backup og meta

2

Bagikan

Salin Tautan

Peran Dokter Spesialis OBGYN (Sp.OG) dalam Dunia Medis

Peran Dokter Spesialis OBGYN (Sp.OG) dalam Dunia Medis

Istilah “dokter spesialis OBGYN” mungkin sudah tidak asing bagi sebagian wanita. Tidak hanya merawat ibu hamil, dokter dengan gelar Sp.OG ini juga mengkhususkan diri dalam mempelajari bidang kesehatan reproduksi wanita secara keseluruhan. 

Lantas, jenis perawatan apa saja yang bisa diberikan oleh dokter spesialis OBGYN? Berikut informasinya.

Mengenal dokter spesialis OBGYN

Dokter spesialis OBGYN adalah dokter yang berfokus pada bidang reproduksi wanita, termasuk menstruasi, kehamilan, persalinan, hingga menopause.

OBGYN (terkadang ditulis “OB-GYN” atau “Ob Gyn”) sendiri adalah singkatan dari obstetri dan ginekologi. Meskipun berada dalam satu spesialisasi, keduanya merupakan hal yang berbeda.

Berikut adalah penjelasan singkat dari perbedaan obstetri dan ginekologi.

1. Obstetri

perbedaan bidan dan dokter kandungan

Cabang ilmu obstetri berfokus dalam mempelajari kehamilan dan persalinan, baik itu sebelum, selama, dan setelah wanita melahirkan.

Selain berfokus dalam pemeliharaan dan perawatan selama kehamilan, obstetri juga mempelajari tentang program hamil dan perawatan infertilitas.

2. Ginekologi

Sementara itu, cabang ilmu ginekologi lebih berfokus pada kesehatan sistem reproduksi wanita, seperti vagina, rahim, dan ovarium.

Dengan keahlian ini, dokter dapat melakukan diagnosis hingga penanganan berbagai macam penyakit yang berkaitan dengan organ reproduksi wanita.

Meski merupakan dua cabang ilmu yang berbeda, keduanya sama-sama berfokus pada masalah kesehatan terbesar pada wanita sehingga tergabung menjadi satu spesialisasi yang disebut OBGYN. 

Selain kesehatan reproduksi, dokter spesialis OBGYN juga dapat memberikan penanganan pada masalah payudara wanita.

Tahapan pendidikan dokter Sp.OG

Untuk bisa mendapatkan gelar spesialis OBGYN, Anda harus menyelesaikan beberapa tahapan pendidikan kedokteran seperti berikut.

  1. Kuliah sarjana kedokteran: mempelajari kesehatan tubuh manusia secara menyeluruh, dilakukan selama kurang lebih empat tahun untuk mendapat gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked).
  2. Program profesi dokter: fase yang disebut koas ini dilakukan di berbagai bagian rumah sakit untuk mempelajari kasus-kasus dokter umum selama 2–3 tahun. Lulusan profesi mendapatkan gelar Dokter (dr.).
  3. Program pendidikan dokter spesialis (PPDS) OBGYN: kerja praktek di rumah sakit dengan bimbingan supervisor atau staf pengajar di bidang OBGYN. Ditempuh selama 4–7 tahun untuk mendapat gelar Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi (Sp.OG).

Kondisi medis yang dikonsultasikan pada dokter spesialis OBGYN

Memiliki spesialisasi pada kesehatan reproduksi wanita, berikut adalah beberapa kondisi medis yang menjadi tanggung jawab dokter Sp.OG.

  • Penyakit yang terkait kehamilan seperti diabetes gestasional, kehamilan ektopik, risiko infeksi, preeklampsia, hingga kelainan genetik.
  • Konsultasi program hamil.
  • Pemeriksaan kehamilan dan kandungan secara rutin.
  • Perawatan pada berbagai masalah kehamilan, termasuk morning sickness.
  • Perawatan sebelum, selama, dan sesudah melahirkan.
  • Masalahan yang berhubungan dengan keputihan atau perdarahan yang bukan menstruasi.
  • Konsultasi tentang alat kontrasepsi.
  • Perawatan payudara, termasuk saat menyusui.
  • Masalah yang berhubungan dengan indung telur, termasuk endometriosis dan PCOS.
  • Gangguan hormonal yang berpengaruh pada reproduksi.
  • Kesehatan sistem reproduksi, seperti radang panggul, kista ovarium, penyakit menular seksual, hingga kanker serviks.

Tes dan prosedur yang dilakukan spesialis OBGYN

bolehkah pap smear saat haid

Untuk menunjang hasil diagnosis atau perawatan, dokter spesialis spesialis obstetri dan ginekologi bisa melakukan berbagai tes dan prosedur pemeriksaan kesehatan seperti berikut.

  • Pap smear.
  • Biopsi.
  • Pemasangan dan pelepasan alat kontrasepsi.
  • Histerektomi atau pengangkatan rahim.
  • Miomektomi atau pengangkatan tumor fibroid jinak.
  • Operasi panggul.
  • Ooforektomi atau pengangkatan ovarium.
  • USG dan pemeriksaan kehamilan lainnya.
  • Salpingektomi atau pengangkatan saluran tuba.
  • Ablasi endometrium atau pengangkatan lapisan rongga endometrium.
  • USG panggul.
  • Dilatasi dan kurtase (kuret).
  • Sterilisasi wanita.
  • Skrining kanker pada organ reproduksi wanita serta payudara.
  • Persalinan pervaginam, caesar, dan lain-lain.
  • Inseminasi buatan.
  • Fertilisasi in vitro (IVF) atau program bayi tabung.

Dokter spesialis OBGYN di setiap rumah sakit mungkin memberikan pelayanan yang berbeda-beda. Pastikan Anda melakukan konfirmasi ulang terkait tes atau pemeriksaan yang ingin Anda lakukan.

Subspesialis dokter Sp.OG

Sama seperti profesi dokter lainnya, dokter spesialis OBGYN bisa melanjutkan pendidikan untuk mengambil subspesialis tertentu terkait kesehatan obstetri dan ginekologi.

Berikut adalah berbagai bidang subspesialis yang bisa diambil dokter Sp.OG.

1. Onkologi ginekologi (Sp.OG(K) Onk.)

Mengutip dari laman University of Medicine and Health Sciences, subspesialis onkologi ginekologi berfokus pada diagnosis dan pengobatan kanker yang berkaitan dengan sistem reproduksi wanita, seperti kanker rahim, kanker serviks, dan lain-lain.

Tidak hanya itu, dokter Sp.OG(K) Onk. juga berperan dalam pengawasan proses kemoterapi pada pasien kanker.

2. Fetomaternal (Sp.OG-KFM)

manfaat usg

Dokter Sp.OG dengan subspesialis fetomaternal berfokus pada pasien dengan kehamilan risiko tinggi, seperti ibu hamil dengan riwayat keguguran berulang, risiko lahir prematur, dan diabetes gestasional.

Selain itu, dokter spesialis fetomaternal juga bertanggung jawab untuk menangani kasus ibu yang mengandung bayi kembar.

3. Endokrin dan fertilitas (Sp.OG(K)FER.)

Dokter Sp.OG(K)FER. akan membantu wanita yang memiliki hambatan untuk hamil, termasuk melakukan inseminasi buatan atau bayi tabung.

Dokter dengan subspesialis ini juga bisa menjadi pilihan tepat jika Anda ingin berkonsultasi tentang kemungkinan adanya gangguan hormon yang memengaruhi fertilitas Anda.

Tahukah Anda?

Program pendidikan dokter subspesialis disebut dengan fellowship. Pendidikan ini umumnya diselesaikan selama 2–3 tahun.

4. Uroginekologi dan bedah rekonstruksi panggul

Ahli bedah ini berfokus pada perawatan masalah panggul dan area reproduksi wanita, termasuk kandung kemih.

Dokter spesialis uroginekologi dan bedah rekonstruksi panggul dapat menangani berbagai masalah panggul wanita yang biasa disebabkan oleh kehamilan, usia, dan kondisi medis tertentu.

Dokter spesialis OBGYN umumnya sudah tersedia di setiap rumah sakit. Meski begitu, pelayanan yang diberikan bisa saja berbeda-beda. Oleh karena itu, pilihlah dokter Sp.OG sesuai kebutuhan Anda.

[embed-health-tool-ovulation]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Torres, C. (n.d.). What is an OB GYN and what do these obstetrics and gynecologist specialists do? UMHS | University of Medicine and Health Sciences in St. Kitts. Retrieved 28 August 2023 from https://www.umhs-sk.org/blog/what-is-an-obgyn.

Cskopecce. (2022, February 8). What is an Ob/Gyn? A look at the doctors specializing in women’s health. Medical Blog. Retrieved 28 August 2023 from https://www.sgu.edu/blog/medical/what-is-an-ob-gyn/.

Obstetrics and gynecology – Tests and procedures. (2022, September 14). Mayo Clinic. Retrieved 28 August 2023 from https://www.mayoclinic.org/departments-centers/obstetrics-gynecology/sections/tests-procedures/orc-20423743.

What is a gynecologist? When to see one & what to expect. (n.d.). Cleveland Clinic. Retrieved 28 August 2023 from https://my.clevelandclinic.org/health/articles/24489-gynecologist#.

Obstetrics and gynecology. (n.d.). ACS. Retrieved 28 August 2023 from https://www.facs.org/for-medical-professionals/education/programs/so-you-want-to-be-a-surgeon/section-iii-surgical-specialties/obstetrics-and-gynecology/.

Versi Terbaru

01/10/2023

Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Ilham Fariq Maulana

Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 01/10/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan