon selama satu minggu untuk memberikan waktu penyembuhan.
Hindari pula melakukan aktivitas berat atau berolahraga setelah kolposkopi. Ikuti petunjuk yang dokter berikan kepada Anda.
Apabila memiliki pertanyaan yang berkaitan dengan prosedur, konsultasikanlah kepada dokter untuk penjelasan lebih lanjut.
Prosedur kolposkopi sering kali tidak menyakitkan. Namun, lain halnya jika prosedurnya bersamaan dengan biopsi serviks.
Pada sebagian wanita, mungkin akan merasakan ketidaknyamanan, kram, atau bahkan nyeri.
Akan tetapi, tidak lebih sakit dari pemeriksaan spekulum lainnya.
Tidak ada efek samping dari prosedur ini karena tergolong aman kolposkopi, bahkan jika Anda sedang hamil.
Meski demikian, Anda disarankan untuk menunda melakukan prosedur ini pada saat menstruasi.
Hasil dari kolposkopi dapat dokter beritahukan langsung pada Anda selama prosedur berlangsung.
Namun, untuk hasil biopsi biasanya akan membutuhkan waktu beberapa hari karena membutuhkan pemeriksaan laboratorium.
Jika terdapat pertanyaan lebih lanjut, silakan konsultasikan dengan dokter spesialis obstetri dan ginekologi untuk mendapatkan solusi terbaik.
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar