Risiko penyakit satu ini sangat bisa dikurangi salah satunya dengan tidak menggunakan sabun kewanitaan.
3. Meningkatkan risiko komplikasi kehamilan
Wanita yang menggunakan sabun kewanitaan lebih dari seminggu sekali dilaporkan berpotensi sulit hamil dibandingkan dengan yang tidak.
Menggunakan pembersih vagina juga dicurigai dapat meningkatkan risiko kehamilan ektopik sebanyak 76 persen. Kehamilan ektopik membuat embrio menempel pada organ di luar rahim.
Semakin sering Anda membersihkan vagina, maka semakin besar risko untuk mengalami kehamilan ektopik atau hamil anggur.
4. Vagina kering
Vagina yang kering memang tidak selalu tanda bahaya, tetapi bisa membuat tidak nyaman. Selain itu, vagina yang kering akibat bahan kimia dalam sabun kewanitaan juga bisa membuat seks terasa sakit.
5. Risiko penyakit kelamin
Banyak yang bilang bahwa pakai sabun kewanitaan sebelum dan setelah seks dapat mencegah penularan penyakit kelamin. Namun, jangan mudah percaya kabar yang beredar.
Menggunakan sabun kewanitaan dapat merusak keseimbangan bakteri baik pelindung vagina dari infeksi. Itu kenapa sabun pembersih vagina justru bisa meningkatkan risiko Anda tertular penyakit kelamin dari aktivitas seksual yang tidak aman.
Namun, tetap penting hukumnya untuk membersihkan vagina dengan air hangat setelah seks agar bakteri yang menempel bisa hilang. Bersihkan vagina hanya dengan air bersih yang mengalir. Usap dari arah depan ke belakang, jangan sebaliknya. Hal ini dilakukan untuk mencegah bakteri yang ada di anus berpindah masuk dan menginfeksi vagina.
Selain itu, jangan lupa juga untuk mencuci tangan terlebih dahulu sebelum dan sesudah membersihkan vagina.
Bagaimana cara membersihkan vagina tanpa sabun kewanitaan?

Menurut Dr. Suzy Elneil, konsultan urogynaecology di University College Hospital, London, caranya cukup dengan menjaga kesehatan dan kebersihan diri.
Cukup bilas vagina hanya dengan air hangat bersih mengalir, dengan mengusapnya dari depan ke belakang. Bilas bersih dan keringkan dengan baik agar vagina tidak terus-terusan lembap. Selain itu, rutinlah ganti celana dalam beberapa sekali dengan yang berbahan katun.
Produk sabun kewanitaan tidaklah diperlukan untuk membersihkan vagina. Jika ingin menggunakan sabun, dr, Sangeeta Agnihotri selaku konsultan ginekologi dan obstetri di Inggris, merekomendasikan memakai sabun dengan syarat:
- Tanpa parfum
- Tanpa pewarna
- Tanpa pengawet
- Tanpa bahan kimia yang terlalu keras
Jika Anda bingung menentukan sabun yang tepat, mintalah rekomendasi dokter. Jangan tergiur dengan harga murah dan iming-iming iklan yang menggoda.
Membiasakan pola makan sehat dan rajin olahraga juga membantu menjaga vagina tetap sehat.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar