backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

14

Tanya Dokter
Simpan

6 Obat yang Terbukti Aman dan Ampuh Meredakan Nyeri Haid

Ditinjau secara medis oleh Apt. Ambar Khaerinnisa, S.Farm · Farmasi · None


Ditulis oleh Atifa Adlina · Tanggal diperbarui 23/08/2023

    6 Obat yang Terbukti Aman dan Ampuh Meredakan Nyeri Haid

    Tidak sedikit wanita yang mengalami nyeri haid alias dismenore setiap bulannya. Bahkan, ada yang mengalami nyeri haid parah sampai pingsan. Jika tidak kuat dengan nyeri haid hingga mengganggu aktivitas, Anda dapat mengonsumsi obat untuk membantu mengatasinya.

    Lantas, apa saja obat sakit atau nyeri haid yang paling ampuh meredakan gejalanya dan aman untuk dikonsumsi? Ketahui beberapa daftarnya melalui ulasan berikut.

    Obat pereda nyeri haid yang aman dikonsumsi

    Sebagian besar wanita mengalami nyeri atau sakit yang tidak tertahankan saat menstruasi (haid).

    Biasanya, Anda bisa merasakan nyeri pada bagian perut, pinggul, punggung bawah, paha bagian dalam, hingga kaki.

    Mengutip dari Michigan Medicine, pada kasus yang sangat parah, nyeri juga disertai dengan pusing dan mual.

    Selain beristirahat, Anda juga bisa meredakan gejalanya dengan mengonsumsi obat pereda dismenore atau nyeri haid.

    Namun, perlu Anda pahami, obat pereda nyeri di bawah ini merupakan obat-obatan untuk mengatasi dismenore primer, yaitu yang tidak disebabkan oleh penyakit tertentu.

    Jadi, Anda sebaiknya memeriksakan diri ke dokter bila obat pereda nyeri di bawah ini tak juga mengatasi gejala yang Anda alami.

    Berikut beberapa jenis obat sakit haid yang diketahui aman dan dapat membantu meredakan gejalanya.

    1. Ibuprofen

    obat ibuprofen sebagai obat nyeri haid

    Meski sebagian orang lebih sering mengonsumsi ibuprofen untuk mengatasi sakit kepala atau sakit gigi, obat ini juga dapat membantu meredakan nyeri menstruasi ringan hingga parah.

    Hal ini karena kandungan dalam ibuprofen akan menurunkan produksi hormon prostaglandin yang memicu kram perut.

    Akan tetapi, obat ini tidak dianjurkan untuk Anda yang punya penyakit asma, masalah lambung, serta gangguan ginjal atau hati karena dapat memperparah penyakit.

    Hati-hati juga terhadap reaksi alergi obat ini, seperti gatal, kemerahan, hingga sesak napas. Mintalah resep obat lainnya dari dokter jika Anda memiliki kondisi-kondisi di atas.

    2. Naproxen

    Begitu nyeri haid terasa parah hingga menghambat aktivitas harian, Anda bisa mengonsumsi salah satu jenis dari obat NSAID (non-steroid anti-inflamasi), yaitu naproxen.

    Selain bermanfaat untuk sakit kepala dan nyeri otot, Anda dapat menggunakan naproxen sebagai obat pereda nyeri atau sakit haid.

    Sama seperti ibuprofen, naproxen dapat menghambat produksi prostaglandin yang memicu nyeri haid. Berkat cara kerja tersebut, nyeri haid Anda bisa mereda.

    Bila Anda mempunyai kondisi kesehatan lainnya, seperti asma, gagal jantung, serta penyakit ginjal, sebaiknya hindari konsumsi jenis obat ini.

    Waktu terbaik mengonsumsi pereda nyeri haid

    Begitu menstruasi datang atau rasa nyerinya mulai terasa, segera konsumsi obat pereda sakit haid.
    Lanjutkan minum obat sesuai petunjuk selama dua hingga tiga hari ke depan atau sampai gejalanya hilang.

    3. Paracetamol

    Paracetamol adalah obat yang digunakan untuk membantu mengobati rasa sakit ringan hingga sedang, salah satunya adalah sakit haid.

    Anda bisa menjadikan paracetamol sebagai alternatif obat nyeri haid yang mudah ditemukan di apotek.

    Bahkan, paracetamol termasuk obat yang minim atau sangat jarang menimbulkan efek samping selama dikonsumsi pada dosis yang tepat.

    Namun, Anda juga perlu mengetahui bahwa efektivitas parasetamol atau acetaminophen lebih rendah apabila dibandingkan dengan ibuprofen dalam meredakan nyeri haid.

    4. Asam mefenamat

    hufamag plus

    Asam mefenamat juga menjadi salah satu obat pereda nyeri haid apabila rasa sakitnya tergolong ringan hingga sedang.

    Kandungan dalam obat ini juga sekaligus bermanfaat untuk meredakan sakit kepala saat haid serta rasa nyeri ringan lainnya.

    Termasuk obat golongan NSAID, asam mefenamat bekerja dengan cara mengurangi hormon yang menyebabkan peradangan dan nyeri pada tubuh.

    Meski begitu, penggunaan obat ini hanya dianjurkan dalam jangka pendek, yaitu tidak lebih dari 7 hari.

    5. Pil KB

    Bukan cuma mencegah kehamilan, pil KB ternyata juga bisa Anda manfaatkan sebagai obat nyeri haid.

    Kandungan hormon dalam pil KB dapat membantu menipiskan lapisan rahim dan mengurangi jumlah hormon prostaglandin, sehingga rasa nyeri bisa berkurang.

    Namun, sebaiknya Anda menghindari konsumsi pil KB sebagai obat sakit menstruasi apabila mempunyai kondisi penggumpalan darah, migraine, atau jenis kanker tertentu.

    Oleh karena itu, sebaiknya tetap konsultasi dulu ke dokter sebelum memutuskan untuk membantu mengatasi nyeri haid dengan pil KB.

    Perlu Anda Ketahui

    Pil KB biasanya direkomendasikan jika Anda tidak membaik dengan minum obat pereda nyeri di atas atau pada wanita yang tidak merencanakan kehamilan atau menginginkan kontrasepsi.

    6. Ketoprofen

    Satu lagi jenis obat NSAID di apotek yang juga bisa Anda gunakan untuk membantu meredakan nyeri haid, yaitu ketoprofen.

    Ketoprofen bisa Anda konsumsi untuk membantu meredakan nyeri haid yang muncul sebelum atau selama periode menstruasi.

    Cara kerja dari ketoprofen adalah dengan menghentikan produksi zat yang mengakibatkan rasa sakit, demam, hingga peradangan.

    Namun, perlu diperhatikan karena mengonsumsi obat ini dapat meningkatkan risiko serangan jantung serta stroke, terutama pada orang yang memiliki riwayat penyakit tersebut atau jika dikonsumsi dalam jangka waktu lama.

    Selain obat, adakah cara lain untuk mengatasi nyeri haid?

    haid di sekolah

    Untuk membantu meredakan nyeri haid, Anda juga bisa melakukan beberapa perawatan rumahan lainnya selain minum obat, seperti berikut ini.

    • Berolahraga dan melakukan aktivitas fisik, yang dapat membuat tubuh melepaskan endorfin untuk membantu meringankan kram perut.
    • Kompres perut dengan botol berisi air panas atau heating pad.
    • Menenangkan tubuh serta mengurangi stres agar lebih rileks.

    Apabila Anda terbiasa mengonsumsi obat pereda dismenore atau sakit haid, jangan lupa untuk tetap berkonsultasi dengan dokter mengenai dosis yang tepat.

    Anda perlu melakukannya karena kondisi kesehatan setiap orang tidaklah sama.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    Apt. Ambar Khaerinnisa, S.Farm

    Farmasi · None


    Ditulis oleh Atifa Adlina · Tanggal diperbarui 23/08/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan