Saat haid atau menstruasi tiba, tidak hanya mood yang dapat berubah, tetapi tubuh juga sering kali merasakan berbagai ketidaknyamanan. Bagi sebagian wanita, migrain saat haid kerap kali menjadi keluhan yang datang bersama dengan siklus bulanan ini. Sebenarnya, apa penyebab kondisi ini dan bagaimana cara mengatasinya? Ketahui informasinya di bawah ini.
Gejala migrain saat haid
Migrain biasanya terjadi saat ovulasi hingga sebelum, saat, ataupun sesudah haid. Kondisi ini paling sering terjadi sebelum dan sesudah hari pertama haid.
Migrain ini pun dapat berlangsung selama tiga hari selama menstruasi. Gejala migrain yang dirasakan saat haid atau menstruasi sama seperti migrain pada umumnya.
Namun, jenis sakit kepala menjelang menstruasi ini mungkin tidak disertai dengan aura (gangguan sensorik). Berikut adalah beberapa ciri migrain saat menstruasi.
- Sensitivitas pada cahaya dan suara.
- Rasa sakit yang berdenyut di salah satu sisi kepala.
- Mual dan muntah.
- Rasa lelah.
- Nyeri sendi dan nyeri otot.
- Kehilangan selera makan.
- Penglihatan kabur.
Penyebab migrain saat haid
Migrain saat menstruasi adalah masalah umum yang dialami banyak wanita dan sering dikaitkan dengan perubahan hormon dalam tubuh.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah beberapa penyebab migrain saat haid.
1. Perubahan kadar hormon
Saat mengalami menstruasi, kadar hormon estrogen dalam tubuh mengalami penurunan. Bahkan menurut laman Cleveland Clinic, penurunan kadar hormon estrogen ini dapat mencapai jumlah terendah.
Perubahan drastis pada hormon membuat migrain lebih mungkin terjadi. Apalagi hormon estrogen memiliki fungsi untuk mengatur rasa nyeri atau sakit.
Jadi, saat hormon ini menurun, Anda akan lebih sensitif terhadap rasa sakit, termasuk migrain yang dirasakan di area kepala Anda.
2. Penggunaan Pil KB
Penggunaan pil KB pada beberapa wanita juga dapat menjadi penyebab migrain saat haid. Biasanya, migrain ini dapat terjadi dalam 2 hari menjelang dan selama 3 hari pertama menstruasi.
Ini terjadi karena wanita yang menggunakan pil KB kombinasi biasanya mengonsumsi pil selama 21 hari dan kemudian berhenti selama 7 hari. Periode berhenti mengonsumsi pil memungkinkan terjadi perdarahan seperti menstruasi.
Selama jeda ini, kadar hormon turun, menciptakan kondisi hormonal yang mirip dengan menstruasi alami, sehingga memicu migrain pada beberapa wanita.
3. Terapi penggantian hormon
Penggunaan hormon dalam terapi penggantian hormon (hormone replacement therapy) seperti estrogen dan progesteron memang dapat memengaruhi kadar hormon tubuh.
Penurunan atau fluktuasi kadar hormon estrogen diketahui dapat memicu migrain, terutama pada wanita yang sudah rentan terhadap migrain.
4. Faktor genetik
Jika migrain merupakan masalah yang pernah dialami oleh anggota keluarga Anda, kemungkinan Anda juga akan mengalaminya, termasuk saat menstruasi.
Faktor genetik memainkan peran besar dalam sensitivitas tubuh terhadap perubahan hormon yang memicu migrain.
5. Konsumsi makanan tertentu
Makanan yang tinggi garam atau gula termasuk makanan yang dilarang saat haid karena dapat memengaruhi keseimbangan hormon tubuh.
Makanan yang mengandung banyak natrium atau gula dapat menyebabkan fluktuasi hormon, yang bisa memperburuk migrain dan meningkatkan keparahannya selama menstruasi.
Cara mengatasi migrain saat haid
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi penyebab migrain saat haid. Cara yang bisa Anda lakukan adalah mengetahui terlebih dahulu tingkat keparahan rasa nyerinya.
1. Mengonsumsi obat pereda nyeri
Ketika Anda tidak tahan dengan rasa sakit karena menstruasi dan ditambah dengan migrain, Anda bisa mengonsumsi obat migrain atau penghilang rasa sakit yang dijual bebas.
Beberapa macam obat untuk meredakan sakitnya, seperti:
- ibuprofen,
- naproksen sodium,
- aspirin, dan
- paracetamol.
Apabila migrain saat haid Anda sudah cukup parah, obat triptan adalah pilihan yang bisa dikonsumsi. Namun, Anda perlu berkonsultasi kepada dokter terlebih dahulu.
Fungsi dari obat ini adalah menstimulasi serotonin yang dapat membantu mengurangi peradangan serta menyempitkan pembuluh darah. Obat tersebut di antaranya sebagai berikut.
- Opioid.
- Glucocorticoid.
- Dihidroergotamin.
- Ergotamin.
Tidak hanya obat pereda nyeri, Anda juga bisa mengonsumsi alternatif lain seperti minuman yang mengandung kafein.
Namun sebaiknya, perhatikan pula jumlah kafein yang dikonsumsi agar tidak menjadi adiktif atau malah memperparah migrain.
2. Mengompres dengan es
Anda juga bisa melakukan cara rumahan untuk mengatasi migrain karena menstruasi. Salah satunya adalah dengan mengompres kepala yang terasa sakit dengan kompres dingin.
Apabila Anda tidak mempunyai ice pack, cukup aplikasikan bagian dahi dengan menggunakan handuk dingin selama 10 sampai 15 menit.
Terapi es diklaim dapat meredakan rasa sakit serta mengatasi peradangan, termasuk akibat migrain.
3. Melakukan relaksasi
Cobalah untuk melakukan aktivitas yang sekaligus dapat merelaksasi tubuh Anda seperti meditasi atau yoga saat haid.
Hal ini akan membantu menenangkan juga meredakan ketegangan serta memperbaiki gejala migrain saat menstruasi.
Berolahraga secara rutin juga dapat membantu mengurangi kemungkinan migrain yang disebabkan oleh hormon. Ketika berolahraga, perhatikan pula asupan air putih Anda untuk menghindari dehidrasi.
4. Akupunktur
Terapi akupunktur membutuhkan bantuan tenaga profesional untuk memasukkan jarum ke titik tertentu di bagian tubuh Anda.
Jarum yang ditusukkan diklaim akan merangsang pelepasan endorfin sehingga membantu meredakan stres dan rasa stres, termasuk akibat migrain.
5. Beristirahat dengan cukup
Apabila waktu tidur Anda kurang, hal ini pula yang menjadi penyebab migrain saat haid jadi memburuk. Berikan tubuh Anda waktu tidur yang cukup setidaknya 7 sampai 8 jam setiap malamnya.
Lalu, perhatikan posisi tidur saat haid dan kamar Anda agar tidur semakin nyenyak, seperti mematikan TV, meredupkan cahaya saat tidur, dan pasang temperatur yang membuat tubuh Anda nyaman.
Itu beberapa penyebab hingga cara mengatasi migrain saat menstruasi. Bila migrain berlanjut atau migrain terlalu sering terjadi, jangan ragu untuk berkonsultasi kepada dokter, ya.
Kesimpulan
- Selain perubahan mood, migrain menjadi salah satu keluhan yang kerap terjadi saat menstruasi.
- Beberapa gejala migrain saat menstruasi yang mungkin terjadi adalah sensitivitas terhadap cahaya, rasa sakit pada satu sisi kepala, mual dan muntah, rasa lelah, nyeri otot, hilang nafsu makan, hingga penglihatan kabur.
- Migrain saat haid terjadi karena perubahan hormon, terutama hormon estrogen yang menurun drastis.
- Untuk mengatasi kondisi ini, Anda dapat mengonsumsi obat pereda nyeri, mengompres dengan es, melakukan relaksasi, akupunktur, hingga beristirahat.
[embed-health-tool-ovulation]