backup og meta

Waspadai Gejala pada Wanita yang Perlu Segera ke Dokter

Waspadai Gejala pada Wanita yang Perlu Segera ke Dokter

Pada wanita, ada beberapa penyakit yang harus lebih diwaspadai dibandingkan dengan pria. Penyakit tersebut diketahui lebih rentan dialami oleh wanita karena kondisi biologis yang berbeda dari pria. Untuk itu, pemeriksaan ke dokter perlu dilakukan untuk memastikan gejala penyakit yang rentan dialami oleh wanita. Ketahui penyakit tersebut beserta gejalanya di bawah ini.

Penyakit dan gejala pada wanita yang harus diperiksakan ke dokter

gangguan pada sistem ekskresi

Terdapat beberapa gejala atau keluhan yang menjadi tanda bagi wanita untuk segera periksakan diri ke dokter. Berikut di antaranya.

1. Nyeri dada

Penyakit jantung diketahui menjadi penyebab kematian nomor 1 pada wanita. Gejala penyakit jantung pada wanita, meliputi berikut ini.

  • Nyeri dada.
  • Sesak napas.
  • Kelemahan pada lengan.

Pada wanita, sesak napas juga bisa disertai mual atau muntah.

Namun, Anda sebagai wanita terkadang tidak menyadari gejala yang dialami sebagai penyakit jantung. Banyak yang menyangka gejala tersebut sebagai efek setelah berolahraga atau mulas.

Selain itu, meski menopause tidak menyebabkan penyakit jantung, beberapa faktor pemicu dapat timbul setelah menopause, di antaranya yaitu tekanan darah tinggi, kolesterol, dan kadar estrogen rendah.

2. Kesulitan berbicara

Dilansir dari Northwestern Medicine, setiap tahun stroke diketahui terjadi pada wanita hingga berjumlah 55.000 lebih banyak dibandingkan dengan pada pria.

Ada 2 jenis stroke yang dapat dialami, yaitu:

  • hemoragik  atau pendarahan di otak, dan 
  • iskemik atau penyumbatan pembuluh darah yang menyebabkan gangguan aliran darah. 

Meskipun gejala dapat bervariasi tergantung pada penyebab stroke, gejala khas pada wanita termasuk kesulitan berbicara dan mati rasa pada tungkai.

Selain itu, Anda perlu mengetahui bahwa ada juga hubungan antara kehamilan dan stroke.

Preeklampsia, yaitu suatu kondisi yang ditandai dengan tekanan darah tinggi selama kehamilan, dapat meningkatkan risiko stroke.

Kelainan neurologis yang bisa terjadi selama kehamilan juga dapat dialami oleh wanita sebagai gejala stroke.

Kelainan ini umumnya disebabkan oleh gangguan pembekuan darah akibat hiperkoagulasi atau pembekuan darah yang berlebihan. Gumpalan darah ini kemudian dapat membatasi aliran darah ke otak.

3. Kadar gula darah tinggi

Diabetes pada wanita juga terjadi saat kadar gula darah tinggi. Ini bukanlah penyakit yang khusus dialami oleh wanita.

Namun, penyakit ini bisa meningkatkan risiko penyakit jantung hingga 4 kali lipat pada wanita.

Bukan hanya itu, wanita juga lebih rentan mengalami komplikasi diabetes, seperti kebutaan, penyakit ginjal, dan depresi.

Selama masa kehamilan, diabetes gestasional juga dapat terjadi, yaitu kondisi ketika kadar glukosa meningkat dan menyebabkan komplikasi lain.

Pengobatan gejala diabetes pada wanita saat ke dokter meliputi pola makan ketat, olahraga, pengawasan kadar glukosa, suntik insulin, dan obat minum.

Inilah mengapa jika mengalami gejala diabetes, wanita perlu segera memeriksakan diri ke dokter.

Pada kondisi ini, pemeriksaan khusus serta pengawasan perlu dilakukan pada ibu hamil, terutama jika Anda bergantung pada insulin.

4. Benjolan pada payudara

Adanya benjolan pada payudara diketahui dapat menjadi gejala kanker payudara pada wanita sehingga perlu segera dilakukan pemeriksaan ke dokter.

Namun, sebagai deteksi awal, Anda juga bisa coba mendeteksi sendiri apakah ada benjolan pada payudara Anda.

Meski sebagai besar benjolan pada payudara bukan termasuk kanker, pemeriksaan kanker payudara ke dokter tetap diperlukan guna memastikan gejala ini pada wanita.

Untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) di rumah, dikatakan bahwa Anda tidak perlu menggunakan teknik khusus.

Kuncinya adalah melakukannya secara rutin dengan meraba untuk mengetahui adanya bentuk asing yang mungkin terasa pada payudara Anda.

5. Nyeri pada bagian panggul dan perut

Sangat dianjurkan bagi wanita yang mengalami gejala nyeri pada bagian pinggul dan perut bawah untuk segera periksa ke dokter kandungan.

Dokter akan mendiagnosis masalah pada bagian sekitar area kelamin dan rahim Anda untuk mengetahui penyebab dan dampak yang akan timbul.

Masalahnya, nyeri pada bagian panggul dan perut mungkin saja merupakan sebuah tanda adanya infeksi pada area tersebut.

Beberapa kondisi yang mungkin muncul dengan gejala nyeri panggul dan perut adalah kista ovarium. Bahkan, kehamilan ektopik juga mungkin saja memiliki gejala yang serupa.

Menurut survei yang dilakukan oleh American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), wanita yang mengalami nyeri panggul dan perut biasanya mengidap fibroid rahim atau endometriosis.

6. Perdarahan di luar menstruasi atau setelah menopause

haid tidak teratur

Bercak darah dari vagina belum tentu berarti Anda mengalami menstruasi.

Itu sebabnya, gejala ini juga bisa memotivasi Anda sebagai wanita untuk periksa ke dokter kandungan. Terlebih, jika Anda telah mengalaminya dalam jangka waktu yang cukup lama.

Perdarahan abnormal bisa saja mirip dengan menstruasi. Bedanya, perdarahan ini disertai rasa sakit dan beberapa gejala kondisi tubuh yang tidak sehat, seperti, mual, nyeri parah, dan wajah pucat pasi.

National Institutes of Health menyatakan, jika terdapat gejala seperti yang telah disebutkan di atas, bisa jadi ada sesuatu yang bermasalah pada vagina Anda.

Biasanya, ini menjadi tanda adanya cedera vagina, keguguran, atau bahkan kanker serviks. Begitu pun dengan wanita yang mengalami perdarahan setelah menopause.

Ini bisa jadi merupakan tanda adanya kanker pada rahim yang mengharuskan Anda pergi ke dokter kandungan.

Meski begitu, bukan berarti ketika Anda mengalami gejala yang telah disebutkan Ana pasti mengidap kanker serviks.

Masih diperlukan pemeriksaan klinis lebih lanjut untuk memastikan penyebabnya.

7. Masalah saat menstruasi

Penting bagi para wanita untuk mengetahui gejala menstruasi yang normal dan tidak normal sehingga tahu kapan harus melakukan pemeriksaan ke dokter.

Kadang, beberapa keluhan muncul akibat mentruasi yang terjadi lebih dari satu kali dalam sebulan atau tidak teratur.

Ini menandakan adanya masalah pada bagian rahim dan kelamin Anda. Apalagi jika masalah menstruasi ini disertai dengan tubuh yang merasa lemah atau pusing selama menstruasi berlangsung.

Waspadai!

Jika terjadi gejala menstruasi yang tidak normal, tidak ada alasan bagi wanita untuk tidak periksa ke dokter kandungan. Menstruasi yang jarang atau tidak teratur bisa menjadi sebuah gejala dari kondisi kesehatan seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS), masalah ketidakseimbangan hormon, atau bahkan menjadi tanda bahwa Anda sedang hamil.

8. Keputihan berwarna dan berbau, atau nyeri di bagian kelamin

Pada dasarnya, keputihan pada wanita merupakan gejala yang wajar sebagai cara vagina membersihkan diri, sehingga pemeriksaan ke dokter tidak diperlukan.

Namun, jumlah dan warna cairan vagina ini menentukan apakah keputihan tersebut normal atau tidak.

Jika Anda mengalami gejala keputihan dalam jangka waktu yang lama dan warnanya tidak putih, apalagi jika berbau menyengat, sebaiknya Anda pergi ke dokter kandungan atau spesialis kelamin.

Menurut ACOG, jika gejala keputihannya disertai gatal-gatal dan sakit di bagian kelamin, itu merupakan tanda-tanda vaginitis yang mengharuskan Anda sesegera mungkin periksalkan diri ke dokter kandungan.

Ada dua penyebab utamanya, pertama adalah infeksi ragi dan bakteri di kelamin Anda. Kedua adalah herpes yang menyebabkan luka pada bagian dalam kelamin.

9. Nyeri saat berhubungan seks

Jangan sampai hubungan seksual yang biasa Anda lakukan menjadi sebuah derita akibat rasa sakit yang dirasakan.

Nyeri saat berhubungan seks dapat dikatakan sebagai nyeri panggul dalam atau nyeri di daerah kelamin Anda.

Penyebab umumnya adalah vagina yang kering (tidak terangsang dengan baik), infeksi pada vagina, atau fibroid rahim vagina.

Jika gejala pada wanita di atas sudah mulai Anda alami, jangan tunda lagi waktu untuk periksa ke dokter spesialis kandungan.

Pentingnya periksa kesehatan ke dokter secara rutin

  • Sama seperti pada pria, sebagai wanita, Anda tak perlu menunggu mengalami gejala penyakit tertentu untuk memeriksakan diri Anda ke dokter.
  • Ada baiknya Anda mulai menjadwalkan kunjungan periksa secara rutin ke dokter.
  • Nantinya, Anda mungkin akan menjalani beberapa rangkaian pemeriksaan untuk melihat kondisi tubuh Anda secara menyeluruh.
  • Menjalani pemeriksaan secara rutin sejak dini dapat membantu menemukan kejanggalan sedini mungkin. Dengan begitu, penyakit dapat dicegah sebelum mulai memburuk.

[embed-health-tool-ovulation]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Medicine, N. (2023). 9 Health Issues Every Woman Should Understand. Retrieved 31 March 2023, from https://www.nm.org/healthbeat/healthy-tips/9-health-issues-every-woman-should-understand

Medicine, N. (2023). Your Monthly Breast Exam (Infographic). Retrieved 31 March 2023, from https://www.nm.org/healthbeat/healthy-tips/your-monthly-breast-self-exam

8 Common Women’s Health Issues to Know About | Regis College. (2023). Retrieved 31 March 2023, from https://online.regiscollege.edu/online-masters-degrees/online-master-science-nursing/womens-health-nurse-practitioner/resources/health-issues-specific-womens-health/

Women’s Health Conditions. (2023). Retrieved 31 March 2023, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/womens-health-conditions

Ten top issues for women’s health. (2015). Retrieved 31 March 2023, from https://www.who.int/news-room/commentaries/detail/ten-top-issues-for-women’s-health

Common reproductive health concerns for women. (2018, April 27). Retrieved 31 March 2023, from https://www.cdc.gov/reproductivehealth/womensrh/healthconcerns.html

Your First Gynecologic Visit. (2023). Retrieved 31 March 2023, from https://www.acog.org/womens-health/faqs/your-first-gynecologic-visit?utm_source=redirect&utm_medium=web&utm_campaign=otn

Versi Terbaru

11/04/2023

Ditulis oleh Reikha Pratiwi

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Karinta Ariani Setiaputri


Artikel Terkait

Jangan Asal! Ketahui Cara Mencukur Bulu Kemaluan yang Aman untuk Pria dan Wanita

Nyeri Haid yang Normal dan Tidak Normal, Ini 5 Cara Membedakannya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 11/04/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan