backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

18

Tanya Dokter
Simpan
Konten

7 Arti Warna Darah Haid, Apakah Punya Anda Normal?

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari · Tanggal diperbarui 5 hari lalu

7 Arti Warna Darah Haid, Apakah Punya Anda Normal?

Warna darah haid sering kali dapat menjadi tanda kondisi kesehatan khusus yang mungkin dimiliki seorang wanita. Ingin tahu seperti apa warna darah haid yang normal dan menandakan masalah? Simak penjelasan berikut ini, ya!

Normalkah jika warna darah haid berubah tiap bulannya?

Hal yang sangat normal bila warna darah haid berubah-ubah setiap bulannya. 

Bahkan, warna darah yang berbeda juga kerap muncul dalam satu kali menstruasi. Pasalnya, ada banyak faktor yang bisa memicunya dan sering kali bukan masalah yang besar.

Warna darah menstruasi yang berbeda setiap bulannya dapat dipengaruhi oleh perubahan hormonal, seperti hormon estrogen dan progesteron.

Fluktuasi hormon ini bisa menyebabkan perubahan dalam volume dan warna darah menstruasi.

Darah haid yang tidak sama di setiap siklus menstruasi juga dapat dipengaruhi oleh faktor usia. Biasanya hal ini lebih sering terjadi pada masa remaja atau menjelang menopause. 

Pada dasarnya, selama tidak disertai dengan gejala yang mengkhawatirkan dan tidak biasa, perubahan dalam darah haid biasanya bukan hal yang perlu dikhawatirkan.

Namun, mengingat perubahan warna darah haid bisa menjadi tanda kondisi kesehatan tertentu, sebaiknya waspadai bila ada Anda mengalami perubahan warna yang tidak biasa.

Misalnya warna darah haid cokelat kehitaman yang disertai dengan bau yang tidak sedap. 

Selain itu, sebaiknya Anda berkonsultasi kepada dokter jika mengalami perubahan warna darah haid yang tidak biasa atau disertai dengan gejala lain yang mengkhawatirkan, seperti nyeri hebat, perdarahan berat atau berkepanjangan, hingga bau tidak sedap. 

Berbagai variasi warna darah haid

warna darah haid
Ilustrasi warna darah haid yang normal dan tidak

Meski berwarna merah seperti darah pada umumnya, darah menstruasi dapat memiliki variasi warna kemerahan yang berbeda-beda.

Berikut arti atau penjelasan dari setiap ciri-ciri warna darah haid yang mungkin Anda alami.

1. Merah muda

Saat awal masa menstruasi, keputihan atau lendir dari vagina bisa bercampur dengan darah segar berwarna merah yang akan keluar dari tubuh.

Ini bisa membuat warna darah memudar menjadi merah muda atau pink.

Terkadang, darah haid berwarna pink juga bisa terjadi saat jumlah darah yang keluar sedang sedikit.

Selain itu, arti warna darah haid merah muda bisa berupa kekurangan kadar estrogen dalam tubuh, apalagi jika volume darah menstruasi Anda sangat sedikit.

Ini dapat terjadi pada wanita yang mengonsumsi pil KB hormonal.

Namun, darah haid merah muda juga bisa disebabkan oleh kondisi kesehatan tertentu, seperti anemia, pola makan tidak sehat, dan penurunan berat badan drastis.

Penyebab lain dari warna darah haid merah muda termasuk sindrom ovarium polikistik (PCOS), atau perimenopause, yaitu ketika ovarium Anda mulai memproduksi lebih sedikit estrogen dalam rangka menyambut menopause (umumnya terjadi sekitar empat sampai lima tahun sebelum menopause).

2. Kekuningan atau oranye

Darah haid juga bisa berwarna kekuningan atau oranye. Kondisi ini muncul ketika darah bercampur dengan cairan serviks sehingga warnanya memudar. Ini biasanya terjadi di awal atau akhir hari menstruasi.

Namun terkadang, darah haid berwarna oranye juga bisa menandakan infeksi, seperti vaginosis bakterialis yang terjadi akibat bakteri.

Sebenarnya, yang keluar mungkin saja keputihan abnormal yang berwarna oranye, bukan darah.

Kondisi ini dapat ditandai dengan gejala, seperti gatal dan rasa tidak nyaman pada vagina, disertai cairan berwarna oranye yang berbau.

Darah oranye juga dapat muncul sebagai tanda perdarahan implantasi saat sel telur yang telah dibuahi menempel ke rahim. Kondisi ini biasanya terjadi 10 hingga 14 hari setelah pembuahan.

Kadang, warna darah yang muncul bisa juga cokelat. Jika Anda mengalami perdarahan ini saat sudah lama telat haid, ada baiknya untuk cek kehamilan.

3. Merah terang

Seperti yang telah disebutkan di awal, warna merah terang menunjukkan darah segar yang mengalir dengan lancar keluar dari dalam rahim.

Artinya, darah tidak mengalami oksidasi sehingga tidak menggelap, dilansir dari Cleveland Clinic. Warna darah ini umumnya muncul di awal-awal haid dan akan menggelap menjelang akhir menstruasi.

Namun, sebagian wanita bisa saja terus mengalami darah yang berwarna merah terang sepanjang waktu menstruasi.

Pada beberapa kasus, warna darah haid merah terang juga bisa menjadi tanda kanker serviks jika disertai beberapa gejala lain.

Gejala tersebut seperti jumlah darah sangat banyak, perdarahan setelah berhubungan intim, haid berlangsung sangat lama, dan keputihan yang berbau.

Perlu Anda Ketahui

Jumlah darah juga dapat menentukan berapa lama haid terjadi, biasanya 5 hari, tetapi bisa juga selama 2—7 hari. Jika lebih dari itu, sebaiknya periksakan diri ke dokter karena bisa menjadi tanda menorrhagia.

4. Merah tua

Warna darah menstruasi merah tua terjadi disertai gumpalan saat rahim tidak dapat berkontraksi dengan baik.

Hal ini bisa membuat darah mengendap di dalam rahim dan pada akhirnya menggumpal.

Gumpalan tersebut dapat berukuran kecil atau cukup besar dan berwarna merah tua.

Warna darah merah tua juga dapat muncul di akhir menstruasi ketika aliran darah haid mulai melambat.

5. Cokelat muda atau gelap

Warna darah cokelat artinya darah sudah mengendap cukup lama di rahim sebelum dikeluarkan. Namun, tidak perlu khawatir karena ini merupakan hal yang wajar.

Darah berwarna cokelat muda atau cokelat tua dapat muncul di hari-hari awal atau terakhir menstruasi ketika aliran darah sudah mulai melambat.

Warna darah berubah menjadi cokelat karena sudah mengalami oksidasi. Selain itu, darah yang berwarna cokelat kadang bisa menandakan keguguran atau kehamilan ektopik.

Darah haid bisa memiliki tekstur yang sangat encer, berair, kental, atau lengket.

Jika berair atau encer, darah haid biasanya berwarna merah muda, sedangkan jika kental atau lengket, berwarna lebih kecokelatan atau gelap.

Semakin lama darah mengendap, maka semakin gelap warna darahnya. Ini karena darah bereaksi terhadap oksigen di dalam tubuh dan mengalami oksidasi.

dr. Swapna Kollikonda, Dokter Obgyn dari Cleveland Clinic

6. Merah keabuan

Jika warna darah haid tampak merah keabuan, Anda mungkin mengalami infeksi tertentu, misalnya infeksi bakteri atau penyakit menular seksual.

Infeksi dapat menyebabkan pH vagina menjadi tidak seimbang. Vagina memiliki pH asam sehingga jika terlalu basa, ini bisa mengganggu keseimbangan bakteri di dalam vagina.

Bila darah Anda juga berbau tak sedap, sebaiknya segera cek ke dokter untuk mencari tahu penyebabnya dan mendapatkan penanganan sedini mungkin.  

7. Hitam

Darah haid hitam dapat terjadi akibat adanya darah yang mengendap di dalam rahim.

Awalnya, darah akan berubah menjadi kecokelatan atau cokelat tua, kemudian bertambah gelap menjadi hitam.

Namun, warna darah haid hitam juga bisa menandakan bagian dalam vagina tersumbat sehingga darah sulit untuk keluar.

Segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda memiliki darah haid berwarma hitam disertai gejala, seperti demam, kesulitan buang air kecil, dan gatal atau bengkak di sekitar vagina.

Kesimpulan


  • Merupakan hal yang normal jika warna darah haid kerap berubah dalam satu kali menstruasi. Warna darah haid yang normal bisa berupa merah muda, kekuningan atau oranye, merah terang, merah tua, cokelat, hingga hitam.
  • Warna darah menstruasi juga bisa berubah karena faktor usia, misal saat remaja atau menjelang menopause.
  • Namun, perubahan warna darah menstruasi juga bisa menandakan masalah kesehatan tertentu, terutama jika disertai gejala lain. Oleh karena itu, Anda perlu lebih peka terhadap perubahan apa pun yang terjadi pada tubuh dan jangan tunda untuk memeriksakan diri ke dokter.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari · Tanggal diperbarui 5 hari lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan